Pemilu 2024
Hasil Survei Capres Cawapres 2023 dari Simulasi LSI, Cak Imin Mampu Dongkrak Suara Anies di Jatim?
Inilah hasil survei Capres Cawapres 2024. KPU majukan jadwal pendaftaran. Ini lawan kuat Anies Baswedan dan Cak Imin.
TRIBUNJATIM.COM - Masa pendaftaran calon Presiden dan calon Wakil Presiden (capres-cawapres) maju bulan Oktober 2023.
Sebelumnya pendaftaran capres dan cawapres untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dijadwalkan pada 19 Oktober—25 November 2023.
Siapa Cawapres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo pun kini disorot.
Pasalnya hingga kini, baru Anies Baswedan yang sudah mendeklarasikan sosok Cawapres.
Diketahui, Anies Baswedan resmi gandeng Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Keputusan Anies Baswedan gandeng Cak Imin ramai jadi perbincangan, sebab sebelumnya Capres Koalisi Perubahan ini digadang-gadang bakal maju bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Nama Anies-AHY pun unggul dalam beberapa hasil survei Capres Cawapres 2024.
Baca juga: 7 Dokumen Wajib Dipenuhi Pelamar Daftar CPNS 2023, Cek 3 Cara Mudah Scan File Lewat Handphone
Direktur Nusakom Pratama Institute, Ari Junaedi menduga, penunjukan Muhaimin Iskandar sebagai pendamping Anies Baswedan tak lepas dari besarnya suara PKB.
Menurut survei terbaru Litbang Kompas, PKB mengantongi elektabilitas 7,6 persen.
Angka tersebut menempatkan PKB di urutan ketiga partai dengan elektabilitas terbesar setelah PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, melampaui Partai Golkar dan Partai Demokrat.
Selain itu, pemilih PKB mayoritas datang dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) yang tersebar di Jawa Timur, wilayah yang belum dikuasai oleh Anies Baswedan.
Oleh karenanya, Ari menduga, dengan menggandeng Muhaimin Iskandar, Anies Baswedan berharap mampu menambal suaranya yang lemah di wilayah tersebut.
“Saya menganggap langkah Nasdem menggaet Cak Imin sebagai pendamping Anies tidak terlepas dari potensi suara tapal kuda di Jawa Timur dan basis-basis PKB di mana pun berada,” kata Ari kepada Kompas.com, Jumat (1/9/2023).
Lantas siapa Cawapres kuat mendampingi Prabowo Subainto dan Ganjar Pranowo untuk menandingi Anies-Cak Imin?
Baca juga: Ganjar Pranowo Rebound di Hasil Survei Capres 2024, Hasto Kristiyanto Bangga: Semua Bersemangat
Baca juga: Survei Capres Polling Institute: Elektabilitas Prabowo dan Ganjar Bersaing Ketat, Anies Tertinggal
Berikut tersaji hasil survei Capres Cawapres 2024 dari Lembaga Survei Indonesia (LSI).
Dalam hasil survei ini tersaji beberapa simulasi Cawapres untuk Capres terkua 2024, yakni Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan anies Baswedan.
Ada sejumlah hal menarik dari survei yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada periode 3-9 Agustus 2023 lalu.
Dari populasi itu dipilih secara random 1.220 responden dengan Margin of error 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI)
Simulasi 3 pasangan calon versi Survei LSI:
- Ganjar-Erick 38,2persen
- Anies-AHY 22,1persen
Tidak jawab 6,3persen
Baca juga: Cak Imin Dipanggil KPK, NasDem dan PKB Optimistis Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar Bisa Sampai KPU
Simulasi 2
- Ganjar-Erick 38,9persen
- Prabowo-Cak Imin 32,9persen
- Anies-AHY 22,1persen
Tidak jawab 6,1persen
Simulasi 3
- Ganjar-Erick 39persen
- Prabowo-Cak Imin 33,7persen
- Anies-Yenny Wahid 20,9persen
Tidak jawab 6,4persen
Simulasi 4
- Prabowo-Erick 36,1persen
- Ganjar-Khofifah 35,1persen
- Anies-AHY 22,3persen
Tidak jawab 6,5persen
Simulasi 5
- Ganjar-Sandi 36,9persen
- Prabowo-Cak Imin 34,3persen
- Anies-AHY 22,4persen
Tidak jawab 6,4persen
Simulasi 6
- Ganjar-Sandi 38,5persen
- Prabowo-Cak Imin 33,8persen
- Anies-Yenny 20,9
Tidak jawab 6,8persen
Simulasi 7
- Ganjar-Erick 39persen
- Prabowo-Airlangga 33,1persen
- Anies-Khofifah 20,9persen
Tidak jawab 7persen
Baca juga: Tebalkan Kemenangan Prabowo Subianto, DPC Papera Ponorogo Borong Dagangan di Pasar Tonatan
Baca juga: Isu Ridwan Kamil Dampingi Ganjar Merebak, PPP Jatim Masih Kukuh Sandiaga Jadi Cawapresnya
KPU Jelaskan Alasan Majukan Jadwal Pendaftaran Capres Cawapres 2024
Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari menjelaskan alasan mengapa pihaknya mengusulkan memajukan masa pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) ke bulan Oktober 2023.
Padahal, sebelumnya pendaftaran capres dan cawapres untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dijadwalkan pada 19 Oktober—25 November 2023.
Namun, dalam peraturan terbaru yang tengah digodok KPU, pendaftaran capres dan cawapres digelar pada 10-16 Oktober 2023.
Hasyim mengatakan, aturan soal dimajukannya pendaftaran itu masuk dalam rancangan peraturan KPU (PKPU) yang baru.
Draf PKPU yang dimaksud merujuk kepada undang-undang (UU) Pemilu yang telah direvisi menjadi UU Nomor 7 Tahun 2023.
Menurut Hasyim, dalam UU Pemilu sebelum revisi, yakni UU Nomor 7 Tahun 2017 dijelaskan bahwa kampanye pemilihan legislatif (pileg) dimulai tiga hari sesudah penetapan calon anggota legislatif (caleg).
Kemudian, kampanye menurut UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 dilakukan selama 75 hari. Sehingga pemungutan suara pemilu jatuh pada 14 Februari 2024.
"Tetapi dalam UU Pemilu Nomor 7 Tahun 2023 ada start yang berbeda. Untuk kampanye legislatif (dilakukan) 25 hari setelah penetapan daftar calon tetap (DCT). Kemudian, untuk kampanye capres-cawapres menjadi 15 hari setelah DCT ditetapkan," ujar Hasyim dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan sebagaimana dikutip pada Sabtu (9/9/2023).
Oleh karena itu, menurut Hasyim, apabila tidak ada perubahan jadwal pendaftaran nantinya pemungutan suara untuk pilpres dan pileg akan berbeda.
Selain itu, masa kampanye 75 hari juga akan berkurang. Sebab, jeda waktu dimulainya kampanye yang sebelumnya tiga hari menjadi 15 hari. Mengingat, aturan yang lama penetapan daftar calon tetap dilakukan pada 25 November 2023.
Kemudian, waktu dimulainya kampanye juga akan berbeda berdasarkan UU Pemilu terbaru hasil revisi.
Hasyim mengatakan, KPU sudah menyiapkan sejumlah opsi untuk perubahan jadwal.
Hanya saja, KPU sebagai penyelenggara pemilu harus memperhatikan sela waktu tahapan Pemilu Serentak 2024.
Sehingga, opsi memajukan pendaftaran untuk capres dan cawapres yang kemudian dipilih pada 10-16 Oktober 2023.
"Pertimbangannya, pengaturan pada 276 UU Pemilu, kerangka tahapan dan waktu dalam pasal 230 sampai dengan 238 UU Pemilu," kata Hasyim.
"Selain itu, dengan mempertimbangkan teknis yang paling wajar dan memungkinkan, maka pilihan itu (memajukan waktu pendaftaran) sudah sesuai," ujarnya lagi, seperti dilansir Kompas.com.
Untuk diketahui, PKPU Nomor 3 Tahun 2022 tentang Tahapan dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilu 2024 mengatur bahwa tahapan pencalonan presiden dan wakil presiden digelar 19 Oktober hingga 25 November 2023.
Namun, dalam rancangan PKPU tentang Pencalonan Peserta Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang diuji publik pada 4 September 2023, masa pendaftaran capres-cawapres dimajukan menjadi 10-16 Oktober 2023
Setelah partai politik atau koalisi partai politik mendaftarkan bakal capres-cawapres, tahapan dilanjutkan dengan proses verifikasi dan pemeriksaan kesehatan kandidat selama 10-25 Oktober 2023.
Pada tahapan ini, KPU akan melakukan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen administratif bakal pasangan capres-cawapres.
Calon peserta pemilu presiden juga diberi waktu untuk memperbaiki atau melengkapi persyaratan administratif yang masih kurang.
Selanjutnya, KPU akan kembali melakukan verifikasi kelengkapan persyaratan administratif bakal calon.
KPU juga memberi kesempatan jika partai politik atau koalisi partai politik hendak mengganti bakal capres atau bakal cawapres. Tahapan ini dijadwalkan selama 17 Oktober sampai 12 November 2023.
Selanjutnya, pada 13 November 2023, KPU akan menetapkan dan mengumumkan pasangan capres-cawapres Pemilu 2024, dilanjutkan dengan penetapan nomor urut pasangan calon pada 14 November 2023.
Adapun masa kampanye Pemilu 2024 akan berlangsung selama 75 hari, yakni 28 November 2023 sampai 10 Februari 2024.
Lalu, masa tenang pemilu digelar selama 3 hari, 11-13 Februari 2024.
Kemudian, pada 14 Februari 2024 akan dilaksanakan pemungutan suara serentak di seluruh Indonesia.
Tak hanya untuk memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga anggota DPD, DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota.
Itulah tadi ulasan pasangan Capres dan Cawapres 2024 terkuat di Pilpres 2024 versi hasil survei Capres 2024 LSI.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co
Berita tentang Pemilu 2024 lainnya
Prabowo Subianto
Ganjar Pranowo
Anies Baswedan
Cak Imin
Agus Harimurti Yudhoyono
hasil survei Capres Cawapres 2024
Lembaga Survei Indonesia
TribunJatim.com
Pemilu 2024
Tribun Jatim
Alasan Nisya Ahmad Dilantik Jadi Anggota DPRD Jabar Padahal Kalah Suara Pemilu 2024, Ini Kata KPU |
![]() |
---|
Hadiri Pembekalan Caleg Terpilih dari PDIP se-Jawa Timur, Hasto Kristiyanto Bawa Pesan Megawati |
![]() |
---|
Hasil Lengkap Pileg 2024 Pasca Putusan MK, PDIP Raih Suara Terbanyak, Disusul Golkar dan Gerindra |
![]() |
---|
Penyebab Lima Caleg DPRD Bojonegoro Terpilih Hasil Pemilu 2024 Terancam Gagal Dilantik |
![]() |
---|
Dipecat Partai Usai Terbukti Geser Suara, Mimpi Dodik Jadi Anggota DPRD Kota Madiun Kandas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.