Berita Surabaya
Pengakuan Ibu Gadis Surabaya yang Jual Rempeyek sambil Merangkak, 'Segitunya', Kuak Kondisi Sekarang
Inilah pengakuan ibu gadis Surabaya jual peyek sambil merangkak. Ibu gadis 17 tahun itu mengungkap kondisi mereka kini.
Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Constantine Koloway
TRIBUNJATIM.COM - Inilah pengakuan ibu gadis Surabaya jual peyek sambil merangkak.
Ibu gadis 17 tahun itu mengungkap kondisi mereka kini.
Pun dengan pekerjaan yang mereka lakoni.
Di sisi lain, si anak yang bernama Cyntya Afrianti Amala juga mengungkap fakta soal videonya yang viral di media sosial.
Sebelumnya viral di media sosial video anak berjualan rempeyek sambil merangkak.
Anak tersebut diketahui bernama Cyntya Afrianti Amala.
Ia adalah warga Kendangsari Gang 7 Sekolahan, Surabaya.
Dalam video yang beredar, Cyntya terlihat berjalan merangkak di pinggir jalan raya sembari berjualan peyek yang dikalungkan di lehernya.
"Sedih banget liat anak itu jual peyek, nyeret badannya, kakinya sampe lecet berdarah," tulis narasi dalam video yang diunggah akun Tiktok @kisahharuhariini dikutip Tribun Jatim Network, Kamis (20/7/2023).
Baca juga: Nasib Gadis 17 Tahun di Surabaya Jualan Rempeyek sambil Merangkak, Ditolak SMA Negeri karena KTP
Saat ditemui, Cyntya Afrianti bercerita bahwa video yang viral di media sosial itu dipotret sekitar Maret 2023 di kawasan RSUD dr Soetomo Surabaya.
Video itu direkam oleh orang yang mengaku dari komunitas sosial.
"Video itu sudah lama," kata Cyntya saat ditemui di rumahnya.
Menurutnya, komunitas itu menawarkan untuk membantu keluarga Cyntya dengan cara memviralkan Cyntya melalui media sosial sehingga bisa mendapatkan bantuan.
"Awalnya ditawari, katanya biar banyak orang yang donasi, bantu," ujar Cyntya yang memiliki keterbatasan pada kedua kakinya ini.
Baca juga: Nasib Wanita Jadi Gelandangan Bersama Keluarganya, Kesal hingga Sebut Ustaz Terkenal Ingkar Janji
Sumiyati, sang ibu mengakui tak mengetahui hal itu.
"Diberitahu tetangga, saya dan Cyntya sampai sekarang tidak berani melihat videonya, sampai segitunya, nangis saya," katanya.
Menurutnya, pekerjaan tersebut tak lagi dilakukan.
Sebaliknya, mereka telah membuat produksi pakaian.
"Memang kalau Hari Raya Idul Fitri, puasa, saya bikin peyek. Awalnya jualan di rumah sakit Nginden, karena Cyntya terapi di RSUD Dr Soetomo, akhirnya coba-coba jualan di sana. Tapi kalau sekarang, saya ikut kerja cabut benang di konveksi," katanya.
Baca juga: Nasib Aria Bocah 12 Tahun Jual Tahu Bulat karena Ibu Sakit Parah, Ayah Nikah Lagi, Rela Tak Sekolah
Sementara itu, kondisi Cynthia kini Pemkot Surabaya imbas video yang viral di media sosial itu.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Erna Purnawati bersama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) M Fikser mendatangi rumah keluarga Cyntya, Rabu (19/7/2023) malam.
Mewakili Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mereka menyerahkan sejumlah paket bantuan. Termasuk, intervensi kepada keluarga ini.
Camat Tenggilis Mejoyo Surabaya, Wawan Windarto mengungkap, ibunda dan ayah Cyntya, Sumiyati dan Andi Siswoto belum satu tahun menjadi warga Surabaya.
Sekalipun demikian, mereka tetap mendapat intervensi bantuan dari pemkot.
Ia menjelaskan, bahwa pemkot sebelumnya telah memberikan sejumlah intervensi kepada keluarga Cyntya.
Salah satu intervensi itu berupa bantuan tebus ijazah SMP Cyntya.
"Bantuan tebus ijazah SMP Cyntya kita ajukan ke Baznas Surabaya pada November 2022. Saat kita ajukan itu, KK Cyntya masih ikut budenya di Kendangsari Surabaya," kata Wawan.
Selain pembebasan ijazah, juga intervensi pembebasan iuran BPJS Kesehatan hingga pemberian kursi roda.
"Untuk bantuan kursi roda, kita ajukan lewat Baznas Surabaya pada Maret 2023 untuk suami Bu Sumiyati," katanya.
Sumiyati juga pernah ditawari Lurah Kendangsari ikut bekerja di padat karya dan modal usaha berupa rombong.
"Dulu pernah ditawari, tapi ibunya (Sumiyati) tidak mau," tandasnya.
Baca juga: Kepsek SD di Ponorogo Nangis Imbas Tak Ada Siswa Mendaftar, Padahal Sekolahnya Berprestasi: Berusaha
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya, M Fikser menjelaskan, Pemkot Surabaya konsisten memberikan intervensi bantuan sosial kepada warganya.
Dalam pemberian intervensi, ada beberapa kriteria warga yang mendapat prioritas.
Pemkot memprioritaskan bagi warga miskin yang tercatat KTP Surabaya sebelum 2021.
"Jadi yang baru menjadi warga KTP Surabaya setelah 2021 sementara tidak dibantu dulu," kata Fikser.
Hal itu dituangkan dalam surat pernyataan bersedia untuk sementara tidak menerima bantuan dari Pemkot Surabaya.
Baca juga: Sosok Kades Disebut Termiskin se-Kabupaten Jember, Warga Tuntut Bebaskan dari Bui, Rumah Ngontrak
Hal yang sama juga berlaku pada Cyntya Afrianti yang ternyata baru pindah KTP Surabaya pada 2022.
"Jadi kita memiliki regulasi seperti itu. Karena juga kekuatan APBD Surabaya kan terbatas, kita prioritas dulu warga miskin KTP Surabaya yang sudah lama," katanya.
Sekalipun demikian, Wali Kota tetap menginstruksikan jajarannya untuk memberikan bantuan keluarga Cyntya, warga Jalan Kendangsari Surabaya. Di antaranya, memastikan kondisi ekonomi terpenuhi.
Menurutnya, dalam regulasi pindah KK atau KTP Surabaya, pihak pengampu juga memiliki tanggung jawab memastikan kondisi sosial keluarga yang ditampungnya maupun ekonominya.
"Ini tanggungjawab yang besar," katanya.
Sementara itu, Sumiyati bersama suaminya Andi Siswoto sudah 12 tahun tinggal di Surabaya.
Ia bersama suami dan kedua anaknya memilih tinggal indekos di dekat rumah saudaranya kawasan Kendangsari Surabaya.
Meski sudah lama tinggal di Kota Pahlawan, Sumiyati enggan pindah KK Surabaya.
"Karena memang tidak punya rumah, di Surabaya ini saya ngekos. Makanya, saya bingung," katanya.
Ketika Cyntya ingin masuk SMA Negeri, ia dimasukkan KK kerabatnya di alamat Jalan Kendangsari Gang Lebar No 102B Surabaya pada Agustus 2022.
Baca juga: Sosok Pengemis Punya Apartemen Rp1,6 M, Cuma Duduk di Pinggir Jalan Penghasilan Tembus Rp14 Juta
Sementara Sumiyati bersama suami dan anak nomor tiga, administrasi kependudukannya masih berstatus warga Mojokerto.
"Karena belum satu tahun masuk KK Surabaya, Cyntya tidak diterima SMA Negeri. Akhirnya itu ditawari sama Pak Lurah sekolah PKBM paket C (Januari 2023), tapi Cyntya menolak, tidak mau bersekolah. Kalau sekarang Cyntya sudah mau sekolah kejar Paket C," katanya.
Seiring berjalannya waktu, Sumiyati pun ingin pindah KTP dan KK Surabaya. Inisiatif itu muncul karena melihat kondisi suaminya yang sakit dan membutuhkan banyak biaya pengobatan.
Akhirnya ia memutuskan pindah KK Surabaya dengan menumpang alamat saudaranya di Jalan Kendangsari Gang Lebar No 102B.
Setelah itu, Cyntya pun lantas ditarik masuk ke dalam KK Sumiyati yang diterbitkan pada 26 Juni 2023.
"Pindah Surabaya biar kalau berobat tidak jauh-jauh ke Mojokerto. Kemudian juga pindah KK Surabaya biar Cyntya bisa masuk ke sekolah negeri. Karena di Surabaya ini apa-apa gratis," katanya.
Pengemis Viral Bawa Uang Rp 18 Juta
Viral di media sosial seorang pengemis membawa uang Rp18 juta saat diamankan Satpol PP di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Uang tersebut didapatnya selama mengemis 2 tahun lamanya.
Seorang pengemis diamankan Satpol PP di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu pagi.
Dari video Satpol PP Jakarta Selatan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ber-inisial 'Y' ini langsung dimintai keterangan di kantor Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Dalam pemeriksaan pria berusia 72 tahun ini membawa uang Rp18 juta. Uang tersebut ia peroleh dari hasil mengemis selama dua tahun.
Usai pemeriksaan 'Y' yang juga tuna wisma dipulangkan Pemerintah Kota Jakarta Selatan ke kota asalnya di Bojonegoro, Jawa Timur.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
gadis Surabaya jual peyek sambil merangkak
Cyntya Afrianti Amala
viral di media sosial
Pemkot Surabaya
M Fikser
Eri Cahyadi
Sumiyati
TribunJatim.com
Tribun Jatim
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.