Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Akhir Nasib Bacaleg Nodai Anak Kandung, Diumumkan Lewat Toa Masjid, Babak Belur hingga Karier Hancur

Kasus seorang bakal calon legislatif atau Bacaleg nodai anak kandungnya tengah menjadi sorotan. Sudah babak belur, karier si Bacaleg juga hancur.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dok.Humas Polda NTB via TribunLombok
Akhir Nasib Bacaleg Nodai Anak Kandung, Diumumkan Lewat Toa Masjid 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus seorang bakal calon legislatif atau Bacaleg nodai anak kandungnya tengah menjadi sorotan.

Sudah babak belur karier si Bacaleg hancur juga.

Peristiwa ini terjadi di Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat.

Si Bacaleg adalah pria berinisial SS (50).

SS nyaris tewas digebuk warga, pada Minggu (16/7/2023).

Dalam foto yang beredar, tampak pria yang diduga SS dalam kondisi mengenaskan usai diamuk massa di tengah jalan setelah diketahui merudapaksa anak kandungnya.

Selain itu, beredar juga foto SS yang dikeroyok merupakan seorang Bacaleg salah satu partai di wilayah tersebut.

Terpisah, terkait insiden tersebut, Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Arman Asmara Syarifuddin menjelaskan, tindakan pengeroyokan itu berawal dari pengumuman yang disampaikan salah seorang warga setempat melalui pengeras suara atau toda di masjid.

Pengumuman tersebut meminta masyarakat untuk berkumpul dan mengajak warga melakukan tindakan atas dugaan persetubuhan yang dilakukan SS terhadap korban yang merupakan anak kandungnya.

"Selang beberapa saat masyarakat berkumpul dan langsung melakukan pencarian terhadap terduga (SS) yang pada akhirnya ditemukan oleh warga, seketika itu warga langsung menyerang terduga," jelas Kombes Pol Arman, dikutip TribunJatim.com dari TribunLombok.

Baca juga: Nasib Gadis 14 Tahun di Subang, Dinodai Ayah hingga Hamil, Kini Pelaku Kena Batunya

Namun kejadian terseut tidak berlangsung lama, personel Polsek Sekotong beserta para tokoh masyarakat tiba di lokasi dan menyelamatkan terduga pemerkosaan dari amukan massa.

Saat tiba di tempat Kapolsek segera mengumumkan untuk berhenti dan terduga segera diamankan personel dan dilarikan ke rumah sakit.

"Personel datang tepat pada waktunya dimana pria yang dianiaya tersebut langsung segera diselamatkan dari amukan warga dan segera dilarikan ke Puskesmas untuk mendapat perawatan," jelas Kabid Humas Polda NTB Kombes Pol Arman.

Terduga pelaku persetubuhan, SS, yang menjadi korban penganiayaan tersebut di jaga ketat personel kepolisian di Puskesmas.

"Terduga pelaku persetubuhan anak kandung masih di rawat belum bisa dimintai keterangan. Kasus ini akan segera di proses setelah terduga kesehatannya membaik,"jelasnya.

Kronologi

SS sendiri kini dirawat karena babak belur dihakimi massa.

Awalnya, pelaku dilaporkan keluarga korban yang mengadu ke salah satu tokoh masyarakat di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Minggu (16/7/2023) sekira pukul 14:00 WITA.

Kapolsek Sekotong Iptu I Kadek Sumerta mengungkap awalnya SS diundang untuk mediasi bersama sejumlah tokoh masyarakat.

"Jadi kemarin korban dan pelaku datang ke rumahnya mamik bersama salah satu anggota DPRD di sana. Di sana sempat dibahas jalan keluar dugaan persetubuhan itu bagaimana," kata Sumerta, Senin (17/7/2023).

Baca juga: Nasib Gadis 12 Tahun Jadi Korban Nafsu Ayah Tiri, Bermula dari Pelaku yang Pura-pura Temani Tidur

Di sela-sela mediasi, warga yang tidak terima perbuatan pelaku S sempat membuat pengumuman melalui pengeras suara masjid untuk menghakimi SA.

"Di sana warga disuruh keluar. Pas ada informasi pelaku ini ditangkap sama massa. Di sana lah terjadi (penganiayaan)," ujar Sumerta.

Saat ini terduga pelaku masih dirawat intensif di RSUD Tripat Lombok Barat, akibat luka parah yang dialaminya.

Sumerta membenarkan terduga SS yang sempat dianiaya puluhan warga adalah Bacaleg PDIP.

"Betul Caleg dari PDIP betul. Itu berdasarkan profil facebook dia. Ada kelihatan muncul di sana," kata Sumerta.

Karier SS Hancur

Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Lombok Barat memecat SS.

Dikatakan Dewan Pertimbangan DPC PDIP Lombok Barat Sardian, pemecatan terhadap S berdasarkan hasil rapat internal di tingkat DPC, Senin (17/7/2023).

Sardian mengungkap pemecatan tersebut sebagai bentuk tindakan tegas partai terhadap kadernya.

Dalam struktural PDIP, terduga pelaku SS merupakan Ketua Pimpinan Anak Cabang PDIP Kecamatan Sekotong.

"Sikap tegas itu memang kami memecat saudara S dari struktural partai, kebetulan beliau ini ketua PAC Kecamatan Sekotong," kata Sardian, dikutip TribunJatim.com dari TribunLombok.

Baca juga: Cuma Pakai Celana Dalam, Pria Mau Nodai Anak Usia 7 Tahun Gelagapan saat Digerebek Warga & TNI

Hasil rapat juga memutuskan untuk mencabut berkas pencalonan SS sebagai anggota legislatif dari Dapil 2 Sekotong-Lembar.

"Nanti kami akan ke KPU untuk pencabutan nama agar tidak lagi menjadi calon legislatif dari PDIP dari dapil 2," kata Sardian.

DPC PDIP Lombok Barat juga meminta agar polisi memproses hukum SS secara tegas.

Di sisi lain, Sardian mengungkap pihaknya meminta polisi mengusut aksi main hakim sendiri terhadap SS.

Sejumlah keputusan hasil rapat itu untuk menjaga nama baik partai serta agar peristiwa yang sama tidak terulang kembali.

Baca juga: Aksi Bejat Paman Nodai Keponakan Sendiri 9 Kali, Korban sampai Lahirkan Anak, Kabur usai Dilaporkan

Baca juga: Gelap Mata, Ayah Tiri di Gresik Nodai Putrinya yang Masih SD, Bermula dari Postingan Istri di Sosmed

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved