Rumah Terapi Tumbuh Kembang, Pusat Terapi Terpadu Tumbuh Kembang ABK di Trenggalek

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Sofyan Arif Candra

TRIBUNJATIM.COM, TRENGGALEK - Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini memberikan perhatian khusus kepada tumbuh kembang anak, termasuk anak penyandang disabilitas di Kabupaten Trenggalek.

Satu di antara bentuk perhatian tersebut adalah dengan menghadirkan pusat terapi terpadu tumbuh kembang anak berkebutuhan khusus (ABK) yang berlokasi di Kantor Dinas Sosial Pembedayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA) Trenggalek di Jalan Brigjen Soetran.

Fasilitas yang diberi nama 'Rumah Terapi Tumbuh Kembang' bagi penyandang disabilitas tersebut bisa diakses oleh seluruh masyarakat. 

Dengan begitu, Novita Hardini berharap orang tua atau wali murid yang memiliki anak disabilitas tidak perlu jauh-jauh ke luar Trenggalek untuk melakukan terapi.

"Sudah lama ingin kami bangun di Trenggalek, agar layanan untuk tumbuh kembang anak-anak berkebutuhan khusus tidak usah jauh-jauh ke Surakarta," ujar istri Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin ini, Senin (24/7/2023).

Novita Hardini juga merancang agar layanan terpadu seperti di Surakarta bisa dilakukan di Trenggalek. 

"Kita belajar ke Surakarta dan alhamdulillah juga mendapat support penuh dari Surakarta. Tidak hanya pembelajaran, atau keilmuan, tapi support itu juga berupa anggaran," lanjut Novita Hardini. 

Pusat layanan terpadu untuk ABK tersebut, akan terus dikembangkan Novita Hardini sesuai harapan dan masukan dari setiap wali murid yang memiliki ABK, dengan begitu fasilitas yang ada akan semakin lengkap dan para wali murid tidak perlu sampai ke luar kota.

Baca juga: 18 Tahun Dampingi ABK Trenggalek, Yuniarti Dinobatkan Jadi Perempuan Inspiratif oleh Gubernur Jatim

"Layanan ini juga sesuai dengan harapan masyarakat agar bisa disentuh dan diakses oleh masyarakat di setiap desa. Kita tahu bahwa geografis Kabupaten Trenggalek ini agak sedikit susah untuk diakses oleh teman-teman berkebutuhan khusus," ucap politisi PDI Perjuangan ini.

Untuk itu, jika ada masyarakat dari kecamatan yang jauh dari kota yang datang ke rumah terapi, akan disediakan penginapan.

"Nanti akan kami siapkan pilihan untuk dijadikan rumah singgah bagi masyarakat yang mungkin jauh untuk bisa singgah melatih anaknya seminggu 2 kali," tutup Novita Hardini.

Baca juga: Tangis Siti Aisah Akhirnya Antarkan Sha Wang Anak Disabilitas Pulang ke Taiwan, Sudah Rawat 10 Tahun