Tingkatkan Kursi di Pemilu 2024, PDIP Jatim Petakan Daerah Potensial, Jadi Modal Maju Pilkada 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Yusron Naufal Putra

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Dewan Pimpinan Daerah PDI Perjuangan Jatim mulai melakukan pemetaan potensi daerah yang bisa menghasilkan tambahan kursi di Pemilu 2024 mendatang.

Selain itu, PDIP Jatim juga memiliki klasifikasi daerah mana saja yang diproyeksi menjadi partai pemenang di tingkat kabupaten/kota. 

Kepala Badan Pemenangan Pemilu DPD PDI Perjuangan Jatim Deni Wicaksono mengungkapkan terdapat beberapa daerah yang dinilai memiliki tren positif.

Salah satunya adalah dapil Jatim 1 yang meliputi kawasan Surabaya. Sebelumnya pada Pemilu 2019, di dapil ini PDIP meraih 3 kursi DPRD Jatim. 

Pada kontestasi mendatang, PDIP Jatim menargetkan bisa memperoleh total 45 kursi DPRD Jawa Timur.

"Di dapil Surabaya melihat angka survei hari ini baik internal maupun lembaga independen sudah bisa di angka 4 kursi. Kita akan menggenjot lagi supaya bisa 5 kursi," kata Deni dikutip, Rabu (21/6/2023). 

Baca juga: Mesranya Demokrat dan PDIP, Ketemu 1 Jam Lebih, AHY Minta Puan Jadi Kakak: Ngobrolnya Gak Pura-pura

Menurutnya, target tersebut terbilang realistis. Hal itu dilihat dari tren survei yang dinilai masih cukup kuat. Apalagi, Surabaya memang dikenal sebagai salah satu daerah basis PDI Perjuangan.

"Jadi ada beberapa dapil yang dalam hitungan kami angkanya signifikan," jelasnya. 

Sementara itu, untuk DPRD tingkat kabupaten/kota, PDIP Jatim juga sudah mulai memiliki klaster berdasarkan perolehan kursi hasil Pemilu 2019.

Pada klaster A diberikan pada daerah yang sudah memiliki modal 15 kursi. Deni memberikan contoh, misalnya daerah Ngawi. 

Saat ini, PDIP memiliki 20 kursi dari total 45 kursi DPRD disana hasil Pemilu 2019. Selain itu, juga ada Kabupaten Blitar yang memiliki jumlah 19 kursi.

Baca juga: PDI Perjuangan Ingin Pecah Telur di Pilgub Jatim 2024, Pasang Target 45 Kursi DPRD

Lantas termasuk Kota Surabaya yang memiliki 15 Kursi DPRD. Sejumlah daerah yang sudah memiliki modal tinggi diminta untuk terus menggenjot pemenangan. 

"Dan beberapa daerah lain yang memang dikategori kami itu masuk kategori A. Ini yang 15 kursi lebih. Ini yang kemudian kita genjot dengan sumberdaya yang sudah ada untuk bisa naik," jelasnya. 

Tak hanya daerah yang memiliki kursi tinggi. Deni menegaskan, perhatian juga diberikan pada daerah yang memiliki kursi rendah atau bahkan belum mendapatkan kursi pada Pemilu 2019.