Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Malang

Anggota DPRD Kota Malang Sebut Kemacetan Baru Kayutangan Ada di Jalan Semeru dan Kahuripan

Anggota DPRD Kota Malang sebut kemacetan baru di Kayutangan Heritage ada di Jalan Semeru dan Kahuripan. Dorong Dishub mengambil langkah antisipatif.

Penulis: Benni Indo | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Purwanto
Kendaraan melintas di Jalan Basuki Rahmat atau Kawasan Kayutangan, Kota Malang, saat uji coba satu arah hari pertama, Senin (20/2/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo

TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Sejak kebijakan rekayasa lalu lintas diberlakukan, sering terjadi kemacetan di Jalan Kahuripan dan Jalan Semeru, Malang, Jawa Timur, saat akhir pekan.

Pada awal penerapan kebijakan ini, kemacetan jarang terlihat, meskipun saat akhir pekan.

Belakangan, kemacetan kerap terjadi di kawasan itu.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Arief Wahyudi menyatakan, perlu ada evaluasi atas kebijakan rekayasa lalu lintas tersebut, terutama di titik kemacetan baru.

Arief Wahyudi menyatakan, dirinya sering melintas di Jalan Kahuripan dan selalu menemui kemacetan di kawasan itu.

"Saya pelaku sendiri, melihat sendiri kemacetan tersebut. Jika dari utara ke Jalan Kahuripan, pada perempatan dekat Masjid Ahmad Yani itu ada pembatas, sebaiknya pembatas itu dihilangkan," ungkapnya, Jumat (14/7/2023).

Dia mengatakan, gara-gara ada pembatas tersebut, ruang jalan menjadi lebih sempit.

Terlebih arus kendaraan banyak yang menuju ke arah Jalan Brawijaya atau ke arah Splendid. Jalan ini cukup sempit dan banyak kendaraan diparkir di pinggir jalan. Kondisi tersebut semakin memperburuk kondisi ketika macet.

"Saya pengguna sepeda motor dan merasakan kemacetan itu, apalagi pengguna roda empat bisa semakin parah," katanya.

Baca juga: Bantah Kayutangan Heritage Malang Sering Macet, Dishub: Kepadatan Akibat Volume Kendaraan Meningkat

Selain menghilangkan pembatas, menurut Arief, arus lalu lintas dari arah Alun-alun Tugu juga perlu diubah. Semua kendaraan yang memutar di Alun-alun Tugu sebaiknya keluar di Jalan Majapahit. Dengan begitu, arus lalu lintas dari Jalan Kahuripan bisa lurus tanpa lewat Splendid terlebih dahulu.

"Saya kira Dishub tahu akan kondisi ini. Saya sering melihat petugas Dishub berada di perempatan kawasan rekayasa lalu lintas. Seharusnya mereka bisa mengambil langkah segera untuk mengurai permasalahan," paparnya.

Arief mendorong agar Dishub bisa mengambil langkah antisipatif menghadapi realitas kemacetan yang baru.

Dia mengatakan, sejauh ini, dewan juga belum pernah mendapatkan laporan resmi mengenai hasil evaluasi penerapan rekayasa lalu lintas kawasan Kayutangan.

Baca juga: Pejalan Kaki Ngeluh Susah Menyeberang di Kayutangan, Pemkot Malang Siapkan 3 Pelican Crossing

Arief berpikir perlu mengetahui laporan tersebut agar mengetahui sejauh mana efektivitas kebijakan saat dijalankan.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved