Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Optimalisasi APBD untuk Bangun Kampung, Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti: Cara Tingkatkan IPM

Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mendorong optimalisasi APBD untuk pembangunan hingga menyentuh seluruh kampung.

Editor: Taufiqur Rohman
Istimewa
Rutilahu - Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti bersama RT dan RW saat meninjau rumah hasil program Rutilahu di Kelurahan Wonokromo, Surabaya, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Surabaya Reni Astuti mendorong optimalisasi APBD untuk pembangunan hingga menyentuh seluruh kampung.

Dia mendukung penuh membangun kota dari kampung-kampung dengan anggaran yang ada.

"APBD harus bisa dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat di tingkat RT dan RW."

"Dengan begitu dapat menumbuhkan kampung yang bergerak, sehat, dan warga yang adaptif."

"Ini bisa meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM)," kata Reni, Minggu (17/9/2023).

Alumnus ITS ini menyebut, ketika masyarakat di kampung merasakan kue pembangunan, maka akan meningkatkan kecintaan terhadap kota.

Semua warga akan akomodatif, kampung jadi bergerak, dan berpengaruh baik pada IPM di kota ini.

Pimpinan DPRD Surabaya ini ingin bersama Pemerintah Kota (Pemkot) mengawal visi Surabaya menjadi kota yang maju, humanis, dan berkelanjutan dapat terlaksana.

Dia menandaskan, membangun Surabaya dengan IPM tinggi dapat dimulai dari kampung.

"Karena dengan adanya pembangunan di tingkat kampung, dampaknya bisa langsung dirasakan masyarakat dan mampu mendongkrak perekonomian warga," tandas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.

Setidaknya, ada tiga sektor yang perlu dioptimalkan untuk membangun kampung yang maju. Pertama yakni, intervensi pendidikan.

Reni ingin memastikan serapan APBD dapat dirasakan masyarakat bawah, sehingga tidak ada lagi siswa yang putus sekolah di kampung tersebut.

Kedua, masalah kesehatan. Pada sektor ini Reni mendorong agar APBD Surabaya dioptimalkan hingga hasilnya tidak ada lagi kematian ibu atau bayi, menurunkan angka stunting, serta tidak ada lagi anak-anak yang mengalami gizi buruk.

Dan tidak kalah penting adalah memaksimalkan pendapatan perkapita di kampung tersebut.

Misalnya, berapa penghasilan tiap keluarga. Itu dapat didorong dengan program Padat Karya dan program lainnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved