Berita Terpopuler
JATIM TERPOPULER: Belum Dikurban, 2 Sapi Mati Terpanggang - Peralatan Pemakaman di Tuban Raib Dicuri
4 berita Jatim terpopuler Senin, 19 Juni 2023. Belum sempat dikurban, 2 sapi Limosin mati terpanggang hingga peralatan pemakaman di Tuban raib dicuri.
TRIBUNJATIM.COM - Sejumlah peristiwa penting dan menarik terkait kehidupan masyarakat di Jawa Timur menjadi berita terpopuler Jatim pada Senin 19 Juni 2023.
Mulai dari 2 sapi Limosin mati terpanggang hingga peralatan pemakaman di Tuban raib dicuri.
Kabar pertama diawali dengan hasil survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang dirilis menjelang Pemilu 2024.
Ada pula kabar soal tiket masuk Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo, Jawa Timur yang digratiskan.
Penggratisan tiket tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Lebih lanjut soal nasib malang Salehodin (55), warga Dusun Selatan, Desa Lemper, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Ini setelah dua sapi limosin milik orang lain yang dipeliharanya mati terpanggang, Jumat (16/6/2023) kemarin.
Sapi yang mati terpanggang ini mulanya dihajatkan oleh pemiliknya untuk Kurban pada hari Raya Idul Adha 2023 mendatang.
Terakhir soal warga di Desa Peseyan, Kecamatan Jatirogo, Tuban, Jawa Timur yang kebingungan saat ada warga setempat meninggal dunia, Jumat (16/6/2023).
Bagaimana tidak, saat warga akan mengurus pemakaman, mengambil keranda yang ada di makam umum, ternyata beberapa peralatan pemakaman di sana hilang dicuri.
Bagi Anda yang penasaran, TribunJatim.com merangkum empat berita terpopuler Jatim hari ini.
Apa saja?
Simak ulasannya di sini.
1. Hasil Survei ARCI pada Pemilu 2024, Anak Muda Sidoarjo Cenderung Pilih PDI Perjuangan dan Golkar
Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) kembali merilis hasil surveinya menjelang Pemilu 2024.
Kali ini, hasil survei yang dilakukan selama Mei-Juni 2023 menemukan adanya kecenderungan generasi Z dan generasi Y, atau pemilih pemula, condong ke PDI Perjuangan dan Partai Golkar.
Dari 16 partai politik, ARCI merekam, dua partai tersebut yang teratas memiliki tingkat popularitas di kalangan pemilih pemula.
Menurut Direktur ARCI, Baihaki Siradj, kondisi ini menguntungkan bagi dua partai itu, karena di Pemilu 2024, pemilih pemula atau Gen Z dan Gen Y menjadi primadona sasaran partai politik untuk meraup suara.
"Saat kami lakukan survei pemilihan partai politik berdasarkan demokrafi, responden berumur 17 hingga 21 tahun atau generasi Z di Sidoarjo, ada lima partai teratas yang mereka pilih, PDIP dan Golkar paling tinggi,” kata Baihaki Siradj, Minggu (18/6/2023).
PDI Perjuangan dengan persentase 19,4 persen, kemudian di peringkat kedua ada Partai Golkar dengan 17,6 persen.
Di peringkat ketiga ada PKB dengan 13,2 persen, kemudian Partai Demokrat di posisi keempat dengan 9,6 persen, serta kelima Partai Gerindra dengan persentase 7,2 persen.
Untuk responden Gen Y atau pemilih berumur 22 sampai 25 tahun, Baihaki mengungkapkan, PDI Perjuangan dan Partai Golkar tetap menjadi dua partai teratas yang disukai responden.
Baca juga: Relawan yang Terus Bermunculan Jadi Tambahan Mesin Pemenangan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024
"Responden berusia 22 hingga 25 tahun, mereka memilih PDI Perjuangan dengan 15,1 persen, Partai Golkar 13,1 persen. Peringkat ketiga ada PKB dengan 12,1 persen, kemudian yang menarik adalah perolehan sama persentase antara Partai Nasdem dan Demokrat yang sama-sama di angka 9,09 persen," urai Baihaki.
Kondisi itu disebutnya lantaran pengenalan atau sosialisasi partai ke masyarakat dalam kontestasi Pemilu 2024, khususnya di Sidoarjo dilakukan baik oleh pengurus PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Sehingga keduanya lebih banyak dikenal di kalangan Gen Z dan Y.
"Media sosial dan pemberitaan di media online menjadi rujukan Gen Z dan Y dalam mencari informasi. Termasuk tentang partai politik dan tokoh-tokoh politik,” lanjutnya.
Disebutnya, survei ARCI ini dilakukan dengan populasi survei meliputi seluruh warga Sidoarjo di 18 kecamatan yang sudah memiliki hak pilih dan sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah.
Baca juga: AHY-Puan Makin Mesra, Nasib Koalisi Perubahan yang Usung Anies Baswedan di Pemilu 2024 Disorot
Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka.
2. Khusus Besok, Tiket Masuk TWSL Probolinggo Gratis! Simak Syarat-syaratnya Berikut Ini
Khusus pada Senin (19/6/2023) besok, tiket masuk Taman Wisata Studi Lingkungan (TWSL) Kota Probolinggo, Jawa Timur, digratiskan.
Penggratisan tiket tersebut dilakukan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Pengelola TWSL, Akbarul Huzaini mengatakan, tiket masuk TWSL gratis, khusus bagi warga Kota Probolinggo.
Informasi tiket masuk gratis ini sudah tersebar di media sosial.
"Syaratnya pengunjung menyerahkan fotocopy identitas, antara lain KTP, KIA, maupun KK kepada penjaga loket. Tiket masuk gratis hanya untuk warga Kota Probolinggo," kata Akbarul Huzaini kepada Tribun Jatim Network, melalui sambungan telepon, Minggu (18/6/2023).
Dia menambahkan, selain kartu identitas, pengunjung juga diminta menyerahkan dua botol bekas kepada petugas.
Ukuran botol bekas tidak ditentukan.
Setelah terkumpul, botol bekas ini akan disalurkan ke UPT Pengelolahan Sampah setempat.
"Hal ini merupakan upaya mengurangi timbunan sampah plastik rumah tangga," paparnya.
Akbarul Huzaini memprediksi, esok, jumlah pengunjung bakal membeludak.
Baca juga: Optimalkan Konservasi Banteng Jawa, Taman Safari dan Smelting Resmikan Pusat Penelitian Terpadu
Pasalnya, siswa SD dan SMP di Kota Probolinggo tengah libur usai mengikuti ujian sekolah.
"Pada tahun lalu, di momen yang sama, ada 170 orang yang mengunjungi TWSL. Saya memprediksi jumlah pengunjung akan membeludak," terangnya.
Dia menyebut, koleksi satwa yang ada di TWSL saat ini berjumlah 250 ekor.
3. Belum Sempat Dikurban, 2 Sapi Limosin Titipan Orang Mati Terpanggang di Pamekasan, Kandang Dibakar?
Malang betul nasib Salehodin (55), warga Dusun Selatan, Desa Lemper, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Ini setelah dua sapi limosin milik orang lain yang dipeliharanya mati terpanggang, Jumat (16/6/2023) kemarin.
Sapi yang mati terpanggang ini mulanya dihajatkan oleh pemiliknya untuk Kurban pada hari Raya Idul Adha 2023 mendatang.
Nahas, dua sapi limosin titipan orang yang gemuk tersebut justru ditemukan mati tergeletak dan gosong usai terbakar api yang melalap habis kandang sapi ini.
Kasak - kusuk warga setempat, terbakarnya kandang sapi milik Salehodin ini diduga dibakar orang tak dikenal saat warga setempat tertidur lelap.
Peristiwa memilukan tersebut baru diketahui pemiliknya pada Jumat (16/6/2023) sekira pukul 02.00 WIB.
Baca juga: Heboh Penemuan Bangkai Sapi Limosin di Pantai Bambang Lumajang, Pemiliknya Masih Misterius
Kemarin, dua personel Polsek Pademawu, sekira pukul 09.00 WIB telah mendatangi lokasi kandang sapi milik Salehodin yang ludes dilalap api hingga rata dengan tanah itu.
Salehoddin menduga terbakarnya kandang sapi miliknya yang letaknya berjauhan dari rumah warga tersebut dibakar orang tak dikenal.
Kata dia, terbakarnya kandang sapi miliknya itu baru diketahui pada Jumat (16/6/2023) sekira pukul 02.00 WIB.
Sementara sebagian warga setempat baru mengetahui kebakaran kandang sapi itu setelah terkejut mendengar suara letusan keras dari lokasi kandang sapi Salehodin.
Seketika itu beberapa warga ikut terbangun dan melihat kandang sapi milik Salehoddin yang sudah dilalap api.
Baca juga: Viral Sapi Limousin Ngamuk di Jalan Raya Tuban, Bikin Panik Pengguna Jalan, Seruduk Mobil dan Motor
Baca juga: Perbedaan Sapi Simmental dan Sapi Limousin untuk Hewan Kurban, Lengkap dengan Perbandingan Harganya
"Sapi yang terbakar ini milik H. Munakip, saudara sepupu saya yang dititipkan ke saya untuk dipelihara dan diniatkan untuk Kurban pada hari raya Idul Adha," kata Salehodin, Sabtu (17/6/2023).
Menurut pria yang akrab disapa Saleh ini, terbakarnya kandang sapi miliknya tersebut bukan akibat kelalaiannya.
Ia menegaskan tidak meninggalkan kandang sapi peliharaannya itu dengan menyalakan api atau membakar sampah di area sekitar kandang sapinya tersebut.
Akibat kejadian ini, Saleh mengalami kerugian material kandang sapi yang hangus terbakar sekitar Rp 35 juta.
Baca juga: Diprediksi Bakal Naik Jelang Idul Adha, Segini Harga Sapi Lokal dan Madrasin di Sampang
Selain itu, ia juga memiliki tanggungan untuk mengganti 2 ekor sapi limosin milik H. Munakip saudara sepupunya senilai Rp 36 juta rupiah.
Dihubungi terpisah, Kasi Humas Polres Pamekasan, IPTU Sri Sugiarto menjelaskan, terbakarnya kandang sapi milik Salehodin itu terjadi pada Jumat (16/6/2023) kemarin sekitar pukul 02.00 WIB.
Kata dia, menurut keterangan pemilik sapi, sekitar pukul 01.30 WIB sempat mengecek kondisi kandang sapinya, namun tidak terjadi apapun.
Lalu, sekitar pukul 02.00 WIB, Salehodin dengan Aryati (tetangganya) sama-sama mendengar bunyi percikan api dari lokasi kandang sapi tersebut.
Baca juga: Diawali Suara Ledakan, Kandang di Tulungagung Terbakar, 1.100 Ekor Ayam Matang Jadi Ayam Panggang
Seketika itu, Salehodin bergegas melihat kandang sapinya yang diikuti beberapa warga setempat yang ikut berdatangan.
Nahas, setiba di lokasi kandang sapinya, kobaran api sudah membesar dan melalap semua perkakas bangunan kandang sapinya yang terbuat dari anyaman bambu itu.
Karena peristiwa kebakaran ini terjadi tengah malam, 2 ekor sapi limosin yang ada di dalam kandang tersebut tak dapat dievakuasi dan ikut mati terbakar.
4.
Warga di Desa Peseyan, Kecamatan Jatirogo, Tuban, Jawa Timur, kebingungan saat ada warga setempat yang meninggal dunia, Jumat (16/6/2023).
Bagaimana tidak, saat warga akan mengurus pemakaman, mengambil keranda yang ada di makam umum, ternyata beberapa peralatan pemakaman di sana hilang dicuri.
Kapolsek Jatirogo, AKP Suganda membenarkan kejadian tersebut.
"Warga terkejut saat mengetahui roda keranda, shockbreaker, dan kotak amal dicuri oleh maling," ujarnya kepada wartawan, Minggu (18/6/2023).
Mantan Kasi Humas Polres Tuban itu menjelaskan, untuk uang yang ada di dalam kotak amal sebelumnya sudah diambil oleh pengurus makam.
Sehinggga kemungkinan hanya ada sedikit uang yang diambil maling.
Dia mengatakan, kasus pencurian sudah pernah terjadi sebelumnya di wilayah setempat.
Seperti pencurian rokok dan tabung gas LPG.
"Polisi masih melakukan upaya penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan siapa pelakunya. Selain itu, akan melakukan upaya preventif agar kejadian tersebut tidak terulang lagi," pungkasnya.
Baca juga: Aksi Maling Nekat Gondol Kotak Amal di Masjid Probolinggo Terekam CCTV, Pelaku Sisakan Uang Rp 1000
Di tempat berbeda, warga juga sempat kebingungan untuk memakamkan orang yang meninggal.
Hal itu karena, wilayah tersebut digenangi banjir.
Akhirnya diputuskan, untuk memakamkan orang yang meninggal, warga menggotong keranda mayat sambil menerobos banjir.
Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Dukuh Kalipuro, Desa Kedunggabus, Desa Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang, Jawa Timur.
Hal ini terpaksa dilakukan, karena jika memutar, jaraknya bisa 7 kilometer.
Video warga menggotong keranda sambil menerobos banjir pun viral di media sosial.
Rupanya tidak hanya satu keranda jenazah, melainkan ada tiga yang bernasib serupa.
Saat itu, banjir yang melanda wilayah tersebut sejak Jumat (3/2/2021) membuat akses jalan menjadi terbatas.
Baca juga: Arti Kata Lampor Keranda Terbang Viral TikTok, Kepercayaan Mitos dari Tanah Jawa, Makhluk Halus?
Sehingga tak ada pilihan lain untuk memakamkan jenazah selain menerobos banjir.
Dalam video yang beredar, keranda tersebut tampak digotong secara bergantian saat melintasi terowongan underpass yang tergenang air dengan ketinggian kurang lebih selutut orang dewasa.
Ketika dikonfirmasi Kompas.com, perangkat Desa Bandar Kedungmulyo, Muhaimin membenarkan hal itu.
Dia mengatakan, kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (11/2/2021) pagi saat para warganya mengantar jenazah seorang perempuan lanjut usia menuju permakaman umum desa setempat.
Ketika mengantarkan jenazah tersebut, warga terpaksa menerobos banjir yang terjadi di underpass Tol Jombang-Kertosono, di Dukuh Kalipuro, Dusun Kedunggabus.
Baca juga: Sadarkan Warga Saat Pandemi, Satlantas Polres Lamongan Boyong Gambar Pocong dan Keranda ke Alun-alun
Area tersebut merupakan salah satu titik yang belum terbebas banjir.
Tak ada pilihan lain.
Underpass Tol Jombang-Kertosono menjadi satu-satunya akses dari perkampungan warga di seberang jalan tol menuju permakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo.
Muhaimin menuturkan, warga terpaksa menerjang banjir karena tidak ada pilihan lain.
"Kalau lewat terowongan, jarak dari rumah ke pemakaman umum sekitar 700 meter. Tapi kalau memutar (lewat jalur lain), jaraknya sekitar 7 kilometer," ujarnya, saat ditemui Kompas.com (TribunJatim.com Network) di lokasi pengungsian korban banjir.
Baca juga: Viral Video Perangkat Desa di Kediri Mengusung Keranda Mayat, Terkuak Kejadian yang Sebenarnya
Ia menerangkan, lokasi pemakaman umum Desa Bandar Kedungmulyo berada di wilayah yang lebih tinggi, sehingga tidak terdampak oleh banjir.
Sejak banjir merendam wilayahnya, ada tiga warga yang meninggal dunia.
Proses pengantaran jenazahnya pun harus dilakukan dengan menerobos banjir.
---
Berita Jatim dan berita seleb lainnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
| VIRAL TERPOPULER - Aiptu I Selingkuhi Istri Pecatan Polisi - Anak Purbaya Takut Diporoti Pacar |
|
|---|
| JATIM TERPOPULER: KPK Obok-obok Kantor DPUPKP Ponorogo - Keluarga Pasien RSUD Angkat Sendiri Jenazah |
|
|---|
| VIRAL TERPOPULER: Kontroversi Gus Elham - Toilet Sekolah Telan Anggaran Bak Rumah Subsidi |
|
|---|
| VIRAL TERPOPULER - Sosok Dokter yang Lebih Kaya dari Bupati - Polisi Malaysia Berubah Sikap |
|
|---|
| JATIM TERPOPULER: Sosok 6 Orang yang Bersama Sugiri ke KPK - Sosok Pemberi Cek Rp 3 M Mbah Tarman |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/4-berita-Jatim-terpopuler-Senin-19-Juni-2023.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.