Berita Kota Malang
Curiga Anak Tak Mau Berangkat Mengaji, Orang Tua di Malang Syok Dengar Pengakuan sang Putri
Curiga anak tidak mau berangkat mengaji, orang tua di Malang kaget mendengar pengakuan langsung sang putri. Tak terima.
Penulis: Kukuh Kurniawan | Editor: Dwi Prastika
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Seorang guru ngaji berinisial DS, asal Kota Malang, Jawa Timur, diamankan polisi.
Pria berusia 38 tahun itu dilaporkan atas kasus dugaan pencabulan pada muridnya.
Kasat Reskrim Polresta Malang Kota, Kompol Bayu Febrianto Prayoga mengatakan, kejadian itu terungkap saat salah satu murid pelaku tak mau berangkat mengaji.
"Iya, memang benar. Jadi pada awalnya, ada salah satu murid disuruh mengaji oleh orang tuanya, tetapi tidak mau. Alasannya, karena telah dicabuli itu," ujarnya saat dikonfirmasi oleh TribunJatim.com, Rabu (21/6/2023).
"Setelah itu, orang tuanyapun melapor ke RT dan RW setempat, kemudian diteruskan ke kepolisian. Lalu pada Senin (19/6/2023) malam, yang bersangkutan (DS) kami amankan," lanjutnya.
Dari informasi yang didapat TribunJatim.com, pelaku diamankan di wilayah Kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, Malang.
Dirinya menjelaskan, kasus tersebut telah masuk ke tahap penyidikan.
"Untuk saat ini, sudah dalam proses penyidikan. Dan tersangka sudah kami tahan," terangnya.
Dirinya mengungkapkan, korban yang telah melapor sebanyak tiga orang.
Namun diduga kuat, jumlah korbannya lebih dari itu.
Baca juga: Pengakuan Pesulap Hijau Si Dukun Cabul, Berkoar Diutus Tuhan, Punya 4 Istri, Hukum Cambuk Menanti
"Untuk sementara, korban yang telah melapor sekitar 3 orang. Namun informasinya, lebih (jumlah korbannya). Untuk korbannya ini, semuanya anak-anak dan berjenis kelamin perempuan," jelasnya.
Atas perbuatannya tersebut, kini tersangka DS telah ditahan dan dijerat dengan Pasal 82 UU No 17 Tahun 2016 Tentang Perlindungan Anak. Dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
Sementara itu, di tempat berbeda, guru ngaji di Kabupaten Tuban, menjalani sidang tuntutan yang digelar secara tertutup di Pengadilan Negeri Tuban.
Ia adalah AFM (28) asal Kecamatan Grabagan, Tuban.
Dia tega mencabuli muridnya yang masih di bawah umur.
Kedua korbannya adalah P (12) dan N (17). Merka mengalami tindakan bejat dari gurunya tersebut.
Humas Pengadilan Negeri Tuban, Uzan Purwadi, mengatakan sidang tuntutan digelar pada Rabu (3/5/2023).
Baca juga: Nasib Pria Rudapaksa Anak Gubernur hingga Tewas, Ngaku Tak Tahu Identitas Korban, Kini Ngemis Ampun
Terdakwa mengakui melakukan aksi pencabulan kepada dua muridnya kurang lebih 20 kali.
"Sidang agenda pembacaan tuntutan, jaksa penuntut umum (JPU) menuntut pidana 17 tahun penjara," ujar Uzan Purwadi saat dikonfirmasi, Kamis (4/5/2023).
Menurut Uzan, terdakwa didampingi kuasa hukumnya akan mengajukan pledoi atau nota pembelaan atas tuntutan tersebut.
Sehingga agenda sidang selanjutnya pada Senin, 8 Mei 2023 adalah pembacaan nota pembelaan dari terdakwa.

"Minggu depan, sidang dilanjutkan dengan pembacaan pledoi dari terdakwa," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Intelijen Kejaksaan Negeri Tuban, Muis Ari Guntoro, menyatakan, tuntutan 17 tahun penjara terhadap terdakwa berdasarkan fakta penyidikan.
"Mengenai tuntutan tersebut, sudah sesuai dengan fakta yang ada," ujar Muis.
Sebelumnya diberitakan, aksi pencabulan anak di bawah umur terjadi di Kecamatan Grabagan, Tuban.
Aksi yang dilakukan pelaku ini terjadi pada 29 Oktober 2021 dan dilaporkan di Polda Jatim, lalu dilimpahkan ke Satreskrim Polres Tuban.
Baca juga: Guru SD di Surabaya Diduga Cabuli 20 Siswanya, Tak Akui Aksinya Akhirnya Dipecat, Wali Murid Ngamuk
Setelah dilakukan penyelidikan dan bukti dinyatakan lengkap, akhirnya pelaku ditangkap.
Sambil mengenakan batik dan sarung, pelaku diamankan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Tuban.
"Benar pelaku sudah kita amankan," kata Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP M Gananta kepada wartawan, Minggu (6/11/2022).
Akibat perbuatan yang dilakukan, pelaku dijerat pasal 82 Jo pasal 76e dan Undang-undang RI no 17 tahun 2016 atau pasal 81 Jo pasal 76d, tentang perubahan kedua atas UU RI no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-undang.
Baca juga: Sosok Mas Bechi Divonis 7 Tahun Bui, Anak Kiai Jombang Pelaku Cabuli Santri, Istri Histeris: Zalim!
guru ngaji
Malang
Kompol Bayu Febrianto Prayoga
Kelurahan Purwantoro
Kecamatan Blimbing
pencabulan anak
TribunJatim.com
berita Kota Malang terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
Dijadikan Jaminan Utang Bank, 2 Rumah di Kawasan Elit Dieksekusi PN Malang |
![]() |
---|
Dispangtan Kota Malang Terima 200 Dosis Vaksin PMK, 75 Dosis telah Disuntikkan ke Sapi |
![]() |
---|
Dispangtan Kota Malang Upayakan Produk Urban Farming Warga Jadi Bahan Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Hendak Ambil Cabai, Emak-emak di Malang Syok Kalung Emas Ditarik Pemotor, Aksi Pelaku Terekam CCTV |
![]() |
---|
Renovasi Stadion Gajayana Malang Harus Rampung sebelum Porprov Jatim 2025 Bergulir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.