Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kabupaten Kediri

HUT Himpaudi Kabupaten Kediri, Mbak Cicha Tekankan 5 Pendukung Transisi PAUD-SD Lebih Menyenangkan

HUT Himpaudi Kabupaten Kediri ke-18, Mbak Cicha tekankan 5 pendukung transisi PAUD-SD lebih menyenangkan.

Penulis: Melia Luthfi Husnika | Editor: Dwi Prastika
Istimewa/TribunJatim.com
Bunda PAUD Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito saat menghadiri acara HUT Himpaudi Kabupaten Kediri ke-18, Senin (25/9/2023). 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luthfi Husnika

TRIBUNJATIM.COM, KEDIRI - Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi) Kabupaten Kediri setiap tahunnya merayakan hari jadi pada bulan September.

Tahun 2023 ini, Himpaudi Kabupaten Kediri menginjak usia ke-18 tahun.

Bunda PAUD Kabupaten Kediri, Eriani Annisa Hanindhito menyampaikan, pendidikan tingkat PAUD menjadi fondasi yang sangat penting dalam perkembangan anak. 

Menurut Mbak Cicha, sapaan akrab Eriani Annisa Hanindhito, di usia emas ini, anak belajar untuk mengenal dunia, berinteraksi sosial, dan mengembangkan potensi unik mereka.

"Pada usia ini kita menginginkan anak-anak yang ceria, tentunya bunda-bunda yang mendampingi juga harus ceria, komunikatif dan bisa mengasah kreativitas anak," katanya, Senin (25/9/2023).

Melalui Himpaudi, pihaknya menjunjung tinggi nilai-nilai pendidikan yang berfokus pada pembelajaran yang menyenangkan, kreativitas, serta pengembangan keterampilan berpikir.

Seiring dengan perkembangan zaman, lanjut Mbak Cicha, tantangan dalam dunia pendidikan semakin kompleks. Menjadi penting, bagaimana menjadikan masa transisi dari PAUD menuju Sekolah Dasar (SD) yang lebih menyenangkan. 

Istri Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana itu meyakini, dengan kerja sama yang kuat antara pemerintah, Himpaudi, dan para tenaga pendidik, tantangan itu dapat dilalui. 

Baca juga: Rute Baru Kediri Dholo KOM Challenge 2023, Lewati Proyek Bandara Dhoho, Libatkan Ratusan Pesepeda

Untuk itu, Mbak Cicha menekankan lima hal yang harus dilakukan guna mendukung proses transisi PAUD ke SD supaya lebih menyenangkan.

Pertama, pelatihan dan pengembangan kepada guru PAUD supaya memiliki kualifikasi dan keterampilan yang relevan dengan pendidikan yang inklusif dan berbasis keterampilan.

Kedua, kurikulum yang menyatu. Dalam hal ini mengintegrasikan unsur-unsur bermain dan eksplorasi dalam kurikulum SD sehingga menjadikan pembelajaran lebih menarik. 

"Para guru harus bekerja sama untuk merancang kurikulum yang menggabungkan aspek akademis dan kreatif," terang Mbak Cicha.

Baca juga: Motivasi Bunda PAUD Lewat Metode Konser Musik, Wabup Malang: Bisa Diterapkan saat Pengajaran

Ketiga, untuk mendukung proses transisi diperlukan peningkatan sarana dan prasarana di sekolah dasar. Baik itu, ruang belajar yang nyaman, perpustakaan yang lengkap, serta fasilitas olahraga yang memadai.

Keempat, dalam proses transisi sangat penting partisipasi dari orang tua untuk mendukung pembelajaran di rumah. Kemudian, kelima pemantauan dan evaluasi.

"Pemantauan dan evaluasi sangat diperlukan, selain untuk mengukur perkembangan anak dalam transisi ini, sekaligus membantu dalam mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan yang mungkin muncul," pungkasnya. (adv)

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved