Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Hamzah Rawat Ibu Pikun dan Bibi Difabel di Usia 32 Tahun, sebelum Kerja Masak hingga Ajak Berjemur

Tengah viral di media sosial kisah pria 32 tahun rawat ibu pikun dan bibi difabel atau disabulitas. Pria itu bernama Mohammad Hamzah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok @OzzaHyunk
Hamzah Rawat Ibu Pikun dan Bibi Difabel di Usia 32 Tahun, sebelum Kerja Masak hingga Ajak Berjemur 

Satrio bimbang karena hasrat merantaunya terbentur kebutuhan menjaga sang ayah dan menemani ibunya.

"Mah keterima di Jakarta. Lalu mama bilang kalau sekarang jangan dulu, mama butuh teman," sambungnya.

Baca juga: Cerita Haru Siswi SD Rawat Adik dan Kakeknya yang Sakit Seorang Diri, Ibu Hilang, Ayah Merantau

Kondisi ayahnya yang stroke pun menjadi pertimbangan untuknta menerima pekerjaan tersebut.

"Kalau mama sendirian kasian juga, butuh teman cerita. Kemudian bantu bapak juga," terangnya.

Kepada TribunJakarta.com, Satrio menceritakan ayahnya sudah terkena stroke sejak 2016 lalu.

Parahnya, separuh saraf kanan sang ayah sudah melemah dan sulit untuk digerakkan.

"Itu rutinitas aja dari 2016. Bapak itu kan sakit stroke sejak tahun 2016. Sekitar bulan September 2016 itu pecah pembuluh darah dan sempat koma selama lima hari," katanya saat dihubungi.

Ia yang belum berumah tangga pun akhirnya memilih untuk berbakti kepada orangtuanya. Meski ditengah gempuran banyak pihak yang memintanya untuk merantau.

Sebab, dalam video yang viral, ia menceritakan kerap kali ditanya untuk merantau.

Baca juga: Alasan Satrio Pria Viral Rawat Ayah Stroke Ketimbang Merantau, Ucapan Ibu Jadi Pertimbangan: Butuh

"Saya domisili di Yogyakarta. Hampir 80 persen teman saya itu merantau. Jadi sering dapat pertanyaan seperti itu. Merantau ajalah dari pada di Yogya ga berkembang. Beberapa ada yang ngomong kayak gitu. Apalagi sekarang pembukaan BUMN ya. Daftar BUMN biar karirnya bagus. Ada yang bilang begitu juga," lanjutnya.

"Namun pertimbangan utamanya orangtua. Kakak saya dua sudah berumah tangga, yang pertama tinggal di luar Yogya. Adik saya perempuan masih kuliah. Mama saya masih ada. Kalau cewek gak bisa mandiin, gak bisa angkat bapak. Saya mandiin bapak sebelum berangkat kerja. Bapak mandi sehari sekali," ungkapnya.

Atas alasan inilah ia memilih untuk membuat video tersebut dengan tujuan memberi tahu bahwa ada orangtua yang harus diurusnya.

Kemudian, ia juga ingin memberi tahu kepada calon jodohnya bahwa keadaannya seperti itu.

Secara terang-terangan ia mengatakan tak bisa merantau lantaran harus membantu ibunya mengurus sang ayah.

"Tujuan utama buat orang-orang yang ngomong (untuk merantau). Jadi gak perlu saya ngomong sama siapapun lagi. Iti juga nanti buat calon istri saya. Ini kondisi saya bisanya tinggal di Yogya, dekat orangtua gak bisa merantau," jelasnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved