Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Ketua DPD Partai Demokrat Jatim Emil Dardak Buka-Bukaan Soal Plot Twist Deklarasi Anies-Cak Imin

Plot twist deklarasi pasangan bacapres dan bacawapres Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar masih mengejutkan bagi Partai Demokrat.

Penulis: Fatimatuz Zahroh | Editor: Ndaru Wijayanto
Tribun Jatim Network
Wawancara eksklusif Pemred Harian Surya, bagian dari Tribun Jatim Network, Febby Mahendra Putra (kanan) bersama Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Elestianto Dardak (kiri), Senin (11/9/2023). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Plot twist deklarasi pasangan bacapres dan bacawapres Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar masih mengejutkan bagi Partai Demokrat.

Meski mengaku sudah move on sesuai arahan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono, namun bagaimana kondisi riil akar rumput Partai Demokrat?

Pemred Harian Surya, bagian dari Tribun Jatim Network, Febby Mahendra Putra berhasil melakukan wawancara eksklusif bersama Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Senin (11/9/2023).

Simak hasil wawancaranya berikut ini
 
Bagaimana kondisi dan situasi para kader Demokrat di Jawa Timur setelah Ketua Umum Partai Demokrat Mas AHY Batal menjadi bacawapres Anies Baswedan dan mengatakan seluruh kader harus move on. Apa yang terjadi di Jawa Timur saat ini?

Dari awal kita meyakini bahwa Partai Demokrat memiliki party Identity yang kuat sehingga kalau kita bicara ingin mendapatkan kemenangan di pemilihan legislatif, kita harus berdikari. 

Artinya bagaimana kekuatan dari caleg struktur dan rekam jejak yang dimiliki Partai Demokrat semua harus bersatu padu. Karena ini agak berbeda cottail effect disini nggak 'narik' nih. 

Kalau dulu tahun 2004 saat SBY muncul sebagai figur Central Partai Demokrat, saat itu pemilu tidak serentak, sehingga slogannya adalah kalau mau SBY menjadi presiden maka harus pilih Partai Demokrat

Itu sebabnya saya pribadi memandang bahwa sistem pemilu serentak antara pilpres dan pileg tapi menerapkan Presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden, itu nggak masuk akal. 

Karena tiket usang lima tahun yang lalu dipakai untuk hari ini. Dan terjadilah apa yang disebut transaksional politik. Bukan transaksi uang tapi transaksi politik kepentingan dan sebagainya.

Yang idealnya seharusnya ya tadi setiap peserta pemilu boleh mengusulkan presiden individually atau bersama-sama. Di situlah masyarakat punya hak untuk menilai. Dan hak untuk mengusulkan presiden itu linier terhadap penilaian masyarakat terhadap kinerja 5 tahun terakhir untuk partai yang sudah duduk di parlemen.

Bagi kami di Jawa Timur kami bersama Ibu Gubernur diberi amanah memimpin Jatim dimana ada Partai Demokrat di dalamnya sebagai Koalisi Partai pengusungnya. Sehingga kita punya kebersamaan dengan masyarakat Jawa Timur yang nyata, yang mana itu yang menjadi tolak ukur pertama.


Terkait Sosok AHY yang batal menjadi bacawapres?

Kami melihat figur sosok Agus Harimurti Yudhoyono yang sudah ditempa sedemikian rupa sejak pertama kali beliau masuk ke gelanggang partai politik sampai saat hari ini terpaan badainya menunjukkan bahwa beliau mampu menjadi pemimpin yang kuat untuk memimpin menjadi nahkoda kapal sebesar Partai Demokrat

Bagaimana pengalaman di pilgub DKI bukan masalah menang dan kalah tapi bagaimana beliau menyikapi itu dengan ksatria dan dalam waktu yang begitu singkat beliau harus menjadi komandan kogasma. Saya juga merasakan karena saat itu saya juga menjabat sebagai wakil Gubernur terpilih yang di koalisinya ada Partai Demokrat yang ikut berjuang.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved