Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Nasib Anggota TNI yang Cukur Rambut Puluhan Siswa, Sempat Takut, Kini Dibela Kang Dedi: Dicaci Maki

Tengah viral sosok anggota TNI cukur puluhan rambut siswa di SMPN 1 Maniis, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Kolase TribunPriangan
Nasib Anggota TNI yang Cukur Rambut Puluhan Siswa, Sempat Takut, Kini Dibela Kang Dedi: Dicaci Maki 

Dadan menjelaskan mulanya ia mendapat informasi dari guru SMPN 1 Maniis banyak siswa yang nongkrong di warung dekat sekolah padahal masih jam Pelajaran.

“Dari catatan guru ada 35 anak yang suka nongkrong. Kemudian guru juga mendapati barang bukti ada yang membawa tramadol (obat keras/terlarang),” ucap Dadan.

Dadan yang merasa bertanggung jawab terhadap wilayahnya mulai khawatir dengan kelakuan para pelajar.

Mereka mulai tidak mau sekolah, melawan ke guru, melawan ke orang tua, tawuran hingga terindikasi mengkonsumsi obat terlarang.

Akhirnya pihak sekolah meminta Dadan menjadi pembina upacara pada Senin 4 September 2023.

Setelah upacara dilakukan pembinaan sekaligus pemeriksaan terhadap 35 anak yang sebelumnya sudah masuk dalam catatan sekolah.

Saat itulah terjadi pencukuran pada anak-anak tersebut. Karena banyak dan cepat maka pencukuran terkesan asal-asalan.

Meski begitu anak-anak hanya diam karena menyadari kesalahannya sesuai dengan peraturan dan SOP yang berlaku.

“Setelah pengguntingan (cukur) itu ada perasaan takut kemudian saya lapor ke Danramil karena banyak orang tua yang komplain. Waktu itu sampai gak bisa tidur, istri juga sama gelisah,” katanya.

Baca juga: Buntut Panjang Kasus Guru di Lamongan Botaki 19 Siswi, Dikecam KPAI Meski Sudah Tak Ngajar, Proses

Menurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.

Namun setelah diberi penjelasan bahwa anak mereka bermasalah hingga terindikasi mengkonsumsi obat terlarang para orang tua malah balik berterima kasih.

“Orang tua sudah bertemu dan berpelukan, menangis setelah tahu perilaku anak-anaknya, dan berterima kasih,” ucap Dadan, melansir dari TribunJabar.

Kini ke-35 anak tersebut telah disepakati antara pihak sekolah dan orang tua akan mengikuti program pembinaan mental di salah satu pesantren.

“Orang tua ingin anak mentalnya dididik dulu satu bulan, nanti balik lagi ke sekolah,” katanya.

Baca juga: Babak Baru Kasus Guru di Lamongan Botaki 19 Siswi, KPAI Dalami Sanksi, Identitas Bukan Orang Biasa?

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved