Berita Surabaya
Ekspresi Maling Motor di Surabaya saat Sudah Tertangkap, Cengngesan dan Santai, Sampai Dibentak
Meski melakukan kejahatan, maling motor di Surabaya tidak tampak menyesal. Bahkan, terlihat cengegesan meski sudah ditangkap polisi
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Januar
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Meski melakukan kejahatan, maling motor di Surabaya tidak tampak menyesal.
Bahkan, terlihat cengegesan meski sudah ditangkap polisi.
Akhirnya terungkap pengakuan dua orang tersangka bandit maling motor yang viral di media sosial gegara disergap warga lalu diikat di tiang kabel telepon, Jalan Karang Empat Besar, Ploso, Tambaksari, Surabaya, Minggu (30/7/2023) kemarin.
Berdasarkan catatan penyidikan Unit Reskrim Polsek Jambangan Polrestabes Surabaya.
Tersangka merupakan warga Semampir Surabaya, bernama Abdul Muis (29) dan Tomi (33).
Ternyata, komplotan bandit tersebut sudah pernah beraksi di 11 lokasi yang tersebar di dua kecamatan yakni Kecamatan Jambangan dan Tambaksari, Surabaya.
Tersangka Abdul Muis dengan ekspresi sumringah nan lugu menjawab satu per satu pertanyaan yang disampaikan oleh Iptu Hari Pramono, Kanit Reskrim Polsek Jambangan.
Bahkan bujang berkepala nyari plontos itu, sesekali tersenyum 'cengengesan' saat menjawab beberapa pertanyaan acak yang dicecarkan kepadanya di depan sorot kamera awak media.
Bahwa, tersangka Abdul Muis mengaku, sebelum beraksi mencuri motor bersama anggota komplotannya, sengaja mengisap sabu-sabu dan berpesta miras.
Baca juga: Pelaku Curanmor Lempar Bondet di Mojokerto Ternyata Residivis, Babak Belur Dihajar Warga
Saat dibentak, untuk apa dirinya melakukan perbuatan tersebut. Seraya terkekeh-kekeh, tersangka Abdul Muis mengaku, sengaja mengonsumsi miras dan sabu sebelum beraksi mencuri motor, agar nyalinya makin berani.
"Iya nyabu dulu (beli di Kunti), beli Rp130 ribu. 2 kali sedotan. Ya biar berani dan semangat nyolong," ujar tersangka Abdul Muis, seraya menebar senyum tatkla menjawab pertanyaan tersebut, di halaman Mapolsek Jambangan, Senin (7/8/2023).
Benar, Abdul Muis hanya menganggukkan kepala tatkala ditanyain mengenai kebiasaannya mengonsumsi sabu-sabu, sejak tahun 2017.
Bahkan, akibat kebiasaannya itu. Pada tahun 2018, ia akhirnya ditangkap oleh anggota Satreskoba Polresta Sidoarjo.
Tersangka Abdul Muis, genap sebagai residivis, dan atas aksi pencurian motor kali ini, merupakan kasus kedua yang menjadikannya kembali mendekam di balik jeruji tahanan.
"Saya buat minum miras. Saya dulu ditangkap kasus sabu sabu di Sidoarjo. Tahun 2018," pungkasnya.
Lain hal dengan teman sesama komplotannya, Tomi. Pemuda pengangguran itu, mengaku bertindak sebagai pihak yang menjualkan motor hasil curian setelah beraksi.
Tersangka Tomi mengaku, tidak mengenal pasti sosok penadah yang kerap ditemuinya di Galis, Kabupaten Bangkalan, Jatim.
Wajah penadahnya berganti-ganti sosok, setiap menjual motor curian yang didapatkannya. Maklum, ia bisa mengakses ke pihak penadah melalui informasi yang diberikan dari teman ke teman.
"Jual motor, ya via telpon dari teman ke teman. Enggak pakai jimat. Yang beli, saya tahu kenal dari tatap muka aja. Orang Madura, Galis," ujar tersangka Tomi.
Biasanya, lanjut Tersangka Tomi, dirinya menjual motor tersebut seharga kisaran Rp1,7-2 juta. Uang hasil menjual motor tersebut, bakal dibagi sama rata.
Setelah itu, tersangka Tomi, mengaku memanfaatkan uang haram tersebut untuk berfoya-foya, menenggak miras.
"Per unit saya jual 1,8 juta. Kalau sebelumnya ada juga saya jual 1,7 juta. Pembagian hasil ya kami bagi dua sama rata. Saya buat minum miras uangnya," pungkasnya.
Sementara itu, Kapolsek Jambangan Polrestabes Surabaya Kompol Budi Waluyo mengatakan, kedua tersangka sudah pernah beraksi di 11 lokasi yang tersebar di dua kecamatan Kota Surabaya, yakni Kecamatan Jambangan dan Tambaksari.
Kini, pihaknya masih berupaya mengejar seorang tersangka lain yang diduga kuat menjadi otak kejahatan komplotan tersebar.
Sosok tersebar berinisial MO. Nama dan profil identitasnya sudah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) Polrestabes Surabaya.
"Mereka sudah beraksi di 11 TKP. Ada tersangka lain yang beraksi sama mereka, inisialnya MO. Terkadang MO beraksi sama AM. Terkadang MO beraksi sama T. Kami sedang kejar, mohon waktu," ujar mantan Kanit I Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim itu, saat ditemui awak media di Mapolsek Jambangan.
Diberitakan sebelumnya, viral video amatir merekam momen dua orang maling motor disergap warga hingga diikat di sebuah tiang telepon, kawasan permukiman padat Kota Surabaya, sejak beberapa hari lalu.
Berdasarkan video berdurasi tak lebih 36 detik yang viral di sebuah WhatsApp Group (WAG) warga Surabaya, tampak merekam momen seorang maling disergap oleh warga.
Maling motor itu, tampak mengenakan kaus polo bermotif garis-garis horisontal cokelat putih, dan bercelana jeans warna biru.
Ia tampak disergap oleh beberapa orang warga untuk disandarkan dan diikat di sebuah tiang kabel telepon di salah satu sudut bahu ruas jalan.
Dari sudut arah lain, terdapat maling lain; berkemeja lengan panjang motif kotak-kotak, yang tampak sedang disergap oleh beberapa warga untuk didudukkan di sebuah emperan teras rumah warga.
Penelusuran TribunJatim.com, dua maling motor dalam video viral itu, terjadi sekitar pukul 20.42 WIB, Jalan Karang Empat Besar, Ploso, Tambaksari, Surabaya, Minggu (30/7/2023).
Sepak terjang kedua komplotan maling motor itu, berakhir kepergok warga dan aparat kepolisian saat kedua komplotan tersebut berusaha mencuri motor Honda Beat bernopol L-2734-AV.
Motor tersebut merupakan milik pria berinisial WF (19) warga asal Jalan Mleto, Sukolilo, Surabaya, karyawan butik di ruas jalan tersebut.
Ditemui di lain hari, pemilik toko busana, Helda mengatakan, para pelaku kepergok setelah gagal mencuri motor milik karyawannya yang sedang melakukan packing pakaian pesanan pelanggan, pada malam itu.
Para pelaku berhasil membobol lubang kunci kontak motor karyawannya. Bahkan posisi motor sudah bergeser ke belakang area parkir, untuk disiapkan oleh para pelaku mudah dibawa kabur.
"Iya awalnya mencuri motor karyawan toko baju di sini. Korban sambil packing barang. Motor sudah rusak kuncinya, dan posisi motor sudah mundur," ujar Helda saat ditemui awak media, Selasa (1/8/2023).
Aksi kriminalitas serupa diakui Helda kerap terjadi di area parkir tokonya. Termasuk masjid area parkir masjid dekat tokonya.
Jika dihitung termasuk kejadian percobaan pencuri motor pada malam itu. Insiden pencurian di area parkir tokonya, terjadi sebanyak tiga kali.
"Pertama, kelalaian kustomer saat musik hujan, kuncinya lupa diambil. Kedua, motor saya pribadi. Ketiga, ya kejadian ini. Itu selama kurun waktu 2 tahunan. Mungkin di sini terlalu sering, karena sudah digambar," pungkasnya.
Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Aksi pencurian sudah sering terjadi di Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.
Aksi pencurian terbaru dilakukan oleh Tiagus (35) dan Bahrul (22) warga Dusun Kunci, Desa Negororejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.
Keduanya mengincar motor Honda Supra Fit merah hitam Nopol N 3770 PC, yang terparkir di di tepi pantai Desa Pesisir, Rabu (14/6/2023).
Namun, pelaku gagal mencuri motor itu gegara tepergok warga.
Seorang Warga Desa Pesisir, Herman (37) mengatakan aksi pencurian sudah belasan kali terjadi di desanya.
Praktis, hal ini membuat warga geram.
"Warga berang lantaran Desa Pesisir kerap diobok-obok maling motor," katanya.
Karenanya, warga tak bisa menahan diri tatkala ada pencuri motor yang tertangkap basah, yakni Tiagus dan Bahrul.
Salah satu pelaku, Bahrul dihadiahi bogem mentah hingga bonyok. Sedangkan, Tiagus beruntung. Dia selamat dari amukan warga karena lebih dulu diamankan ke rumah kepala Desa Pesisir.
Bahkan, tak berhenti di situ, puluhan warga berbondong-bondong menuju rumah kepala desa.
Mereka masih tetap ingin memberikan pelajaran ke pelaku.
"Kami menduga kedua pelaku kerap melakukan pencurian di sini," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pesisir, Rofi'i menyebut kedua pelaku mencoba mencuri motor milik Mahmud, warga Desa Sumurmati, Kecamatan Sumberasih.
Tapi, aksi pencurian yang dilakukan keduanya kandas karena diketahui oleh warga.
Sebagai informasi, kala peristiwa pencurian terjadi Mahmud tengah mencari ikan di tengah lautan. Dia memarkirkan motor Honda Supra Fit di tepi pantai Desa Pesisir.
"Warga sempat menghakimi pelaku. Kemudian warga membawa pelaku ke rumah saya. Keduanya, saya amankan dari amukan warga."
"Warga juga berkerumun di depan rumah saya. Saya mengunci rapat pintu rumah agar tak ada warga yang masuk," sebutnya.
Dia juga menjelaskan aksi pencurian acap kali terjadi di Desa Pesisir.
Biasanya, pelaku menyasar motor milik nelayan dan petani.
"Peristiwa pencurian sering terjadi di Desa Pesisir. Momen penangkapan pelaku pencurian ini ditunggu-ditunggu warga."
"Tapi, saya berupaya mengamankan pelaku dari amukan warga. Saya sudah melaporkan kejadian pencurian ini ke polisi," pungkasnya.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
maling motor
Surabaya
Jalan Karang Empat
Tambaksari
Tribun Jatim
TribunJatim.com
Berita Surabaya Terkini
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.