Berita Terpopuler
JATIM TERPOPULER: SOSOK Farhat Petinju Bondowoso yang Meninggal - Nenek Terlantar di Tumpukan Sampah
4 berita terpopuler Jatim Rabu 13 September 2023: SOSOK Farhat petinju Bondowoso yang meninggal hingga nasib nenek terlantar di tumpukan sampah.
Sebagai bentuk tanggung jawab, PB Porprov bersama sejumlah pengurus KONI Jatim melakukan takziah ke rumah duka di Bondowoso, dipimpin langsung oleh Ketua PB Porprov VIII/2023 Jatim, Ali Affandi.
Terkait kronologis kejadian, Nabil mengungkapkan, bahwa atlet tersebut tiba-tiba pingsan saat menjalani pertandingan melawan Kabupaten Blitar di babak delapan besar.
Baca juga: Lewati Drama 120 Menit, Atlet Sepak Bola Kabupaten Kediri Melaju ke Semifinal Porprov VIII Jatim
Saat pertandingan, dalam pertandingan yang berlangsung cukup ketat di ronde pertama dan kedua, Farhat sebenarnya unggul secara penilaian. Namun di ronde ketiga Farhat tiba-tiba pingsan.
Dari itu, kemudian, tim medis di lapangan langsung melakukan penanganan di tempat, dengan memberikan bantuan pernapasan dengan tabung oksigen yang sudah disiapkan oleh pihak panitia.
Tapi karena kondisinya tak juga pulih, tim medis memutuskan untuk melarikan Farhat ke RSUD Jombang.
Tim dokter RS Jombang pun melakukan CT Scan, yang hasilnya ditemukan pendarahan di otak sang petinju. Dari situ, atlet tersebut kemudian dirawat di ruang ICU, namun sampai pukul 02.30 WIB kesadaran sang petinju juga belum pulih. Setelah ditunggu dua jam akhirnya atlet tersebut dinyatakan meninggal dunia.
"Tahapan standar keamanan, kesehatan, pertandingan sudah dipenuhi prosedurnya, termasuk kelayakan bertanding dilakukan. Mulai pemeriksaan kesehatan fisik dan catatan pertandingan sebelumnya sudah dicek. Timbang badan tidak akan dilakukan jika pemeriksaan kesehatannya tidak bagus. Sehingga pertandingan secara otomatis tidak bisa digelar kalau kondisi kesehatannya tidak baik," jelas Nabil.
2. Denda Pelaku Bakar Bromo Tak Sebanding Biaya Pemadaman, BNPB: Ulah Manusia, BMKG Urai Fakta Tornado

Ternyata denda yang dibebankan kepada para pelaku pemicu kebakaran di Bromo tak sebanding dengan biaya pemadaman yang harus dilakukan.
Denda pelaku bakar kawasan Bukit Teletubbies Bromo rupanya tidaklah sebanding dengan biaya pemadaman.
Hal itu seperti diurai oleh BNPB yang hingga kini masih berusaha memadamkan titik-titik api.
Untuk diketahui kebakaran di Bromo terjadi sejak Rabu (6/9/2023).
Hingga Senin (11/9/2023) api meluas hingga ke wilayah bukit Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan kawasan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan.
Ratusan personel tim gabungan bergerak memadamkam api dari jalur darat.
Sedangkan melalui jalur udara, pemadaman dilakukan dengan helikopter waterbombing milik BNPB.
Kebakaran ini dipicu penggunaan flare saat aktivitas foto prewedding.
Polisi telah menetapkan manajer wedding organizer sebagai tersangka.
Tetapi tampaknya, denda yang dibebankan kepada para pelaku pemicu kebakaran di Bromo masih kurang mahal dibandingkan biaya perawatan mesin water bombing yang berfungsi untuk memadamkan api.
Baca juga: Muncul Api Tornado di Hutan Bromo, Rusak Pipa Air ke 6 Desa, Makin Parah Imbas Flare Foto Prewedding
Denda untuk pelaku kebakaran hutan dan lahan (kahurla) di Gunung Bromo, Jawa Timur disebut masih kurang jika dibandingkan dengan biaya operasional helikopter water bombing.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.
"Saya cuma akan berbicara Rp 1,5 miliar. Biaya operasional water bombing itu satu sorti, satu jam sudah lebih Rp 200 juta dan belum tuntas saat ini mungkin masih kurang, karena seperti yang kita lihat di Gunung Arjuno itu operasi water bombing kita sudah lebih dari empat hari," kata Abdul, dalam Disaster Briefing secara daring, Senin (11/9/2023) malam, seperti dikutip Tribun Jatim dari Antara via Kompas.com
Menurutnya, 90 persen kejadian kebakaran hutan dan lahan disebabkan oleh perbuatan manusia.

Abdul mengungkapkan, pada kawasan lahan gambut, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah memiliki mekanisme penegakan hukum.
TNI-Polri mengkaji secara forensik sebab kejadian untuk melakukan penegakan hukum bagi pelaku.
Menurut Abdul, hal itu bisa menjadi evaluasi masyarakat untuk menghindari keteledoran yang bisa menyebabkan kebakaran.
Sebab, tidak hanya kerugian ekonomi, kebakaran juga menyebabkan kerugian ekologi.
"Kerugian ekonomi mungkin bisa kita bayar, tapi kerugian ekologi mungkin butuh waktu untuk merestorasi," katanya.
"Mari kita jaga sama-sama lingkungan kita. Kondisi cuacanya bukan penyebab, tapi akan menjadi katalis yang sangat cepat untuk bisa membuat kebakaran terus terekalasi menjadi bencana," lanjut Abdul.
Pemicunya memang ulah manusia.

Sementara itu, dalam usaha memadamkan api di Gunung Bromo, belakangan terkuak adanya fenomena alam lain yang menjadi perbincangan media sosial.
Pada Minggu (10/9/2023), tornado api muncul di tengah kebakaran hutan dan lahan di Gunung Bromo.
Kejadian itu sempat terekam dalam video dan menyebar di media sosial.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang Sadono Irawan mengemukakan, tornado api itu muncul beberapa kali di lokasi yang sama.
"Karena ada kobaran api, tornado itu juga menggulung api," kata dia melalui sambungan telepon, Senin (11/9/2023), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com

Menurutnya kejadian tersebut lumrah terjadi di kawasan sabana ketika musim kering dan panas.
Tornado api itu membuat risiko penyebaran api jauh lebih besar.
"Sampai saat ini, titik api menyebat ke wilayah bukit Jemplang, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dan Nongkojajar, Kabupaten Pasuruan," kata dia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, tornado api yang sempat muncul di bukit savana Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) merupakan fenomena dust devil.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelas I Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan, dust devil merupakan fenomena pusaran kecil tapi kuat.
Baca juga: 5 Saksi Kasus Kebakaran Bukit Teletubbies Bromo Dikenakan Wajib Lapor, Termasuk Calon Pengantin
“Fenemena tersebut mirip dengan dust devil,” kata Teguh ketika dikonfirmasi melalui telepon, Senin (11/9/2023).
Selain itu, kata Teguh, fenomena dust devil tersebut kerap terjadi ketika udara kering yang sangat panas.
Tidak stabil di permukaan tanah dan naik dengan cepat melalui udara yang lebih dingin di atasnya.
Kemudian, lanjut dia, udara kering tersebut membentuk aliran berupa pusaran yang membawa debu, serpihan, atau puing-puing di sekitarnya.
Termasuk api seperti yang terjadi di savana Bukit Teletubbies Gunung Bromo.
Baca juga: Karma Setimpal Kru Prewedding dan Pengantin Penyebab 50 Hektar Area Bromo Terbakar, Denda Rp 1,5 M
“Namun objeknya dominan api, hal tersebut terjadi karena adanya pemanasan udara oleh api,” jelasnya.
Dust devil juga dapat terbentuk ketika terjadi pemanasan matahari yang cukup intensif, tutupan awan sangat sedikit, banyak debu dan pasir, serta kelembapan permukaan tanah sangat rendah.
3. Nasib Terbaru Nenek di Blitar Viral Terlantar di Tumpukan Sampah, Punya Anak Kandung Tapi Tak Peduli

Beginilah kondisi nenek di Blitar yang viral terlantar sampai tidur di tumpukan sampah.
Ternyata setelah ditelusuri, nenek di Blitar viral ini memiliki seorang anak kandung.
Tetapi tampaknya melihat keadaan sang ibu, anak kandung tersebut belum kunjung sadar.
Menurut kabar beredar, anak kandung itu tak peduli dengan ibunya yang sudah terlunta-lunta.
Usia Mbah Tumijah sudah lansia.
Mbah Tumijah merupakan seorang lansia berusia 70 tahun.
Ia tinggal di gubuk di Desa Kedungbanten, Kecamatan Badung, Kabupaten Blitar.
Dengan kondisi yang sudah tua renta Mbah Tumijah hidup sebatang kara di gubuknya tersebut.
Padahal ia sendiri masih memiliki anak laki-laki yang telah hidup mandiri bersama istrinya.
Gubuk yang ditinggali Mbah Tumijah pun jauh dari kata laik.
Baca juga: Mbah Tumijah Kasihan Tidur di Atas Sampah, Anak Hidup Enak Bareng Istri, Cuek Ditegur Perangkat Desa
Kisah Mbah Tumijah ini awalnya viral di media sosial TikTok.
Pemandangan hidup Mbah Tumijah membuat banyak orang iba.
Tempat tinggal Mbah Tumijah itu dipenuhi sampah.
Sejumlah warga kerap mendapati Mbah Tumijah tidur di tumpukan sampah di halaman gubuknya tersebut.

Kisah pilu Mbah Tumijah ibu lansia 70 tahun itu diungkapkan oleh akun TikTok @gl.husnulkhatimah.
Dalam keterangan akun TikTok tersebut disebutkan bahwa Mbah Tumijah sebenarnya punya anak satu.
Disebutkan bahwa anaknya tidak peduli dengan kondisi ibunya yang sudah melahirkannya tersebut.
"Mbah Tumujiah sebenarnya punya anak satu, tapi tidak peduli dengan kondisi ibunya," tulis akun TikTok gl.husnulkhatimah.
Dalam video yang dibagikan, memperlihatkan mirisnya kondisi Mbah Tumijah tubuhnya sangat kurus kerontang.
Disebutkan Mbah Tumijah tidak makan dengan benar karena kekurangan nutrisi, Mbah Tumijah bahkan sampai sulit untuk berjalan.
Ia terlihat pasrah tertidur di antara tumpukan sampah di halaman rumahnya.
Pengunggah menceritakan bahwa warga dan perangkat desa setempat sudah mengulitimatum anaknya tersebut dengan memberikan peringatakan untuk memperhatikan ibunya itu.
Baca juga: Mbah Jamsari Tewas seusai Ritual Ngebleng di Kali Mati, Sempat Minum Air Kelapa setelah Puasa 7 Hari
Namun, disebutkan bahwa sang anak tetap tak memdulikan ibunya.
"Tetangga dan perangkat desa sudah mengingatkan berkali-kali tapi anaknya tidak peduli," tulisnya.
Sang anak lebih memilih hidup menjauh dari sang ibu hingga diduga menelantarkan ibunya.
"Anaknya laki-laki hidup di tempat berbeda bersama istrinya, ibunya dibiarkan terlantar sendirian,
Sang ibu hidupnya tak terurus bahkan tidur di pusaran sampah," papar pengunggah.
Kini, video yang merekam Mbah Tumijah tidur di tumpukan sampah itu viral di media sosial.
Baca juga: 5 Putranya Lumpuh, Mbah Suratmi Hidupi Seorang Diri, Sempat Tanyakan Takdir, Suami Sudah Tiada
Nasib terkini Mbah Tumijah yang viral itu akhirnya terkuak.
Dikutip Tribun Jatim dari TribunnewsBogor.com, Mbah Tumijah tampaknya mendapat bantuan dari sebuah Lembaga Sosial.
Diketahui kini kondisi Mbah Tumijah tak lagi tidur di tumpukan sampah.
Masih diungkapkan akun TikTok gl.husnulkhatimah, sebuah lembaga sosial Griya Lansia Malang dan perangkat desa akhirnya mengevakuasi Mbah Tumijah.
Pihak Griya Lansia Malang memandikan dan memberi Mbah Tumijah makan yang layak.

Berkat bantuan perangkat desa tersebut kini kondisi Mbah Tumijah tinggal dan dirawat di Griya Lansia Malang.
"Alhamdulillah beliau sudah sampai ditempat yang nyaman, adan akan dirawat sebaik mungkin," tulis TikTok gl.husnulkhatimah.
Sejumlah netizen yang melihat video tersebut mengaku sangat terharu.
"Ya Allah ya Robb terimakasih orang baik semoga Allah membalas semua kebaikanmu"
"Teriris hati melihatnya semoga aku bisa merawat orang tua ku dngn sebaik mungkin"
"Orang tua bisa mengurus 10 anak , tapi anak belom tentu mengurus orangtua."
Baca juga: Terungkap Motif Suami Bunuh Istri di Depan Anak, Penghasilan Picu Cekcok, Istri Juga Dihajar Mertua
Nasib nenek lain yang sempat disoroti satu di antaranya adalah sosok ini.
Mbah Ngatinah diamuk warga karena mencuri di pasar.
Namun Mbah Ngatinah berakhir dikasihani polisi.
Tempat tinggalnya memprihatinkan.
Dikutip TribunJatim.com dari TribunJateng, Mbah Ngatinah diamuk massa karena diduga mencuri kue di Pasar Niten, Kasihan, Bantul pada Sabtu (26/8/2023).
Ngatinah kedapatan mengambil kue berupa bakpia di salah satu pedagang pasar.
Salah satu orang pun meneriaki Ngatinah hingga membuat massa berkumpul.
Ngatinah diduga mendapat aksi kekerasaan dari seorang massa dalam pasar.
Bahkan video penganiayaan itu beredar luas di media sosial.
Baca juga: Tukiman Si Tukang Becak Gemetar Dapat Sedekah Amplop Tebal Isinya Koran, Saya Buka Orangnya Pergi
Diberitakan TribunJogja.com, Ngatinah mengaku nekat melakukan hal itu karena kelaparan.
Kasus tersebut diselesaikan secara damai oleh pihak Bhabinkamtibmas Tirtonirmolo bersama Bhabinkamtibmas Tamantirto, Bantul.
Kisah Mbah Ngatinah ini pun mengundang simpati anggota Polres Bantul.
Dengan sigap, pihak Polres Bantul datang ke rumah Mbah Ngatinah di Soboman RT 07, Ngestiharjo, Kasihan Bantul, Yogyakarta untuk memberikan sembako.
Mbah Ngatinah tinggal di sebuah gubuk kecil yang bisa dibilang tak layak.
Ia tinggal berdua saja dengan suaminya.
Baca juga: Tukang Becak Haru Diberi Amplop Tebal oleh Pengemudi Mobil, Niki Sedekah, Ternyata Isi Koran Bekas
Dalam video yang diunggah akun Tiktok @polresbantuldiy pada Senin (28/8/2023) gubuk Mbah Ngatinah hanya disekat dengan banner bekas.
Lalu atap gubuk Mbah Ngatinah menggunakan seng.
Di dalam gubuk itu juga sangat sempit.
4. SOSOK Farhat Petinju Bondowoso yang Meninggal saat Tanding, Anak Polisi dan Masih SMA, Ibu: Bangga

Terkuak sosok Farhat Mika Rahel Riyanto, petinju Bondowoso yang meninggal dunia saat tanding di Pekan Olahraga Provinsi atau Porprov Jawa Timur VIII di Jombang.
Farhat Mika Rahel Riyanto awalnya pingsan di ronde ketiga saat babak perempat final Porprov Jatim di Jombang.
Ia yang tak sadarkan diri lalu dibawa ke rumah sakit.
Jenazah Farhat Mika Rahel Riyanto dikebumikan oleh keluarganya sekira pukul 11.00 waktu setempat di Kelurahan Kota Kulon Kecamatan/Kabupaten Bondowoso, Selasa (12/9/2023).
Farhat rupanya adalah atlet yang masih duduk Kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA).
Supriyanto, ayah Farhat Mika Rahel Riyanto ternyata seorang polisi.
Ia mengungkapkan, pada babak penyisihan, putranya itu sempat menang melawan atlet asal Madiun.
"Menang, tapi setelah itu ada keluhan sakit memang di kepalanya. Dua hari kemudian tanding lagi melawan petinju Blitar bernama I Putu Andi Kaswara tanding sampai tiga ronde," ujarnya.
Menurutnya, saat itu putranya mendapatkan pukulan setengah lingkaran atau hook dari lawannya. Hingga membuat atlet Bondowoso jatuh pingsan.
"Akhirnya dibawa ke rumah sakit, dalam kondisi tidak sadarkan diri. Setelah dihubungi kami selalu orang tua langsung menyusul ke Jombang sampai sana pukul 01.00 dini hari, dan di sana anak saya sudah kondisi koma," katanya, Supriyanto.
Baca juga: I Love You Ma Pesan Terakhir Petinju Bondowoso Sebelum Meninggal Dunia saat Porprov Jatim VIII
Supriyanto menuturkan, anaknya melakoni sebagai atlet tinju setahun terakhir.
Kata dia, sejak awal tahun 2022. Bahkan sudah dua kali ikut kejuaraan.
"Latihannya itu berada di belakang kejaksaan, milik bapak Slamet," kata laki-laki yang juga menjabat Polisi berpangkat AIPDA.
Dia mengaku terpukul, atas meninggalnya putra pertamanya.
Bahkan, Supriyanto dan Istrinya hingga kini belum percaya kalau buah hatinya sudah meninggalkannya.
"Kami sebagai orang tua, tentunya sangat terpukul. Karena anak kami begitu cepat meninggalkan kami, dan sampai sekarang rasanya masih belum percaya," kata pria yang menjabat sebagai anggota Binmas Polsek Klabang Bondowoso ini.
Baca juga: BREAKING NEWS: Farhat Petinju Bondowoso Meninggal, Usai Pingsan Kena Pukulan di Ring Porprov Jatim
Sementara itu, Fitria Ekasari, ibu Farhat Mika Rahel Riyanto menangis ketika ditemui oleh TribunJatim.com di kediamannya yang berada di Kelurahan Kota Kulon, Bondowoso, Selasa (12/9/2023).
Nampak, bibir perempuan berhijab hitam ini bergetar, saat mengungkapkan bahwa kata tersebut merupakan pesan terakhir putra sulungnya sebelum meninggal dunia di laga pesta olahraga Provinsi Jawa Timur.
"Terakhir dia buat status Whatsapp, dengan katanya suatu saat saat akan bahagiakan mama. Saya jawab iya nak mama sudah bangga. Kemudian di jawab iya ma, I Love You ma," katanya sambil mengusap air matanya.
Fitria mengaku tidak percaya, itu adalah percakapan terakhirnya bersama putra sulungnya. Karena, selama ini, atlet tersebut jarang sekali ngeluh.
"Ternyata sekarang anaknya tidak ada," ucapnya sambil memejamkan mata, seakan tidak kuasa menahan duka.

Namun, Fitria mengaku mencoba menerima kematian putranya dengan lapang dada. Kata dia, hal itu adalah takdir yang ditetapkan oleh tuhan.
"Apapun itu, harus tetap diterima dengan ikhlas. Walaupun itu adalah hal yang tidak mudah untuk dilakukan," katanya.
Dia mengungkapkan bahwa, atlet tersebut selalu menghubungi ibunya setiap saat. Bahkan, setelah menang melawan petinju dari Madiun juga menghubungi keluarga.
"Dia bilang, ma aku menang ma. Padahal lawan yang dia kalahkan merupakan atlet yang paling kuat menurutnya, diantara lawan lainnya," kata Fitria.
Keesokan harinya, kata Fitria, putra sulungnya bertanding lagi melawan petinju asal Kabupaten Blitar hingga ronde ke tiga.
"Pas ronde terakhir, anak saya itu pusing dan hilang kendali. Terus dia kena pukul lawannya, hingga jatuh, tetapi dia berusaha bangkit bangun lagi. Namun sama pelatihnya dilarang bangun lagi, terus dia tidur lagi akhirnya tidak sadar sudah," ungkapnya.
Baca juga: Jalan Bareng Istri, Petinju Inggris Amir Khan Ditodong Pistol di London, Jam Tangan Mewah Digondol
Ketua KONI Jatim M Nabil merespon kabar petinju Bondowoso meninggal dalam gelaran Porprov Jatim VIII/2023 di Jombang.
Nabil pun menyampaikan duka mendalam atas kematian atlet tinju muda Bondowoso tersebut.
"Ibu Gubernur dan seluruh pengurus KONI Jatim menyampaikan duka cita. Semoga almarhum diterima di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggal diberi ketabahan," kata Nabil, Selasa (12/9/2023) siang.
Ditambahkannya, dari konfirmasi yang diberikan oleh delegasi teknik atau TD pertandingan tinju Porprov Jatim VIII/2023, semua prosedur dan tahapan pertandingan sudah dilakukan.
“Artinya, tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh pihak penyelenggara sebelum maupun saat pertandingan,” ucap Nabil.
Baca juga: Atlet Tinju Porprov dari Bondowoso Meninggal, KONI Jatim Hentikan Laga Tinju Porprov VIII/2023
Bidang Hukum KONI Jatim Mustofa Abidin menambahkan, dari keterangan semua pihak, termasuk panitia penyelenggara pertandingan tinju Porprov Jatim VIII/2023, semua sudah dilakukan sesuai ketentuan.
VIRAL TERPOPULER: Sosok Dosen Ancam Bakar Rumah Sakit - Budi Arie Kaget Dicopot Presiden Prabowo |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Terdakwa Mutilasi Koper Merah Divonis Bui Seumur Hidup - Kebakaran Kos 3 Lantai |
![]() |
---|
JATIM TERPOPULER: Rampok Bersenpi di Tuban - Kronologi Kecelakaan Suroboyo Bus dengan Mobil Innova |
![]() |
---|
BOLA TERPOPULER: Alif Jaelani Tolak Tawaran Klub Liga 2 - Adi Satryo Ingin Berseragam Timnas |
![]() |
---|
VIRAL TERPOPULER: Ibu Kerudung Pink saat Demo Masuk Koran Belanda - Klarifikasi Doni Ojol Pakai Jas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.