Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Kejahatan Pecah Kaca Mobil Timpa Advokat Wanita di Surabaya, Barang Berharga Raib Polisi Buru Pelaku

Tim Antibandit Polsek Wonokromo menyelidiki kasus pencurian tas bermodus pecah kaca mobil yang dialami seorang advokat di Surabaya.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Taufiqur Rohman
Istimewa/TribunJatim.com
Kondisi mobil Toyota Fortuner bernopol L-1111-ITA yang jadi sasaran kejahatan pecah kaca, di Jalan Kutai No 72, Darmo, Wonokromo, Surabaya, sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu (21/6/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Tim Antibandit Polsek Wonokromo menyelidiki kasus pencurian tas bermodus pecah kaca mobil yang dialami seorang advokat, Dian Ayu Paramita, di Jalan Kutai No 72, Darmo, Wonokromo, Surabaya, Rabu (21/6/2023) sore.

Kapolsek Wonokromo, Kompol Riki Donaire Piliang membenarkan, pihak korban telah melaporkan kejadian tersebut.

Pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Termasuk menelusuri keberadaan rekaman CCTV di sekitar lokasi yang akan dijadikan petunjuk.

Hingga kini, serangkaian proses penyelidikan terhadap kasus tersebut terus dilakukan, untuk memburu para pelaku.

"Iya benar sudah melapor. Proses penyelidikan masih bergulir," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Jumat (23/6/2023).

Sebelumnya, sebuah tas milik seorang advokat wanita bernama Dian Ayu Paramita yang disimpan dalam mobil raib digondol komplotan maling bermodus pecah kaca, pada Rabu (21/6/2023) sore.

Insiden tersebut, terjadi saat dirinya memarkirkan mobil Fortuner miliknya di depan kantornya Jalan Kutai No 72, Darmo, Wonokromo, Surabaya, sekitar pukul 16.30 WIB.

Akibat aksi pencurian bermodus pecah kaca tersebut, Mita panggilan akrabnya, mengalami kerugian sekitar Rp10 juta.

Pasalnya, tas yang dicuri itu, berisi sebuah ponsel Samsung A71, charger ponsel, dompet berisi uang tunai sekitar satu juta rupiah, beserta STNK, KTP, BPJS Kesehatan beserta Ketenagakerjaan, dan dua kartu ATM.

Ceritanya, Mita saat itu berkunjung ke salah satu kantornya di alamat tersebut.

Rencananya ia cuma sebentar untuk mengambil sejumlah berkas di dalam kantor.

Oleh karena itu, ia sengaja memarkirkan mobilnya Toyota Fortuner bernopol L-1111-ITA itu di bahu jalan tepat depan trotoar yang berbatasan dengan halaman kantornya.

Menurut Mita, durasi waktu dirinya masuk ke dalam kantor untuk mengambil sejumlah berkas dan mengobrol dengan teman sesama pengacara, tak lebih dari 25 menit.

Setelah itu, ia bergegas keluar dan kembali menuju mobilnya, dengan maksud melanjutkan perjalanan.

Bak disambar petir di siang bolong.

Mita dikagetkan melihat kondisi kaca bagian pintu depan sisi kanan mobilnya pecah berlubang, dan tas berisi sejumlah benda berharga miliknya raib.

"(Yang hilang) Ponsel Samsung A71 dan dompet, charge iPhone, uang tunai sekitar satu jutaan."

"Di dalam dompet ada STNK Fortuner L-1111-ITA, ATM, KTP, NPWP, BPJSKES, BPJSTK, member Starbucks, member Excelso," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com

Mendapati kondisi tersebut, Mita bergegas lari kembali ke dalam kantornya dan meminta bantuan teman-temannya untuk melakukan pengejaran terhadap para pelaku.

Berdasarkan informasi yang dihimpunnya dari sejumlah pedagang makanan dan penjaga parkir di sekitar area kantornya.

Mita menduga, pelakunya berjumlah dua orang yang beraksi mengendarai motor berkopling antara jenis motor Honda GL Max atau Megapro.

"Benar (diduga pelaku 2 orang dewasa), tetapi untuk merek motor saya lupa, cuma pakai motor laki sejenis GL atau Megapro," jelasnya.

Selain itu, ia mengaku juga telah melaporkan kejadian tersebut ke markas kepolisian setempat.

Dan sejumlah anggota kepolisian dari polsek setempat sudah melakukan olah TKP untuk menelusuri keberadaan para pelaku.

"Sudah langsung lapor setelah kejadian (ke Mapolsek Wonokromo)," pungkasnya.

Di lain sisi, teman seprofesi korban, Ariaduta mengatakan, pihaknya baru mengetahui kejadian tersebut saat korban berteriak meminta tolong dengan cara berlarian dari teras depan hingga ke dalam kantor.

Mendapati bahwa temannya menjadi korban pencurian.

Ia bergegas meminta bantuan beberapa temannya di dalam kantor untuk berkeliling jalanan sekitar kantor untuk mendeteksi dan mengejar keberadaan pelaku yang mungkin belum sempat kabur terlalu jauh.

"Pak tas saya dicuri tolong, begitu dia teriak-teriak dari depan. Kami minta beberapa orang naik motor berkeliling mengejar di jalanan belakang," kata Aria, saat ditemui awak media di kantornya.

Ikuti berita seputar Surabaya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved