Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Tuban

Warga Tuban Kebingungan Saat Ada yang Meninggal, Syok Peralatan Pemakaman dan Kotak Amal Raib Dicuri

Warga Tuban kebingungan saat ada yang meninggal dunia, syok peralatan pemakaman hingga kotak amal hilang dicuri.

|
Penulis: M Sudarsono | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Keranda di TPU Desa Paseyan, Kecamatan Jatirogo, Tuban, Jumat (16/6/2023). Roda keranda, shockbreaker, dan kotak amal dicuri oleh maling. 

Video warga menggotong keranda sambil menerobos banjir pun viral di media sosial.

Rupanya tidak hanya satu keranda jenazah, melainkan ada tiga yang bernasib serupa.

Saat itu, banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Jumat (3/2/2021) membuat akses jalan menjadi terbatas.

Baca juga: Arti Kata Lampor Keranda Terbang Viral TikTok, Kepercayaan Mitos dari Tanah Jawa, Makhluk Halus?

Sehingga tak ada pilihan lain untuk memakamkan jenazah selain menerobos banjir.

Dalam video yang beredar, keranda tersebut tampak digotong secara bergantian saat melintasi terowongan underpass yang tergenang air dengan ketinggian kurang lebih selutut orang dewasa.

Ketika dikonfirmasi Kompas.com, perangkat Desa Bandar Kedungmulyo, Muhaimin membenarkan hal itu.

Dia mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (11/2/2021) pagi saat para warganya mengantar jenazah seorang perempuan lanjut usia menuju permakaman umum desa setempat.

Ketika mengantarkan jenazah tersebut, warga terpaksa menerobos banjir yang terjadi di underpass Tol Jombang-Kertosono, di Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus.

Baca juga: Sadarkan Warga Saat Pandemi, Satlantas Polres Lamongan Boyong Gambar Pocong dan Keranda ke Alun-alun

Area tersebut merupakan salah satu titik yang belum terbebas banjir.

Tak ada pilihan lain.

Underpass Tol Jombang-Kertosono menjadi satu-satunya akses dari perkampungan warga di seberang jalan tol menuju permakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo.

Muhaimin menuturkan, warga terpaksa menerjang banjir karena tidak ada pilihan lain.

"Kalau lewat terowongan, jarak dari rumah ke pemakaman umum sekitar 700 meter. Tapi kalau memutar (lewat jalur lain), jaraknya sekitar 7 kilometer," ujarnya, saat ditemui Kompas.com (TribunJatim.com Network) di lokasi pengungsian korban banjir.

Baca juga: Viral Video Perangkat Desa di Kediri Mengusung Keranda Mayat, Terkuak Kejadian yang Sebenarnya

Ia menerangkan, lokasi pemakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo berada di wilayah yang lebih tinggi, sehingga tidak terdampak oleh banjir.

Sejak banjir merendam wilayahnya, ada tiga warga yang meninggal dunia.

Proses pengantaran jenazahnya pun harus dilakukan dengan menerobos banjir.

Muhaimin mengungkapkan, banjir yang hampir terjadi sepekan ini mengakibatkan lebih dari 400 warga Desa Kedungmulyo mengungsi.

Banjir di beberapa wilayah Desa Bandar Kedungmulyo sudah surut, tetapi di sebagian wilayah lainnya masih ada genangan antara 40-60 centimeter.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved