Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Tertibkan Ratusan Pedagang Pasar Tumpah di Area Keputran, Satpol PP Surabaya Jaga Bergilir: ke Dalam

Aparat gabungan terdiri dari Satpol-PP Surabaya, Kepolisian, dan TNI lakukan penertiban kepada 400 pedagang pasar tumpah di sekitar Pasar Keputran.

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Aparat gabungan yang terdiri dari Satpol-PP Surabaya, Kepolisian, dan TNI melakukan persiapan dengan apel jelang penertiban kepada 400 pedagang di pasar tumpah di sekitar Pasar Keputran. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Aparat gabungan yang terdiri dari Satpol PP Surabaya, Kepolisian, dan TNI melakukan penertiban 400 pedagang di pasar tumpah di sekitar Pasar Keputran.

Masing-masing pedagang diminta untuk masuk ke dalam pasar atau difasilitasi pindah ke pasar lain.

Berjumlah ratusan personel, petugas gabungan tersebut menggelar apel persiapan di depan Pasar Keputran.

Selanjutnya, mereka akan berjaga di lokasi secara bergiliran untuk menghalau para pedagang di pasar tumpah yang akan berjualan di luar pasar.

Apel dipimpin langsung oleh Kasatpol PP Surabaya M Fikser dan Kabag Ops Polrestabes Surabaya, AKBP Toni Kasmiri.

"Apel ini sebagai upaya kami untuk menghalau pedagang di pasar tumpah di sekitar Pasar Keputran," kata Fikser ditemui seusai apel, Senin (14/8/2023).

Ia mengungkapkan, jumlah pedagang yang berjualan di Pasar Tumpah terus bertambah tiap tahunnya.

Baca juga: Cek Harga Pangan di Pasar Keputran Surabaya, Mendag Zulhas Pastikan Stabil: Ibu-ibu Akan Senang

Berdasarkan data Pemkot, ada sekitar 400 pedagang yang berjualan di luar area pasar hingga saat ini.

Mereka berjualan di depan pasar, trotoar, Pedestrian, hingga jalan di sekitar Pasar yang berada di Kecamatan Tegalsari, Surabaya pusat tersebut. Tak mengherankan, dengan besarnya jumlah pedagang tersebut turut berimbas pada omset pedagang di dalam pasar.

"Para pedagang yang ada di dalam Pasar Keputran tidak kita sentuh (tertibkan). Karena, memang (penertiban) ini juga berangkat dari keluhan juga dari para pedagang Pasar Keputran yang ada di dalam," kata Fikser.

"Pedagang sudah mau di dalam tapi kemudian dagangan mereka juga tidak laku karena ada banyak sekali pasar tumpah yang di luar," katanya.

Dengan adanya penertiban tersebut, maka para pedagang bisa bersaing secara sehat. "Jadi tidak ada cemburu-cemburuan gitu loh. Mereka (pedagang) sudah di dalam baik-baik tapi di luar nggak pernah kita tertibkan pasti pedagang kan selalu bertanya kenapa itu nggak diterbitkan?," tandasnya.

Selain itu, banyaknya pedagang yang berjualan di pasar tumpah juga berimbas pada ruas jalan protokol di sekitarnya. Apalagi, pasar ini juga buka pada malam hingga menjelang fajar. "Yang memang kemudian juga mengganggu pengguna jalan," tandasnya.

Baca juga: Antisipasi Hujan, Ratusan Pedagang Kue di Pasar Kembang Surabaya Minta Dibuatkan Atap

"Sehingga, setelah adanya penertiban ini maka jalan bisa kembali dioptimalkan untuk pengguna jalan. Termasuk, untuk trotoarnya," katanya.

Sebelum melakukan penertiban, Pemkot Surabaya juga telah melakukan sosialisasi selama 3 bulan. Melibatkan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya sebagai pengelola pasar, ada sejumlah kebijakan yang diberikan kepada masing-masing pedagang yang ditertibkan.

"Proses ini sebenarnya sudah berjalan selama 2 bulan. Kita mulai start di bulan Mei dengan melakukan sosialisasi, survei, hingga pendataan para pedagang pasar tumpah," kata pria yang juga menjabat Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Surabaya ini.

Sejumlah solusi jalan tengah yang dilakukan adalah dengan menawarkan stan di dalam pasar kepada para pedagang. "Kalau ada yang kosong di setiap pasar, silakan mereka kalau mau masuk. Di Keputran juga dipersilakan, kurang lebih ada 200-an stan kalau ingin masuk," tandas Fikser.

Solusi berikutnya, para pedagang bisa berjualan di pasar lain yang juga dikelola oleh PD Pasar Surya. Saat ini, ada 67 lokasi pasar di seluruh Surabaya yang berada di bawah pengelolaan PD Pasar Surya sebagai BUMD milik Pemkot.

Tak sekadar meminta pindah, Pemkot juga akan memfasilitasi dengan menyiapkan armada angkutan. "Kami sudah diskusi dengan mereka lewat korlap (koordinator) masing-masing," katanya.

"Kami sudah menawarkan dan kami siap memfasilitasi mereka. Kami bebaskan mereka memilih pasar mana yang mereka mau," katanya.

Apabila pada malam harinya masih ada pedagang yang nekad berjualan di luar pasar, Pemkot akan melakukan upaya humanis. Di antaranya, dengan tidak melakukan upaya represif seperti penyitaan barang dagangan.

Apabila pedagang yang bersangkutan tetap bersikukuh, maka akan diarahkan menuju posko pengaduan. Di sana, Pemkot akan memfasilitasi pedagang yang bersangkutan untuk berjualan di dalam pasar.

Tak sendiri, dalam proses penertiban yang rencananya berlangsung beberapa hari ke depan tersebut juga melibatkan beberapa instansi. "Kami tidak melakukan pengambilan barang atau dagangnya para pedagang.  Kami hanya menghalau mereka," kata Fikser.

"(Apabila ada yang menolak penertiban) kami akan terima mereka dengan mengarahkan ke keputran lantai 2. Mereka bisa konsultasi terkait dengan permasalahan mereka," tandas Fikser.

Untuk diketahui, Pasar Keputran adalah pasar induk sayur-mayur yang ada di Kota Pahlawan. Di pasar inilah kebutuhan sayur-mayur kota Surabaya dipasok dan didistribusikan ke penjuru kota, bahkan termasuk untuk kota lain di luar Surabaya.

Pasar Keputran terdiri dari Pasar Keputran Selatan dan Pasar Keputran Utara. Pasar Keputran Selatan biasanya disebut juga pasar Keputran lama yang menyediakan  berbagai kebutuhan pokok, aneka bunga setaman, janur, dan manggar.

Sedangkan Pasar Keputran Utara dikenal sebagai pasar induk terbesar di Surabaya. Para pedagang sayur keliling, pedagang di pasar lain, dan pedagang kecil, biasanya kulakan di Pasar ini. 

Infografis

Pasar Tumpah di Sekitar Pasar Keputran:

- Jumlah pedagang: ±400 pedagang 

- Lokasi berjualan: trotoar/Pedestrian, jalan, hingga area lain di sekitar pasar

- Waktu Operasional: Sama seperti Pasar Keputran (malam hingga dini hari)

- Dampak: omset pedagang dalam pasar menurun dan kemacetan lalu lintas

- Solusi Pemkot: relokasi ke dalam pasar Keputran hingga pasar lain

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved