Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Pasuruan

Detik-detik Kades di Pasuruan Teriak saat Dibacok, Warga Semburat, Nasib Korban dan Motif Terungkap

Inilah detik-detik Kades di Pasuruan teriak ketika mengetahui dirinya dibacok oleh warga, para warga semburat panik dan berusaha menolong kades.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews, Kompas.com
Detik detik kepala desa di Pasuruan dibacok oleh warga karena sakit hati 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah detik-detik Kades di Pasuruan teriak saat dibacok warga yang tiba-tiba beraksi.

Seorang warga tiba-tiba menyerang Kades di Pasuruan.

Kini kepolisian setempat sedang mendalami motif pelaku serta mengungkap kondisi terkini korban.

Detik-detik Kades di Pasuruan teriak saat dibacok itu terungkap.

Warga berusaha menolong dan warga semburat keluar rumah setelah mendengar teriakan Kades di Pasuruan tersebut.

Warga Pasuruan mendadak heboh.

Itu terkait dengan kasus pembacokan.

Seorang Kepala Desa Balunganyar, Kecamatan Lekok, Pasuruan, bernama Sholeh menjadi korban pembacokan, Rabu (26/7/2023) sore.

Aksi pembacokan kepala desa ini membuat geger.

Pelaku pembacokan adalah Asmawi.

Baca juga: Rela Ceraikan Suami, Wanita di Sragen Tuntut Pak Kades Menikahinya, Selingkuh Sejak 2018: Menghilang

Dia ditangkap polisi di rumahnya setelah melarikan diri usai melakukan pembacokan terhadap kades setelah beberapa jam.

Pelaku bernama Asmawi.

Dari tangan pelaku, polisi juga mengamankan sebilah celurit yang dipakai pelaku melancarkan aksi brutal.

“Dia ditangkap di rumahnya di Desa Branang yang masih berada di wilayah Kecamatan Lekok,” kata AKP Agung Sujatmiko, Kapolsek Lekok.

Kades di Pasuruan saat menjalani perawatan seusai dibacok
Kades di Pasuruan saat menjalani perawatan seusai dibacok (TribunJatim.com/ Galih Lintartika)

Kapolsek menyebut, kades memang sempat menghindari serangan pelaku yakni dengan menangkis sabetan yang diayunkan dengan menggunakan kursi.

Baca juga: Cerita Menegangkan Pelajar SMK Korban Pembacokan Gangster: Tangkis Celurit, Perut Sobek, Motor Raib

“Pelaku terus menyerang. Kades berusaha lari ke arah utara balai desa, terjatuh di jalan. Pelaku yang mengejarnya langsung membacok Sholeh,” ungkapnya.

Dari hasil penyelidikan sementara, lanjut Kapolsek, pelaku yang melakukan pembacokan itu dalam kondisi mabuk.

Dia dalam pengaruh alkohol.

“Untuk sementara, motif pembacokan itu sendiri dipicu rasa kesal pelaku kepada sang kades. Pelaku tersinggung dengan sikap kades, tapi kami dalami,” tambanya.

Baca juga: Sosok Warga Bela Kades Korupsi di Jember, Percaya Telak Edi Santoso Tak Berdosa: Tidak Nikmati Uang

Informasi yang didapatkan, kejadian itu bermula saat Kades sedang duduk santai di balai desa pukul 17.00 WIB.

Berselang setengah jam kemudian, ia dihampiri pelaku.

Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menyabetkan senjata tajam berupa celurit ke arah korban.

Kades sempat menghindar serangan yang tiba - tiba datang.

Namun, pelaku lebih cepat.

Celuritnya berhasil melukai kepala kades.

Mendapat serangan, kades spontan berteriak kencang yang membuat warga berhamburan keluar rumah.

Warga bergegas ke lokasi dan melihat kondisi Kades yang terluka dan spontan langsung dilarikan ke Puskesmas Lekok untuk mendapat pertolongan.

Kisah Kades lainnya malah tak kalah mengejutkan.

Sebelum terpilih menjadi kades atau kepala desa, dulunya Udin Diantara pernah menjual minuman keras jenis ciu.

Ini dilakukan untuk membiayai sekolahnya.

Udin Diantara sendiri terpilih menjadi Kepala Desa Gedaren, Kecamatan Jatinom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Udin tak menutupi fakta masa lalunya yang berjalan ciu.

Baca juga: Sosok Aris Pengemis Viral Pangku LC, Pakai Uang Hasil Minta-minta? Kades: Ekonomi Lebih dari Cukup

Bahkan saat kampanye di pilkades serentak Klaten, hal itu ia sampaikan kepada pemilihnya.

Ia sendiri mengakui pernah berjualan ciu untuk membiayai pendidikannya.

"Dulu saya usaha miras (ciu), untuk biaya pendidikan saat itu," ujar Udin pada Sabtu (8/7/2023), dilansir dari Tribunnews.

Saat berjualan ciu, Udin mengaku mendapat tantangan dari keluarga besarnya.

Namun ia memilih tetap berjualan miras demi membayar uang untuk sekolah.

"Sempat protes keluarga, dibilangin jangan bikin malu keluarga. Ditanyain butuh berapa saya tidak mau, saya pilih pakai kaki sendiri," paparnya.

Baca juga: SOSOK AL, Mantan Pacar Anggi yang Buat Sang Pengantin Kabur, Fahmi Langsung Minta Cerai, Nikahkan

Sebelum terpilih menjadi kades atau kepala desa, dulunya Udin Diantara pernah menjual minuman keras jenis ciu.
Sebelum terpilih menjadi kades atau kepala desa, dulunya Udin Diantara pernah menjual minuman keras jenis ciu. (YouTube Tribunnews)

Selama empat tahun ia berjualan miras dan setelah pendidikannya selesai, ia menutup usahanya tersebut.

Udin sendiri selesai menempuh pendidikan S1 dan S2 di bidang hukum.

Saat berkampanye pun, ia juga mengungkapkan diri ke masyarakat ia bukan dari latar belakang orang baik.

"Saat kampanye saya juga selalu bilang, mohon maaf bapak saya hadir dari orang tidak baik. Saya terangkan saya (mantan) penjual miras," paparnya.

Udin juga membiarkan warga memilih sesuai keinginan masing-masing, karena sekarang masyarakat sudah cerdas dalam memilih.

Ia sendiri maju pilkades karena desakan warga, dikarenakan orang tuanya sebelumnya juga pernah menjadi kepala desa setempat.

"Orang tua pernah juga menjabat kepala desa, tapi saya tidak tertarik. Sampai orang tua angkat datangi saya minta saya maju, akhirnya saya meng iya kan," ungkapnya.

Udin sendiri mengiyakan permintaan maju dalam pilkades Gedaren, namun ia juga memiliki syarat yakni tanah bengkok bagiannya dikembalikan lagi ke masyarakat.

Baca juga: Sosok Meylisa Zaara, Selebgram Tulungagung yang Pergoki Chat Mesra Suami dengan Pria, Bisnis Sukses

"Kalau dulu orang tua saya 15 patok sawah untuk pribadi dan 5 patok untuk masyarakat, sekarang saya ganti. Saya hanya 5 patok saja, 15 patok lain untuk masyarakat," paparnya.

Baginya hal tersebut masuk ke dalam kontrak politiknya, dan ia hanya dari pekerjaannya sebagai pengacara.

Udin Diantara diketahui unggul suara dalam pilkades merangkul lawannya yakni Ifnu Prastowo.

Ia juga turut mengantar kepulangan lawannya sambil diiringi pendukung dan masyarakat Desa Gedaren menuju kediaman sang rival yang tidak jauh dari Balai Desa.

Udin mengaku telah memiliki program prioritas.

Salah satunya adalah membangun penghubung dari wilayah Gedaren menuju kompleks pemakaman Kiai Ageng Gribig di wilayah Jatinom.

"Program prioritas kami membangun jembatan di wilayah Potrosaren yang terhubung dengan komplek Kyai Ageng Gribig di Jatinom," kata Udin.

Ia menilai pembangunan tersebut penting karena dapat meningkatkan pendapat asli daerah (PAD) di Desa Gedaren.

Baca juga: Sosok Marwoto Kawer dan Abah Kirun, Pelawak Terkenal Saksi Pernikahan Denny Caknan dan Bella Bonita

Ilustrasi pelantika kepala desa.
Ilustrasi pelantika kepala desa. (TribunJatim.com/Sofyan Arif Candra)

"Kalau dari arah utara tidak bisa ditembus, arah barat Jatinom tidak bisa ditembus, timur juga tidak bisa. Artinya satu-satunya yang bisa menembus akses makam Kyai Ageng Gribig ya wilayah Potrosaren yang ada di Desa Gedaren," jelasnya.

Selain membangun jembatan atau akses, pihaknya juga akan melakukan renovasi bangsal atau gedung Ratna Sulistya yang berada di Desa Gedaren.

"Gedung tersebut saat ini kondisinya sudah harus direnovasi, karena atapnya sudah pada bocor," ungkapnya.

Irigasi pertanian di wilayah Desa Gedaren tak luput dari fokusnya.

Menurutnya, wilayah Desa Gedaren sebenarnya menyimpan banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pendapatan desa.

"Ada banyak sebenarnya potensi yang dapat menghasilkan pendapatan desa, seperti umbul, Gedung Ratna Sulistya, dan jembatan. Kalau tiga ini terakomodasi dengan baik, insyaallah PAD naik," kata dia.

Setelah terpilh, Udin mengaku siap menjalankan 6 tahun ke depan memimpin Desa Gedaren.

"Saya ingin menyatukan perbedaan di Gedaren menjadi satu, sehingga menjadi bhinneka tunggal ika. Baik ulama, pemuda, PKK, RT/RW kami satukan. Kita wadahi agar tidak liar diajak membangun Gedaren yang maju, keren," ujar Udin.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved