Berita Jember
Anak di Jember Alami Cobaan Berat, Ibu dan 2 Saudaranya Tewas Mengenaskan, Jalani Pemulihan Trauma
Kasus Kematian KK, Wanita yang tewas bersama dua anaknya beinisial berinisial LA (7) dan AVS (8 bulan) di Lingkungan Krajan Kecamatan Patrang Jember,
Penulis: Imam Nawawi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Imam Nawawi
TRIBUNJATIM.COM, JEMBER- Kasus Kematian KK, Wanita yang tewas bersama dua anaknya beinisial berinisial LA (7) dan AVS (8 bulan) di Lingkungan Krajan Kecamatan Patrang Jember, Sabtu (17/6/2023) menyita perhatian Pemerintah.
Mengingat, peristiwa tersebut, membuat R anak kedua dari KK harus kehilangan kasih sayang Ibu. Bahkan kini masih menjalani pengobatan traumatis atas insiden itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jember Suprihandoko mengatakan, berencana akan memberikan pendampingan terhadap anak yang selamat dalam kematian hampir satu keluarga itu.
"Hak anaknya kalau memang butuh pendampingan, ya akan kami dampingi. Tetapi kami tidak bisa memaksa untuk mengambil alih. Karena setiap anak pasti ada saudaranya," ujarnya, Senin (19/6/2023)
Menurutnya, pihaknya masih melakukan asesmen terhadap anak tersebut. Supaya metode penanganannya bisa tepat.
"Jadi kami tidak bisa serta merta mereka reka harus dapat ini dan itu. Kami akan lihat juga, dari hasil asesmen dari petugas pendamping keluarga," kata Supri.
Baca juga: BREAKING NEWS: Suami di Jember Temukan Istri dan 2 Anaknya Tewas di Dalam Rumah Sepulang Berjualan
Supri juga mengaku akan menerjunkan tim pendampingan Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Katanya, untuk membantu penanganan psikologi korban.
"Barang kali psikologinya terganggu, atau ada aspek hukum yang harus diperjuangkan. Semua kami punya dan tidak semua itu berbayar," imbuhnya.
Namun, Supri mengaku tidak bisa berkomentar lebih jauh mengenai fenomena, hampir seluruh anggota keluarga tewas dalam satu rumah di Patrang itu.
"Saya tidak akan banyak komen soal itu, karena setelah mendengar informasi. Ternyata mereka ada gejala psikologis yang kami tidak tahu," tambahnya.
Baca juga: Gantikan Wisuda Ponakan, Paman di Lamongan Naik Panggung Sembunyikan Kesedihan: Panggil Saya Ayah
Baca juga: Teriakan Pilu 2 Anak Kagetkan Warga di Lamongan, Bocah 9 Tahun Terapung di Kolam, Ending Bikin Geger
Kedepannya, lanjut Supri, DP3AKB Jember akan mengoptimalkan edukasi untuk remaja dalam mempersiapkan menikah. Supaya tidak terjadi kekerasan dalam rumah tangga.
"Kapan mereka harus menikah, kapan mempersiapkan kehamilan dan kapan harus gunakan kontrasepsi. Supaya saat menikah mereka miliki ilmu yang komplit. Jadi kalau hamil diperiksakan, kalau melahirkan di fasilitas kesehatan, bukan di dukun dan semacamnya," tuturnya.
Sebatas informasi, Kronologi kejadian tersebut terjadi saat itu setelah membunuh dua buah hatinya, KK mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Selain di Kecamatan Patrang, peristiwa berdarah serupa juga terjadi di Desa Harjomulyo Kecamatan Silo Jember.
Pantas Anak 3 Tahun di Jember Tak Bisa BAB, 4 Dokter Keluarkan Gumpalan Cacing, Bukan Cacing Pita |
![]() |
---|
Kronologi Bocah SD di Jember Pesta Miras Sampai Teler, Pakai Uang Saku untuk Patungan Beli Arak |
![]() |
---|
Bocah SD di Jember Teler Usai Pesta Miras, Penjual Araknya Jadi Tersangka: Teruskan Usaha Ayah |
![]() |
---|
Nasib Pilu 22 Guru Honorer di Jember Lulus Seleksi PPPK Tapi Mendadak Dibatalkan: Kami Tergeser |
![]() |
---|
Dua Makam di Jember Amblas Akibat Banjir, Tulang Belulang Terbawa Arus Sungai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.