Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Suporter Persebaya Diamankan Polisi

BREAKING NEWS: Puluhan Suporter Persebaya Digelandang ke Mapolsek Pakal Usai Kedapatan Tenggak Miras

Sejumlah 42 orang suporter Persebaya terpaksa menonton pertandingan 'Derbi Jatim' antara Persebaya VS Arema FC di Mapolsek Pakal

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Taufiqur Rohman
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
Sejumlah 42 orang suporter Persebaya terpaksa menonton pertandingan 'Derbi Jatim' pada Laga Pekan ke-13 Liga 1 2023-2024, antara Persebaya VS Arema FC, di Ruang Tengah Mapolsek Pakal, Surabaya. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah 42 orang suporter Persebaya terpaksa menonton pertandingan 'Derbi Jatim' pada Laga Pekan ke-13 Liga 1 2023-2024, antara Persebaya VS Arema FC, di Ruang Tengah Mapolsek Pakal, Surabaya.

Pasalnya, mereka kedapatan membawa sekaligus menenggak alkohol minuman keras (miras) jenis arak saat hendak menuju ke Stadion GBT untuk menyaksikan pertandingan tersebut secara langsung.

Mereka terjaring razia yang dilakukan oleh anggota gabungan kepolisian Satlantas Polrestabes Surabaya, Anggota Polsek Pakal Polrestabes Surabaya, dan Anggota jajaran Polda Jatim, di titik penyekatan zona dua, dekat jalur akses Mapolsek Pakal.

Kasat Lantas Polrestabes Surabaya AKBP Arif Fahzulrahman mengatakan, mereka terpaksa digiring dan diamankan sementara di Mapolsek Pakal, setelah terindikasi dibawah pengaruh alkohol.

Indikasi tersebut didapatkan dari hasil tes alkohol yang dilakukan oleh Tim Medis Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polrestabes Surabaya.

"Apabila kita temukan penonton yang terindikasi dibawah pengaruh alkohol, karena hal tersebut selain tidak diizinkan dalam peraturan FIFA, juga sangat berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, menimbulkan perilaku impulsif dan sebagainya," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, di Mapolsek Pakal, Sabtu (23/9/2023) sore.

Puluhan orang suporter tersebut akan menjalani pendataan yang dilakukan oleh Anggota Polsek Pakal.

Kemudian, dilakukan pembinaan agar mereka tidak mengulangi perbuatannya.

Dan untuk sementara waktu, lanjut Arif, para suporter tersebut terpaksa menyaksikan jalannya pertandingan sepak bola tersebut secara jarak jauh melalui layar ponsel mereka masing-masing.

"Semoga ini langkah persuasif dapat kami ambil, dengan tujuan mencegah timbulnya potensi gesekan atau keributan yang terjadi di GBT," jelasnya.

"Sementara mereka menonton bersama dari HP nya masing-masing. Tadi sudah kami berikan makan dan minum," pungkasnya.

Sementara itu, Kapolsek Pakal Polrestabes Surabaya Kompol Imam Solikin mengatakan, pihaknya menyita sekitar 25 botol miras jenis arak yang ditenggak oleh para massa suporter yang terjaring razia penyekatan tersebut.

Para suporter itu ternyata berencana memindahkan cairan alkohol jenis arak dalam wadah botolan itu ke dalam kemasan plastik agar dapat lebih efisien dibawa atau diselundupkan dalam tas atau saku jaket saat berjalan memasuki stadion.

"Sudah diminum. Kebanyakan sudah diminum. Karena mau memasukkan ke dalam plastik itu ketahuan bahwa itu arak, memang jenis itu putih."

"Ada yang kuning salah satunya, tapi ada yang berbentuk seperti air putih," ujarnya saat ditemui awak media di halaman Mapolsek Pakal.

Puluhan orang suporter yang terjaring razia itu, ada yang mengantongi tiket ada yang tidak mengantongi tiket.

Sebagai bentuk sanksinya. Imam menerangkan, para suporter diminta untuk tetap berada di dalam mapolsek.

Dan untuk sementara waktu menikmati dan menyaksikan jalannya pertandingan melalui gadge ponsel pintar milik mereka masing-masing.

"Dan saat ini kami lakukan pendataan dan kami lakukan tipiring. Ini sanksinya tadi. Setelah pertandingan usai, mereka dipulangkan ke rumah masing-masing," pungkasnya.

Pantauan TribunJatim.com di dalam ruang tengah Mapolsek Pakal.

Puluhan orang suporter yang terjaring razia mengonsumsi alkohol itu duduk bersilah memenuhi ruang tengah berukuran 5 m x 4 m itu.

Beberapa diantaranya mereka memilih pasrah dengan nasib mereka sore hari itu; tak lagi dapat menyaksikan pertandingan secara langsung di Stadion GBT, tapi malah teronggok di Mapolsek Pakal dan menyaksikan pertandingan melalui ponsel.

Kepasrahan mereka seperti terasa lengkap, seraya menyanyikan beberapa mars lagu pembangkit semangat untuk Persebaya dengan suara kompak bak paduan suara.

Hingga akhirnya, nuansa ruangan berukuran sekitar 5 m x 7 m mapolsek paling ujung wilayah barat Kota Surabaya itu, bak stadion mini yang sesak dengan suporter sepak bola.

Namun, ada juga yang terus mengeluh meracau protes meratapi nasibnya yang gagal total menyaksikan tim kesayangannya Persebaya berlaga.

Mereka yang protes dan mengeluh itu, salah satunya, adalah Wahyu Adi (24) suporter asal Surabaya.

Sejak awal duduk di area ruang tengah mapolsek dirinya terus menerus mengeluh dan meracau protes akan sanksi yang terpaksa dialaminya itu.

Pasalnya, ia sejak jauh-jauh hari sudah membeli tiket asli pertandingan tersebut seharga Rp200 ribu.

Adi mengaku sudah berupaya membujuk anggota kepolisian agar melepaskan dirinya untuk tetap diperbolehkan menonton di stadion.

Namun, berkali-kali keluhannya cuma ditanggapi dengan isapan jempol.

Bapak satu anak itu, terpaksa pasrah dan mau gak mau menonton tim sepak bola kesayangannya berlaga dari ponsel pintar salah satu temannya yang ikut terjaring razia.

"Saya udah beli ini tiket, masak hangus pak. Iya saya pingin nonton tapi ya gimana lagi, iya kapok," ujar Adi saat ditemui TribunJatim.com

Ikuti berita seputar Surabaya

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved