Berita Viral
Pria Batal Nikah Syok Calon Istri Ternyata Laki-laki, Calon Mertua Bingung Tak Punya Anak Perempuan
Seorang pria di Lombok syok mengetahui calon istrinnya ternyata seorang laki-laki. Rencana pernikahan pun berakhir batal.
TRIBUNJATIM.COM - Seorang pria di Lombok syok mengetahui calon istrinnya ternyata seorang laki-laki.
Rencana pernikahan pun berakhir batal.
Kisahnya pun lantas menjadi viral di media sosial.
Pria Lombok yang dikibuli calon istrinya tersebut adalah SN.
SN mengenal EN alias ZK, calon istrinya lewat media sosial Facebook.
Hal tersebut diungkap oleh Toha selaku Kepala Dusun Bunyi Salak, Lombok Tengah.
Baca juga: Pengakuan Suami Bahagia Gelar Pesta Seks di Jakarta, Tak Menikmati Jika Cuma Istri: Gak Happy Ending
"Perkiraan sih dia ini kenal dari Facebook," kata Toha, dilansir dari Tribun Sumsel, Rabu (13/9/2023).
Usai berkenalan dan memutuskan menikah, SN membawa EN ke rumahnya pada Kamis (7/9/2/23) malam.
Sebagaimana tradisi Sasak Lombok, keluarga dan kerabat akan berdatangan hadir mengunjungi pengantin yang baru saja didatangkan.
Saat itu, warga belum mengetahui EN merupakan seorang pria karena menggunakan kerudung.
"EN ini kan keseharian di sini pakai jilbab, terus pakai lipstik, tidak ada yang curiga dia laki-laki, karena bentuk dan cara jalannya kayak perempuan sekali," kata Toha ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023), dikutip dari Kompas.com.
Toha melanjutkan, setelah tiga hari berada di rumah SN, selanjutnya dilakukan proses adat nyelabar ke rumah keluarga EN.
Baca juga: Warga Lombok Tengah Kena Prank, Calon Pengantin Wanita Ternyata Pria, Nasib di Ujung Tanduk

Diketahui nyelabar merupakan proses memberi kabar dari keluarga mempelai laki-laki kepada orangtua perempuan bahwa anaknya telah menikah.
Sebagai tokoh masyarakat dusun, Toha sendiri yang pergi melakukan selabar.
Sebelum berangkat, ia sempat mengonfirmasi EN bahwa dia menikah dengan SN tanpa ada paksaan.
"Kita tanya dulu dia (EN) apakah kawinnya sama SN ini paksaan atau tidak. Selanjutnya kita tanya identitas alamat orangtuanya," kata Toha.
Setibanya di alamat yang diberikan EN, tepatnya di Dusun Pengalang, Desa Krama Jati Lombok Tengah, Toha bertemu dengan orangtua EN.
"Pas saya datang ke alamat yang diberikan EN, orangtuanya bingung, tidak mengaku punya anak perempuan menikah, karena tidak punya anak perempuan," kata Toha.
Saat itu, pihak tokoh masyarakat dan kepala dusun setempat bingung.
Kemudian mencoba meminta bantuan ke dusun-dusun tetangga untuk mencocokkan identitas EN dengan alamatnya.
Baca juga: Karma Setimpal Kru Prewedding dan Pengantin Penyebab 50 Hektar Area Bromo Terbakar, Denda Rp 1,5 M
Hingga akhirnya, Toha mencoba menelepon EN dengan video call agar orangtua melihat langsung pengantin perempuan.
Namun saat video call EN menggunakan jilbab dan menutup mukanya.
"Pas waktu video call, dia menutup mukanya dengan masker, orangtuanya jadinya tidak mengenal dia. Orangtuanya sempat marah karena tidak mau memperlihatkan wajah utuhnya," kata Toha.
Dalam suasana bingung itu, orangtua itu menceritakan anaknya berinisial Zk hilang selama dua hari dan tidak pernah pulang rumah.
"Waktu itu cerita ayahnya. 'Saya punya anak laki-laki, udah saya sunat hilang dua hari, tapi memang dia agar bantong (feminim)," kata Toha.
Dari cerita tersebut muncul kecurigaan EN yang menikah dengan SN merupakan seorang pria yang feminim.
"Kita video call sekali lagi dan mempunyai kesimpulan EN ini adalah Zk. Saya kaget dan lemes waktu itu," kata Toha.
Mengetahui hal tersebut, Toha tidak langsung mengabarkan kepada keluarga calon mempelai pria bahwa EN adalah seorang laki-laki.
Ia akan memberitahukannya setelah Zk keluar dari kampung calon mempelai pria.
"Untuk kenyamanan, saya akhirnya pulang ke dusun dan menyampaikan bahwa pernikahan tersebut tidak bisa dilanjutkan karena sesuatu hal, untuk menghindari potensi kemarahan warga," kata Toha.
Hingga akhirnya Zk dijemput pulang oleh keluarganya, kemudian Toha baru menceritakan bahwa EN ternyata seorang laki-laki.
Di sisi lain, saat menjalani prosesi jelang menikah, EN alias Zk yang berada di rumah SN kerap mengelabuhi keluarga calonnya dengan ikut salat di bagian saf belakang.
Saf belakang biasanya diisi oleh kaum wanita dan EN tetap melaksanakan salat berjamaah.
Selama tiga hari berada di rumah mempelai laki-laki, NE dikenal baik dan rajin salat dengan menempati saf perempuan.
"Saat salat berjamaah di mushala, dia (NE) di saf perempuan. Memang dia terlihat layaknya perempuan asli pakai lipstik," kata Toha.
Bahkan EN sempat meminta maskawin 2 gram emas kepada SN.
"Dia (EN) ini sebelum diketahui identitas kelaminnya, sempat meminta 2 gram emas sebagai maskawinnya," kata Kepala Dusun Bunyi Salak Toha saat ditemui di rumahnya, Selasa (12/9/2023).
Kini, EN telah dipulangkan ke rumah keluarganya di Desa Krame Jati.
"Sekarang NE sudah di rumah. Mereka belum sempat dinikahkan. Beruntung cepat diketahui pada saat nyelabar," kata Asip.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Lombok
istri
pernikahan
viral di media sosial
kisah calon istri ternyata laki-laki
Tribun Jatim
TribunJatim.com
jatim.tribunnews.com
ASN Anak Wali Kota yang Kepergok Maling Sepatu di Masjid, Sosok Ayahnya jadi Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Pasukan Veteran Kaget Tanah 1,4 Hektare yang Ia Huni Terancam Lepas, Teringat Dipaksa Tanda Tangan |
![]() |
---|
Kebahagiaan Nailla Tak Lagi Hidup di Kos-kosan 4x4 Meter Tanpa Ibu, Usia 11 Tahun Baru Bisa Sekolah |
![]() |
---|
Tangis Kushayatun Pertahankan Tanah Leluhur Sejak 1887, Heran Tahun 2004 Muncul Sertifikat |
![]() |
---|
Kuli Bangunan Dibutakan Utang, Kurniadi Nekat Bobol Bangunan Panti Asuhan, Gondol Komputer Rp 8 Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.