Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Untuk Pesugihan? Niat Pemberi Sedekah Amplop Isi Koran ke Tukang Becak Tukiman Dikulik, 'Uang Dukun'

Niat asli pemberi sedekah amplop isi koran ke Tukiman si tukang becak di Solo, Jawa Tengah itu pun dikulik.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunSolo.com/Andreas Chris
Untuk Pesugihan? Niat Pemberi Sedekah Amplop Isi Koran ke Tukang Becak Tukiman Dikulik, 'Uang Dukun' 

Siapa sangka tiba-tiba ia diberi amplop yang cukup tebal dan ia mengira berisi uang dengan jumlah banyak.

"Amplopnya tebal tapi belum saya buka saya sudah gemetar. Soalnya saya belum pernah pegang uang banyak. Setelah itu dia pergi, beberapa meter mereka pergi terus amplop saya buka terus saya mbatin isinya kok seperti ini," imbuh Tukiman.

Usai mengetahui bahwa isi amplop tebal hanyalah koran, Tukiman mengaku cukup kecewa tetapi dirinya tidak mempermasalahkan hal itu.

"Saya kasih tahu teman saya, saya dapat uang sebanyak ini nih tapi bukan uang asli ini. Teman saya bilang itu orang bohong, tapi yasudah saya ya tidak apa-apa dibohongi yang penting saya tidak minta-minta," kata dia.

Kejadian seperti ini sudah dua kali ia alami selama setahun terakhir.

Meski heran, ayah satu anak itu mengaku tidak mempermasalahkan karena di-prank.

"Dulu pernah, ini kedua kalinya. Tapi tidak tahu orangnya sama atau tidak. Dulu juga pernah dapat amplop setebal itu tapi saya ya sudah terima dalam hati ngomong jadi orang tidak usah macam-macam, digoda orang ya gapapa yang penting saya tidak nggoda," urai Tukiman.

Ditemui TribunSolo.com, Tukiman mengaku tidak pernah mengenyam bangku pendidikan.

Selain itu ia sehari-hari hanya menggantungkan hidup dari profesi tukang becak dengan pendapatan tidak pasti.

"Tidak pasti, kadang Rp30 ribu, kadang Rp 20 ribu, kadang ya Rp 50 ribu. Tidak pasti," sebut Tukiman.

Baca juga: Tukang Becak di Gresik Meninggal Saat Istirahat Usai Antar Penumpang, Sempat Kejang

Bahkan tak jarang Tukiman juga harus menahan rindu dengan keluarga di rumah demi mengumpulkan uang di Kota Solo sebagai tukang becak.

Terkadang Tukiman harus menahan rindu dengan anak dan istrinya selama tiga pekan demi mengumpulkan uang untuk bisa pulang kampung. 

"Ya tidak pasti, sedapatnya uang. Kalau pulang kampung ya kadang bawa uang Rp 300 ribu, kadang juga Rp 50 ribu. Sedapatnya. Pulang naik bus," pungkas Tukiman.

Kini ia berharap kejadian prank amplop tidak menimpa dirinya lagi atau rekannya sesama tukang becak.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved