Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Madiun

Akhir Nasib Rombongan Pengemis di Madiun Ketahuan Diantar Naik Mobil, Gaya Serupa, Dinsos Bertindak

Tengah viral di media sosial video rombongan pengemis diantar naik mobil. Kini, akhir nasib rombongan pengemis di Madiun itu dipertanyakan publik.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
IST TribunJatim.com
Akhir Nasib Rombongan Pengemis di Madiun Ketahuan Diantar Naik Mobil 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM - Tengah viral di media sosial video rombongan pengemis diantar naik mobil.

Kini, akhir nasib rombongan pengemis di Madiun itu dipertanyakan publik.

Pasalnya, para pengemis itu datang tak hanya dengan satu rombongan.

Dinsos kini bertindak.

Sebelumnya, heboh video memperlihatkan rombongan pengemis di Kota Madiun.

Video itu direkam oleh seorang netizen dari dalam mobil. 

Rekaman durasi 34 detik, menayangkan sekelompok pengemis berjumlah 4 orang, sedang berjalan kaki.

Mereka kemudian menadahkan tangannya, saat bertemu orang sekitar. 

"Rombongan, ini ndak tahu datang dari mana. Banyak tadi. Ini rombongan kedua. Nah itu ada lagi," ujar perekam video.

Baca juga: Sosok Aris Pengemis Viral Pangku LC, Pakai Uang Hasil Minta-minta? Kades: Ekonomi Lebih dari Cukup

Belum habis rombongan satunya, muncul lagi rombongan pengemis, yang juga berjalan di belakangnya.

Perekam juga meminta kepada Dinas Sosial, untuk segera melakukan penertiban.

Menurutnya, rombongan pengemis turun dari sebuah mobil.

"Kepada Dinas Sosial Kota Madiun, mohon ditindak. Saya melihat sudah rombongan ketiga yang seperti ini," tutupnya.

Baca juga: Bukan Orang Miskin, Pengemis Viral Party Bareng Pemandu Karaoke Disebut Salah Pergaulan: Kapok

Jika dilihat, diduga latar belakang pengambilan video berada di Jalan Dr Sutomo Kota Madiun.

Perekam mengetahui momen itu saat memarkirkan mobilnya di pinggir jalan.

Terlihat para pengemis itu berpenampilan serupa.

Yakni memakai daster dan topi.

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Madiun, Heri Suwartono angkat bicara.

Ia mengaku pihaknya akan mengambil tindak tegas terhadap para peminta minta.

"Sudah kami koordinasikan dengan pihak Satpol PP untuk penindakannya. Nanti kami yang akan merehabilitasi," tandasnya, saat dikonfirmasi lewat aplikasi pesan singkat, Senin (10/7/2023).

Baca juga: Modal Gelas Plastik, Pengemis Kantongi Rp150 Ribu Sehari, Malam Dipakai Party Bareng Pemandu Karaoke

Sebelumnya juga viral sosok pengemis di Pati, Jawa Tengah bernama Aris Munaji.

Dalam video yang viral di berbagai platform media sosial, tampak bahwa Aris bermodalkan gelas plastik meminta-minta pada pengendara mobil yang berhenti di lampu merah.

Video kemudian berpindah lokasi dalam sebuah room karaoke, di mana Aris tampak sedang asyik memeluk seorang perempuan pemandu karaoke.

Akhirnya fakta tentang Aris terungkap.

Baca juga: Cara Kejam Pengemis di Padang untuk Timbulkan Rasa Iba Orang, Tega Cubit Anak hingga Menangis

Kediaman keluarga Aris di Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, bisa dibilang cukup bagus.

Bahkan lebih bagus dari kebanyakan rumah warga setempat.

Rumah keluarga Aris berbentuk joglo dengan atap genting yang tinggi.

Temboknya bercat warna krem dan lantainya berkeramik.

Kepala Desa Tegalharjo, Kecamatan Trangkil, Pandoyo, mengatakan bahwa Aris memang berasal dari keluarga yang tergolong berkecukupan.

"Saya dulu pernah jadi guru di madrasah. Dulu Aris termasuk murid saya.

Jadi sedikit banyak saya tahu tentang dia," kata Pandoyo, Kades Tegalharjo.

Menurut Pandoyo, orang tua Aris bekerja sebagai petani dan juga memiliki toko di rumah.

"Kalau kakaknya pengusaha peternakan.

Mas Aris ini setahu saya dulu ikut kerja kakaknya yang punya usaha peternakan ayam petelur dan ayam potong.

Kalau dari sisi ekonomi, untuk ukuran warga kami, kondisi keluarga Mas Aris ini lebih dari cukup," ujar dia.

Pandoyo menduga Aris salah pergaulan sampai mengemis di lampu merah.

Dia mengatakan, Aris memiliki kondisi "keterbatasan" fisik maupun mental yang mungkin mendorongnya mencari jati diri dengan cara yang salah.

"Sehingga jatuhnya malah karaokean di tempat hiburan malam itu.

Itu karena salah pergaulan dalam mencari jati diri saja," ucap dia.

Baca juga: Dahsyatnya Pengemis Kaya di Bogor Punya Cek Rp1,3 Miliar, Bu Tini Mengaku Dapat Warisan Soekarno

Pandoyo berani memastikan bahwa narasi yang mengatakan bahwa Aris selama ini mengemis hanya untuk berfoya-foya di tempat hiburan malam tidak tepat.

"Saya klarifikasi. Saya berani mengatakan itu (hasil mengemis) bukan untuk karaoke.

Baru kali ini juga saya dengar dia ke tempat karaoke," tandas dia.

Aris sendiri juga menegaskan bahwa dia baru kali pertama ke tempat karaoke.

Itu pun karena diajak teman.

"Baru pertama kali karaokean. Saya diajak teman.

Bukan dari hasil ngamen atau ngemis.

Itu uang pribadi teman saya. Saya tidak ikut keluar uang," ujar dia.

Baca juga: Razia Gelandangan dan Pengemis di Gresik, Manyoritas dari Luar Daerah, Bawa Karung Setiap Beraksi

Namun, bagaimanapun Aris mengaku kapok dan menyesal.

Dia malu karena videonya tersebar di media sosial dan media massa.

"Saya nggak tahu siapa yang memfoto dan memvideo sampai beritanya tersebar seperti itu.

Saya juga tidak tahu yang merekam saat mengemis siapa," ungkap dia.

Aris mengaku sudah cukup lama mengemis di Pati.

Sekira dua tahun, katanya.

Setiap hari, dia berangkat mengemis pukul 09.00 WIB pagi dan pulang pukul 17.00 sore.

Dia mengaku mendapat penghasilan antara Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribu per hari dari hasil mengemis.

Bahkan ketika ditangkap Aris sedang membawa Rp 50 ribu dari hasil mengemis selama satu jam.

"Terpaksa (mengemis) karena belum ada pekerjaan. Sudah tiga kali ditangkap Satpol PP.

Tapi saya kapok. Setelah ini mau cari pekerjaan meskipun belum tahu kerja apa," ucap Aris.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved