Berita Viral
Kejamnya Pria Bakar Mantan Istri dan Mertuanya, Endingnya Malah Kena Batunya Sendiri: Tolong
Sebuah perisiwa tragis baru-baru ini terjadi. Seorang pria nekat bakar mantan istri dan mertuanya.
TRIBUNJATIM.COM- Sebuah perisiwa tragis baru-baru ini terjadi.
Seorang pria nekat bakar mantan istri dan mertuanya.
Tapi pria itu justru kena batunya.
Jika karma memang ada, maka hal itulah yang memberikan balasan tanpa ampun kepada seorang pria Thailand berikut ini.
Karena diliputi rasa cemburu atas kisah cinta baru mantan istrinya, dia membakar mantan istri dan mantan ibu mertuanya.
Namun serangan tersebut justru membuat pelaku menderita luka bakar parah di sekujur tubuhnya.
Seperti apa kisah lengkapnya?
Dilansir dari TribunStyle, insiden mengerikan ini terjadi pada dini hari kemarin ketika petugas dari Kantor Polisi Mueang Lopburi menerima panggilan darurat dari sebuah rumah di Jalan Si Intrarathit di subdistrik Tha Kae, provinsi Lop Buri.
Baca juga: SOSOK Suami Bakar Istri Siri dan Anak Tiri, Juragan Tanaman Hias, Tabiat Pelaku Jadi Awal Petaka
Mereka tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 04.30 dan menemukan sebuah rumah berlantai dua yang jendelanya pecah dan terlihat kerusakan akibat kebakaran.
Bau bensin yang menyengat menyebar ke udara.
Kebakaran tersebut menyebabkan dua orang terluka, termasuk seorang wanita berusia 31 tahun bernama Thanita “Fah” Suwakhon, dan ibunya, Napada Suwakhon yang berusia 66 tahun.
Fah menderita luka bakar parah di sekujur tubuhnya, sedangkan ibunya, Napada, menderita luka terutama di punggung.
Segera, mereka dilarikan ke Rumah Sakit King Narai untuk mendapatkan perawatan medis segera.
Pacar Fah saat ini, Jakkafan Intasana, 36 tahun, langsung melaporkan ke polisi bahwa penyerangnya tak lain adalah mantan suami Fah, Samroeng Chaichan, 44 tahun.
Menurut Jakkafan, Samroeng mendesak agar Fah dan ibunya keluar untuk berbicara dengannya pada dini hari.
Jakkafan mengungkapkan bahwa ketika Fah dan ibunya menolak keluar, Samroeng memecahkan jendela kaca agar bisa masuk ke dalam rumah.
Dia mendekati Fah dan ibunya, menyiram kedua wanita tersebut dengan bensin sebelum membakarnya.
Jakkafan menceritakan bagaimana dia terbangun untuk menyelidiki keributan tersebut.
Dia dihadapkan pada pemandangan mengerikan istri dan ibunya yang dilalap api.
Kedua korban bergegas ke kamar mandi dalam upaya putus asa untuk memadamkan api, kemudian mencari bantuan dari Jakkafan dan tetangga mereka.
Namun Samroeng sendiri mengalami luka-luka akibat kobaran api tersebut, terutama akibat pecahan jendela.
Dia melarikan diri dari tempat kejadian, terluka dan menghindari penangkapan untuk sementara waktu, bersembunyi dari pihak berwenang.
Namun, parahnya luka yang dialaminya akhirnya memaksanya keluar dari persembunyiannya dan mencari bantuan dari penduduk setempat.
Anehnya, dia menolak perawatan di rumah sakit karena takut akan jarum suntik.
Petugas polisi yangmengejar Samroeng, akhirnya menemukan dan menangkapnya.
Menyadari parahnya luka-lukanya, mereka segera membawanya ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis darurat.
Setelah kondisinya membaik, mereka mulai menanyainya mengenai kejahatan keji tersebut.
Tetangga menceritakan bahwa Fah dan Samroeng telah menjalin hubungan selama lebih dari satu dekade sebelum Fah membuat keputusan sulit untuk mengakhiri hubungan karena Samroeng kecanduan narkoba.
Terlepas dari upayanya untuk memenangkan hati Fah kembali, Samroeng tetap terjerat oleh kebiasaan narkoba, yang pada akhirnya mendorong Fah untuk menceraikannya.
Motif di balik tindakan Samroeng yang mengerikan itu diyakini karena kebenciannya yang mendalam terhadap kekasih baru Fah, Jakkafan, yang sudah lama tinggal di rumah Fah.
Situasi ini memperparah rasa cemburu dan frustasi Samroeng yang berujung pada aksi kekerasan yang mengejutkan.
Kasus serupa juga terjadi di tempat lain, beberapa waktu lalu.
Kasus suami tega membakar istri dan anak perempuannya hidup-hidup bermotif cemburu buta.
Hal itu terungkap, usai pelaku, Adi Susanto (31) warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo menjalani pemeriksaan di Polresta Probolinggo.
"Pertengkaran antara pelaku dan korban berujung pembakaran lantaran keduanya saling cemburu. Di mana si korban berselingkuh dengan laki-laki lain," kata Kapolresta Probolinggo AKBP RM Jauhari, Kamis (30/9).
Jauhari menyebut, dari hasil pemeriksaan, pelaku dan korban menikah siri setahun lalu.
Berjalannya waktu, rumah tangga Adi dan istri sirinya, Siti Maimunah (31) warga Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan, berjalan tak harmonis. Keduanya kerap terlibat pertengkaran.
"Korban dan pelaku sering bertengkar. Puncak kemarahan pelaku saat kejadian (pembakaran) itu," terangnya.
Lebih lanjut, Jauhari menjelaskan kronologi kejadian. Pada Rabu (29/9) pagi, korban pamit untuk memeriksakan kandungannya di salah satu bidan.
Namun, pelaku tidak membeeikan izin. Pelaku berniat mengantarkan korban seusai pulang kerja mengantarkan pasir ke Desa Bayeman.
Sepulang kerja sekira pukul 17.00 WIB, korban ternyata sudah tidak ada di rumah.
Adi sempat mencari keberadaan Siti ke rumah mertua di desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan.
Sang mertua memberi tahu bahwa Siti sudah pulang.
Saat perjalanan pulang, korban dan pelaku bertemu di jalan. Keduanya pun terlibat cekcok.
Adi makin naik darah ketika melihat Siti membawa tas berisikan pakaian.
Adi kalut putar balik untuk membeli bensin dan disimpan ke dalam botol.
"Pelaku kembali mengejar korban. Pelaku berhasil menyusul korban dan menghentikan paksa laju motornya. Terjadilah aksi pembakaran tersebut," pungkasnya.
Pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatan kejinya. Saat ini, Adi telah meringkuk di dalam jeruji besi Polresta Probolinggo.
Pelaku disangkakan pasal berlapis, Pasal 44 ayat 2 tahun 2004, Tentang penghapusan KDRT, atau pasal 80 Undang-Undang RI nomer 35 tahun 2014, Tentang Perlindungan Anak, dan Oasal 351 ayat 2 KUHP, dengan ancaman 10 tahun penjara.
Seorang suami di Probolinggo tega membakar istri dan anak perempuannya hidup-hidup.
Akibat kejadian itu, sang istri Siti Maimunah (31) warga Desa Alastlogo, Kecamatan Lekok, Kabupaten Pasuruan dan anaknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar mengalami luka bakar serius.
Saat ini, mereka tengah dirawat secara intensif di RSUD Grati Pasuruan.
Sedangkan pelaku atau suaminya, Adi Susanto warga Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo, telah diamankan di Polsek Tongas.
Kejadian pembakaran ini terjadi di Dusun Krajan RT 1, Desa Tanjungrejo, Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo sekira pukul 20.30 WIB, Rabu (29/9).
Kala itu, Siti berboncengan dengan anaknya mengendarai motor Honda Beat Nopol N 5574 XW dari arah Selatan menuju ke Utara atau Jalan Raya Pantura.
Tiba-tiba, Adi membuntutinya dari belakang. Keduanya pun terlibat cek cok.
Sesampainya di Dusun Krajan RT 1, Adi menghentikan paksa laju motor Siti. Entah setan apa yang merasuki, tanpa panjang lebar, Adi lantas menyiramkan bensin yang disimpan dalam botol ke tubuh Siti kemudian disulut dengan korek.
Sehingga, api langsung berkobar dan membakar tubuh Siti. Nahasnya, karena terkena cipratan bensin, kaki sang anak turut terbakar.
Api juga menjalar ke motor dan tas berisi pakaian milik Siti.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
bakar mantan istri
Thailand
kisah cinta baru mantan istri
Tribun Jatim
TribunJatim.com
berita viral terkini
3 Sosok Kepala Daerah Kritik Larangan Study Tour, Gubernur Dedi Mulyadi: Tidak Memiliki Moral |
![]() |
---|
Sosok Kades Sujoko Viral, Minta Warga Ngungsi Demi Festival Sound Horeg: Tradisi 2 Tahun Sekali |
![]() |
---|
Dokter Tifa Sebut Mulyono Teman Jokowi Aslinya Wakidi Calo Bus: UGM Dibuat Nyungsep |
![]() |
---|
Wali Kota Langsung Temui Warga Perusak Rumah Doa Kristen untuk Cari Akar Masalahnya: Hukum Berlaku |
![]() |
---|
Warga Tolak Lapangan Bola Dibikin Jadi Tempat Padel, Sentil Orang Kaya, Pemprov Beri Respons |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.