Berita Viral
Orang Tua Marah Besar ke Guru Anaknya di Sekolah, Bermula dari Sebuah Kotak Pensil
Seorang guru jadi pelampiasan kemarahan orang tua murid. Bahkan, karena terlalu marah, orang tua murid itu sampai memviralkan masalah itu.
TRIBUNJATIM.COM- Seorang guru jadi pelampiasan kemarahan orang tua murid.
Bahkan, karena terlalu marah, orang tua murid itu sampai memviralkan masalah itu.
Bermula dari sebuah kotak pensil.
Tanggung jawab seorang guru bukan hanya tentang menyebarkan ilmu dan kebaikan tetapi juga menjaga murid-muridnya.
Ini adalah tanggung jawab yang tidak dapat disangkal, tetapi seberapa jauh seorang guru harus memperhatikan siswanya?
Apa yang terjadi ketika milik siswa kehilangan barang di sekolah?
Dilansir World of Buzz via TribunStyle pada 6 Juli 2023, laman Twitter ISU SEMASA VIRAL membagikan tangkapan layar percakapan WhatsApp antara orang tua Malaysia dengan guru anaknya.
Baca juga: Nasib Korban Tabungan Mandek di Sekolah, Ibu di Pangandaran Tak Mampu Beli Seragam: Suami Meninggal
Orang tua itu menghubungi guru dengan harapan untuk mendapatkan kembali kotak pensil anaknya yang hilang, tetapi sayangnya, bukan itu yang terjadi.
Dia menyalahkan guru karena tidak memeriksa dan memastikan semuanya ada di tempatnya dan untuk itu, dia mengharapkan guru untuk mengganti kerugiannya.
“Ini kotak pensil yang mahal.
Bisakah saya meminta kompensasi dari anda, guru?" tanya orang tua itu kepada guru.
Tidak diketahui bagaimana reaksi guru tersebut terhadap hal itu, tetapi bagian dari percakapan itu menjadi viral di media sosial.
Banyak orang mengkritik orang tua karena mengizinkan anaknya membawa kotak pensil mewah ke sekolah.
“Mereka yang pergi ke sekolah internasional bahkan tidak melakukan ini. Jika Anda penakut, ajak saja anak Anda untuk menggunakan kotak pensil murah dari MR. DIY. Wajar jika anak-anak kehilangan barang-barang mereka. Beri mereka 100 pensil warna dan mereka akan kembali hanya dengan 2.”
“Beberapa orang tua adalah kontributor utama masalah di sekolah saat ini. Pekerjaan guru menjadi stres karena para diva ini.”
"Sebaiknya kirimkan masalah ini melalui email ke pengadilan dan menyewa pengacara."
“Anak anda kehilangan barang-barangnya dan andalah yang membelikan barang-barang mahal untuk anak anda. Sekarang guru harus menggantinya?”
“Gaji ekstra untuk pekerjaan ekstra untuk menjaga barang-barang anak anda.”
Peristiwa serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Kasus tabungan siswa SD diutang guru di Pangandaran sempat viral di media sosial.
Kini orangtua siswa SD justru sempat disalahkan.
Padahal orangtua siswa SD di Pangandaran, Jawa Barat, uang tabungan anaknya tak dikembalikan oleh pihak guru atau sekolah.
Orangtua murid itu disalahkan oleh kordinator wilayah (Korwil) Dinas Pendidikan saat acara pelepasan siswa kelas 6 dan kenaikan kelas di SDN 2 Kondangjajar, Pangandaran.
Hal itu disampaikan oleh Lia, orangtua salah satu siswa yang pernah bersekolah di SD tersebut dan kini telah duduk di bangku kelas 2 SMP.
Bahkan selain Korwil Dinas Pendidikan, Lia mengatakan, para guru pun cemberut setelah kasus mandeknya pengembalian uang tabungan murid diketahui publik
"Jadi kemarin waktu "samen" itu ada tamu undangan (Korwil pendidikan) yang agak ambek (marah), karena katanya gara-gara ada satu orang yang lapor soal uang tabungan, malah jadi viral," kata Lia, dikutip dari Tribun Jabar, Selasa (4/7/2023).
Menurut Korwil itu, Lia menyampaikan, ketidakbaikan guru diviralkan, sedangkan yang baik justru ditutup-tutupi.
"Tapi kan kata orangtua murid, 'ya wajar lah diviralkan, orang kelakuannya seperti itu'," ujar Lia.
"Nah, itu kejadiannya waktu samen di SD Negeri 2 Kondangjajar, karena awal yang viral itu SD Negeri 2 Kondangjajar," imbuhnya.
Menurut Lia, acara yang seharusnya berlangsung gembira itu berubah jadi muram karena para guru tampak marah.
"Jadi pada waktu samen itu kayak yang berduka saja, tidak ada guru yang senyum-senyum, seperti yang ambek (marah)," ucap Lia.
Lia menilai, dengan viralnya kasus tabungan murid SD di Pangandaran justru semakin baik karena para guru yang berutang kepada tabungan murid kini menjadi harus menjual asetnya.
"Kata saya, kenapa tidak dari dulu saja? Kenapa baru sekarang? Sudah viral, baru dia berpikir," ungkapnya.
Dia mengungkapkan, tabungan anaknya yang belum dikembalikan oleh pihak sekolah sebesar Rp 7,5 juta.
"Sampai sekarang, anak saya sudah kelas 2 SMP, uang tabungannya belum dikembalikan," tandas Lia.
Senada dengan Lia, Widiansyah, orangtua salah satu murid yang baru lulus dari SDN 2 Kondangjajar juga membenarkan soal peristiwa tersebut.
Widiansyah mengaku, orangtua murid seperti sedang dimarahi oleh guru dan Korwil Dinas Pendidikan saat acara samen atau pelepasan siswa.
Meski begitu, saat acara itu berlangsung, dia sedang berada di Polres Pangandaran untuk memberikan keterangan terkait kasus tersebut.
"Tapi kata istri dan ibu-ibu lainnya, guru itu seperti tidak terima kasus uang tabungan ini jadi viral. Itu yang ngomong katanya dari pihak Korwil," pungkasnya.
Sebelumnya, ramai bahwa uang tabungan siswa SD di Pangandaran belum juga diberikan padahal sudah mau lulus sekolah.
Jumlahnya tak main-main.
Sebanyak 17 orangtua siswa Sekolah Dasar Negeri 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulung, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat protes lantaran uang tabungan sang anak tak kunjung diberikan.
Padahal total tabungan 17 siswa tersebut mencapai Rp 112.576.000 dengan nilai tabungan tiap siswa berbeda-beda.
Salah satu wali murid, Widiansyah mengatakan uang tabungan anaknya yang belum diberikan sebesar Rp 45 juta.
"Sekarang sudah pelepasan siswa tapi belum ada sepeser pun. Orangtua yang lain juga sama belum menerima," ujar Widiansyah, Senin (12/6/2023), dilansir dari Kompas.com.
Ia mengatakan, hal tersebut terungkap saat ada wali murid kelas 6 menanyakan tabungan yang belum dikembalikan, padahal anaknya sudah lulus.
Ternyata wali murid lainnya juga mengalami hal yang sama.
Saat ditanyakan, Widiansyah dan wali murid lainnya kaget dengan jawaban pihak sekolah yang mengatakan tak ada uang.
Bahkan Widiansyah telah menagih sebanyak tiga kali dan jawabannya sama yakni sekolah tidak memiliki uang.
"Tapi, jawaban dari pihak sekolah katanya tidak ada uang. Berarti, selama di SD itu sering pinjam. Itu jawaban dari kepala sekolah dan pihak guru," kata Widiansyah.
Pihak sekolah beralasan bahwa uang tabungan tersebut berada di koperasi dan dipegang oleh seorang guru yang sudah pensiun.
Ia pun mengaku bingung menagih uang tabungan tersebut.
Menurutnya uang tabungan di sekolah justru dipinjamkan ke oknum guru.
"Ini, malah sampai dipinjamkan ke oknum-oknum guru. Harusnya kan, anak sudah tamat SD, uang tabungannya langsung diberikan," kata Widiansyah.
Dari uang tabungan yang berjumlah Rp 112.576.000 itu dipinjam oleh guru atas nama Pak Ling senilai Rp 8.968.000.
Kemudian salah satu guru yang sudah pensiun bernama Ibu Ening meminjam senilai Rp 54.649.600.
Selain itu, komite sekolah juga meminjam senilai Rp 31.910.400.
Sementara di luar daftar uang tabungan yang ada ditulisan tersebut, ada yang berada di Koperasi di Cijulang.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
kemarahan orang tua murid
World of Buzz
kotak pensil
Malaysia
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
Konten Kreator Dikecam karena Sedekah Nasi Isi Tulang Ayam Bekas ke Gelandangan |
![]() |
---|
115 Siswa Mundur dari Sekolah Rakyat, Tak Siap Hidup di Asrama hingga Terpaksa Rawat Orangtua |
![]() |
---|
Gaji Bella Shofie Anggota DPRD yang Didemo karena Malas Ngantor, Dulu Janji Tak Ambil Sepeserpun |
![]() |
---|
Sosok Siswa SMA Dilarang Ortu Game Malah Jadi Hacker Top Tembus NASA, Dapat Penghargaan |
![]() |
---|
Alasan Vino Pemilik Porsche Maafkan Sopir Truk Penabrak Mobilnya, Istri sempat Nangis: Lagi Hemat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.