Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Hanya 1 Murid Masuk SD di DIY Meski Dapat Seragam, Tas, Sepatu Gratis, Guru Sampai Bayari Makan Pagi

Hanya satu murid atau siswa yang masuk sekolah SD swasta meski ada penyediaan alat sekolah gratis, perseteruan guru negeri dan swasta masih terjadi.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribun Solo, Kompas.com
Foto kanan hanya ilustrasi. Mirisnya kondisi sekolah di Kulon Progo DIY yang muridnya cuma 1, SD Kristen Widodo kini sangat kekurangan murid. 

Karena sistem zonasi, mereka hanya bisa menerima empat pelajar dari kedua dusun itu. 

"Hanya empat tahun ini," kata Sriyati.

Menurut Sriyati, fenomena sekolah kurang murid dialami banyak sekolah.

Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Kota Cimahi menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (17/7/2023).
Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Masyarakat Peduli Pendidikan (FMPP) Kota Cimahi menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (17/7/2023). (Kompas.com)

Di wilayah Wijimulyo saja banyak yang bernasib serupa. 

"Wilayah zonasi kami untuk (melayani di) dusun Temanggal dan sedikit di Krinjing. (Fenomena kurang murid karena) sekolahan itu dekat satu sama lain, tidak sampai satu kilometer," kata Sriyati.

Dengan ketambahan empat siswa, SD Wijilor memiliki 35 siswa dari 200 lebih kursi yang disediakan.

Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kulon Progo mencatat ada banyak sekolah kurang murid, baik sekolah negeri maupun swasta.

Sekolah disebut minim peserta didik bila jumlahnya di bawah 10 siswa baru di tahun ini.

Terdapat 337 sekolah dasar di Kulon Progo.

Baca juga: Anak Tak Diterima PPDB Zonasi, Orang Tua Nekat Ukur Jarak dari Rumah ke Sekolah Pakai Meteran: Kacau

"Sebanyak 50 (dari 337) SD, mengalami minim peserta didik pada tahun ajaran 2023 – 2024 ini," kata Kepala Dikpora, Arif Prastowo via pesan.

Sebagian besar sekolah terletak di daerah perbukitan, seperti Kapanewon Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo dan Kokap.

Arif mengungkapkan, Dikpora Kulon Progo mengevaluasi situasi yang dialami semua sekolah ini.

Terutama terkait penyebab minimnya pendaftar di sekolah tersebut dan jalan keluarnya.

"Kebijakan dari evaluasi ini akan diambil nantinya sambil tetap memperhatikan kesediaan aksesibilitas layanan pendidikan di wilayah-wilayah pelosok kabupaten Kulon Progo,” kata Arif.

Baca juga: VIRAL Sekolah di Banyumas Gratiskan Biaya, Cukup Bayar Singkong hingga Labu, Pengajar dari Relawan

Belakangan, persoalan sekolah yang rebutan murid memang tengah menjadi perbincangan viral.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved