Berita Viral
Heran Putrinya Tak Mau Pipis, Ibu Nangis Dengar Guru Jujur Cara Hukum Anaknya, Berawal Pasir di Paha
Seorang ibu menangis ketika mendengar sendiri kejujuran yang disampaikan oleh guru sang anak tentang bagaimana cara anaknya dihukum.
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNJATIM.COM - Guru bisa menjadi pengganti orang tua saat ayah dan ibu kandung tak ada atau bekerja.
Tetapi rupanya, tak semua guru memiliki hati nurani yang baik.
Pengasuh dan guru di penitipan anak memiliki pengaruh besar bagi perkembangan anak.
Oleh karena itu, orang tua selalu ingin mempercayakan anaknya kepada guru yang penuh tanggung jawab.
Akan tetapi, bagaimana jika sang anak pulang dalam keadaan yang mengkhawatirkan.
Hal ini terjadi pada seorang ibu di China yang selalu khawatir saat menitipkan anaknya usia 3 tahun.
Dengan pertimbangan dekat dengan rumah, jadi nyaman baginya untuk menjemputnya dan menjemputnya dari tempat kerja.
Anak tersebut juga dengan cepat berintegrasi ke dalam lingkungan baru, sehingga dia merasa sangat aman.
Namun belakangan ini, ibu merasa khawatir karena putrinya sepertinya sudah tidak suka bersekolah lagi.
"Setiap pagi ketika saya pergi ke sekolah dia (anak) menangis terus," cerita sang ibu, seperti dikutip Tribun Jatim dari MNL via TribunnewsMaker.com
Baca juga: Berkah Reski usai Viral, Sang Siswa SD Disabilitas Jadi Pembawa Rezeki ke Sekolah, Guru: Lumayan
Suatu saat ketika dia membawa pulang putrinya, dia memberinya air untuk diminum tetapi dia menolak dan terus menerus tidak mau minum air.
Saat itu dia hanya mengira anaknya tidak haus.
Pada suatu waktu ketika putrinya pulang ke rumah dan ingin ke kamar mandi, tetapi dia memegangi celananya dan berkata dia tidak ingin buang air kecil lagi.
Melihat tindakan putrinya yang ketakutan dia tahu bahwa dia perlu buang air kecil.

Dia segera meyakinkan putrinya dan berkata akan membantunya melepas celananya.
Namun saat ia melepas celana putrinya, ia menemukan bagian dalam paha anak tersebut banyak terdapat pasir, bahkan ada bekas gesekan berwarna merah di bagian bawah.
Ibu itu segera membawa anaknya kembali ke sekolah untuk meminta bertemu dengan guru penanggung jawab dan kepala sekolah.
Mengenai butiran pasir yang tertinggal di celana putri wanitu itu guru menjelaskan bahwa kemungkinan besar saat dia sedang bermain di halaman sekolah bersama teman-temannya.
Yang mana pasir tersebut jatuh menimpanya dan menggeseknya sehingga berubah menjadi merah.
Saat si ibu meminta penjelasan tentang ketakutan anaknya terhadap minum air dan kencing, guru tersebut terdiam.
Akhirnya karena tekanan dari kepala sekolah, guru harus mengakui bahwa anak itu banyak minum air di kelas sehingga sering buang air kecil.
Baca juga: Istri Pertama Lelah Jualan hingga Tak Mampu Layani Hasrat, Suami Jadikan Anak Korban: Ku Bunuh Kamu
Suatu saat, dia tidak bisa lari ke kamar mandi tepat waktu dan langsung buang air kecil di dalam kelas. .
Itu sebabnya guru tersebut memberikan pelajaran untuk anak itu sedikit.
Guru tersebut segera meminta maaf karena memberikan pelajaran kehidupan yang terlalu keras.
Wajar dan sering terjadi anak kecil sering buang air kecil di taman kanak-kanak, atau bahkan buang air kecil tak terkendali.
Baca juga: Penyesalan Guru Luluh Digoda Kades, Kini Hamil Anak Pria Lain, Suami Pontang-panting di Kalimantan
Oleh karena itu, bagi para guru, setelah bertekad menjadi guru prasekolah, mereka juga perlu memiliki kemampuan kontrol.
Serta pengalaman dalam menangani dan mengingatkan mereka untuk pergi ke toilet.
Orang tua juga harus mendukung untuk memberikan pendampingan ke toilet seperti yang sudah diajarkan sang guru di sekolah.

Ada pula cerita kecurigaan seorang ibu tentang bagaimana anaknya bereaksi terhadap ikatan rambutnya.
Si ibu menangis melihat banyak rambut anaknya yang rontok, dan segera memprotes si guru.
Namun, ia justru mendapatkan balasan kejam.
Peristiwa ini terjadi di Tiongkok.
Di sana, anak balita usia 3 tahun sudah masuk Taman Kanak-kanak (TK) hingga mereka menginjak usia 5 tahun.
Orang tua terpaksa harus memercayakan pada guru-guru di TK tersebut untuk menjaga dan mendidik buah hati mereka.
Inilah yang juga dilakukan seorang ibu bernama Truong.
Suatu hari, Truong kaget mendengar pengakuan putrinya, Zhang, yang tak menyukai sekolah.
Baca juga: Niat Asli Guru Lamongan Botaki 19 Siswi Perkara Ciput Hijab, Kasek Sebut Sayang, Murid ke Psikiater
Zhang sering mengatakan bahwa ia tidak suka bersekolah, bahkan melakukan protes keras ketika ia harus bangun setiap pagi untuk berangkat ke sekolah.
Truong tahu pasti ada sesuatu yang salah di sekolah, jadi dia mengamati putrinya lebih dekat.
Pada suatu hari saat menjemput anaknya dari taman kanak-kanak, Truong merasa khawatir ketika anaknya terus-menerus mengeluh sakit.
Bocah itu memegangi kepalanya erat-erat dan mengeluh, bahkan ingin memotong rambut di kepalanya.
Karena terlalu khawatir, Truong datang untuk memeluk dan menepuk kepala putrinya.
Ketika saat itulah sang ibu menemukan banyak rambut yang rontok dari kepala putrinya.
Baca juga: Rahasia Guru Ekskul di Probolinggo Terkuak, Pemicu Cabuli Siswa Sampai 5 Kali, Nasib Langsung Ngenes
Dia buru-buru melepas ikatan rambut di kepala anak itu, dan bahkan lebih banyak lagi rambut yang jatuh ke karet elastisnya.
"Biasanya, ketika putri saya pulang, dia menarik ikat rambutnya, sehingga dia tidak memperhatikan sampai hari ini untuk memahami mengapa dia terus memegangi kepalanya dan mengeluh sakit." ujarnya.
Ternyata karena guru di kelas sering membantu anak-anak mengikat rambut dan mengepangnya dengan rapi setiap sore.
Akan tetapi karena diikat terlalu kencang oleh anak perempuan menyebabkan sakit kepala bahkan rambut rontok.
Truong memutuskan untuk segera kembali ke taman kanak-kanak untuk berbicara dengan guru anaknya.
Dia menangis karena kasihan pada anaknya yang ternayat selama ini menahan rasa sakit karena ikatan rambut sang guru.
Saat menemui guru, Truong menunjukkan ikat rambut putrinya yang masih ada rambut rontok.
Dia mengungkapkan harapannya agar dia tidak mengikat rambutnya dengan erat agar rambutnya tidak rontok lagi.
Rupanya, sang guru juga mengutarakan unek-uneknya “kamu mengikat rambutmu dengan longgar, dia hanya perlu bermain sedikit dan akan langsung panas berkeringat.
Makanya kita harus mengikat dan mengepangnya dengan indah.
Tidak ada ibu guru yang mau menggendong anak dengan rambut acak-acakan.
Demi kenyamanan sebaiknya potong pendek saja rambut anakmu." ujar sang guru, dikutip TribunJatim.com dari TribunnewsMaker.
Pernyataan guru itu malah membuat si ibu semakin marah, karena merasa anaknya tidak dipahami dengan baik.
Oleh karena itu, Truong pilih memindahkan anaknya ke sekolahan lain.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
ibu di China
buang air kecil
guru penanggung jawab
China
perkembangan anak
berita viral
berita terkini
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
Kartu Liputan Jurnalis CNN Dicabut setelah Tanya Soal MBG ke Presiden Prabowo, Dewan Pers Merespon |
![]() |
---|
Ashley Bule Buta Setelah Diduga Minum Koktail di Bali, Kejadian Tahun 2011 Kini Viral Kembali |
![]() |
---|
Siasat Licik Ridho Belanja di Warung Pakai Uang Palsu Demi Dapat Kembalian yang Asli |
![]() |
---|
Cuaca Panas hingga Udara Terasa Pengap, Benarkah Sinyal Musim Hujan Segera Tiba? ini Kata BMKG |
![]() |
---|
Kekayaan Nanik S Deyang Wakil Kepala BGN yang Kini Jadi Sorotan, Menangis usai Siswa Keracunan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.