Pria Lulusan SMP Mahir Rakit Replika Supercar di Kota Batu Pesanan Sampai Amerika, Kejar Paket C

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Pria lulusan SMP berusia 24 tahun bernama Mahandika Bayu Aji yang tinggal di Kelurahan Karangbesuki, Kecamatan Sukun, Kota Malang layak disebut handal.

Pasalnya meski lulusan SMP, Dika mahir dalam membuat replika supercar, diantaranya merek Lamborghini, Jaguar hingga Ford Mustang GT. Tidak hanya membuat replika supercar, ia juga tengah menggarap project Jetcar.

Bahkan tak hanya dari Indonesia, pemesan replika mobilnya ada yang berasal dari Amerika.

Saat ini Dika tengah menggarap beberapa project mobil pesenan orang. Nampak di halaman bengkel workshopnya di Jalan Larmani, Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu, terparkir mobil super mahal merk Lamborghini dan Ford Mustang GT yang terlihat seperti mobil original harga miliaran.

Nyatanya mobil-mobil yang terparkir itu merupakan mobil replika atau tiruan hasil karya Dika yang sudah dikenal sampai mancanegara, seharga ratusan juta rupiah.

Pada Suryamalang.com, Dika mengatakan untuk membuat bahan dasar replika mobil tersebut ia menggunakan bahan fiberglass.

“Sedangkan untuk mesin, basic mobil jenis sedan minimal 2000CC dan yang berpenggerak depan,” kata Mahandika Bayu Aji kepada Suryamalang.com, Selasa (26/9/2023).

Lebih lanjut soal biaya yang dipatok Dika dalam membuat replika mobil mewah ini tergolong berbeda-beda, karena harus melihat tingkat kesulitan dan permintaan pemesan.

“Kisaran untuk Lamborghini biasanya Rp 350 juta. Rp 350 juta itu untuk pembuatan replika dan modifikasinya saja. Kalau bodi Lamborghini saja itu sekitar Rp 150 juta sampai Rp 180 juta. Tergantung request yang memesan,” ujarnya.

Ia mengaku untuk proses pembuatan satu replika supercar membutuhkan waktu sekitar 1 tahun, termasuk pengirimannya, karena selain dari dalam negeri yang mememesan mobil replikanya juga berasal dari luar negeri, termasuk pernah mendapat pesanan daro orang Amerika.

Lamanya pengerjaan mobil ini disebabkan karena mulai dari body hingga mesin semua ditotal secara manual dan pemesan mempercayai Dika karena sudah memakai mesin Computer Numerical Control (CNC) miliknya yang dipelajari dari internet.

“Saya mengawali membuat mobil replika ini sekitar tahun 2019-2020, setelah itu saya membuat mobil Lamborghini tipe SPC untuk konten di media sosial dan YouTube. Setelah saya bikin video itu, ternyata video saya viral dan sampai dilihat orang luar negeri. Sampai akhirnya orang yang pertama pesan mobil replika saya berasal dari California Amerika. Dia pesan eplika Jaguar,” jelasnya.

Selain belajar soal replika mobil, Dika juga belajar software tentang 3D modeling. Software yang dipelajari Dika tentang cara menggambar bentuk tiga dimensi, khususnya di bidang teknik. Sementara soal bagian-bagian mesin kendaraan ia belajar manual dari teman mainnya dan dalam pengerjaan mobil replika ini ia dibantu lima pekerjanya.

Kebanyakan orang yang memesan mobil replika menggunakan mobil tersebut untuk properti koleksi dan bahkan ada juga yang untuk membuat film.

“Kami menggunakan mesin CNC dan mesin 3D printing untuk membuat bodi mobil karena untuk pembuatan manual khususnya bagian sudut mobilnya itu sulit,” bebernya.

Sementara itu soal tawaran program kejar Paket C SMA dari Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai yang juga sebagai Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Dika mengaku akan mengambil tawaran tersebut.

“Saya ambil saja, barang kali kedepanya dibutuhkan tapi tetap lanjut bisnis ini juga,” pungkasnya.