Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemkot Batu Gelar Apel Siaga Hadapi Musim Hujan, Fokus Mitigasi Bencana Hidrometeorologi

Pemkot Batu menggelar Apel Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi dengan 360 peserta, sebagai langkah antisipatif menghadapi musim hujan

Penulis: Dya Ayu | Editor: Samsul Arifin
PROKOPIM SETDA KOTA BATU
SIMULASI - Dalam simulasi tanggap darurat gempa bumi oleh BPBD Kota Batu, memperlihatkan petugas sedang mengevakuasi korban gempa yang terluka di area Balai Kota Among Tani, Selasa (11/11/2025).(SURYAMALANG.COM/PROKOPIM SETDA KOTA BATU) 

Ringkasan Berita:
  • Pemkot Batu menggelar Apel Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi dengan 360 peserta.
  • Simulasi tanggap darurat gempa bumi digelar oleh BPBD Kota Batu, melibatkan evakuasi korban, pendirian posko kesehatan, dan dapur umum.
  • Indeks risiko bencana Kota Batu menurun dari 81,0 (2023) menjadi 75,21 (2024).

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Pemkot Batu menggelar Apel Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi di halaman Balai Kota Among Tani, Selasa (11/11/2025) dalam menghadapi musim hujan tahun 2025–2026 

Apel siaga diikuti oleh 360 peserta yang terdiri dari Forkopimda, TNI, Polri, perangkat daerah, relawan dan masyarakat.

Wali Kota Batu, Nurochman mengatakan Pemkot Batu telah melakukan berbagai langkah antisipatif dalam menghadapi potensi bencana, diantaranya pemetaan daerah rawan bencana, menyiagakan sumber daya perangkat daerah dan masyarakat, dan mitigasi banjir bandang melalui kegiatan susur sungai dan pembersihan potensi sumbatan di 94 titik aliran Sungai Brantas.

“Apel ini menjadi wujud nyata semangat partisipatif, dengan melibatkan seluruh unsur pemerintah, dunia usaha, akademisi, masyarakat, dan media massa. Kolaborasi ini harus berlandaskan asas kesetiakawanan, gotong royong, partisipasi, dan kemanusiaan. Saya berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran diri dan kesiapsiagaan kita semua, karena bencana tidak mengenal waktu maupun tempat,” kata Nurochman, Selasa (11/11/2025).

Untuk mengantisipasi terjadinya luapan air dan banjir, Pemkot Batu juga telah merevitalisasi saluran air serta drainase perkotaan dengan memperlebar dimensi saluran di jalan utama untuk mencegah genangan air, serta melaksanakan pelatihan relawan kebencanaan dan simulasi tanggap bencana berbasis data dari instansi terkait dan BMKG.

Upaya-upaya tersebut membuahkan hasil dengan menurunnya indeks risiko bencana Kota Batu dari 81,0 pada tahun 2023 menjadi 75,21 pada tahun 2024 dengan kategori risiko sedang.

Baca juga: Ini Usulan Titik Pemberhentian Bus Trans Jatim Rute Malang–Batu, Beroperasi Mulai 20 November

Perkuat Komunikasi hingga Tingkat Desa

Selain itu menurutnya penting menyatukan persepsi dan perencanaan dalam pengurangan risiko bencana, memperkuat komunikasi hingga tingkat desa dan kelurahan untuk penyebarluasan informasi kesiapsiagaan, serta mengaktifkan kembali posko siaga dan sistem peringatan dini di wilayah rawan bencana.

“Tantangan penanggulangan bencana ke depan akan semakin berat, seiring meningkatnya intensitas dan keragaman bencana baik alam maupun non alam. Karena itu, paradigma penanganan bencana perlu bergeser dari reaktif menjadi lebih preventif dengan menekankan kesiapsiagaan dan pencegahan sejak dini,” ujarnya.

Saat apel siaga juga digelar Simulasi Tanggap Darurat Gempa Bumi oleh BPBD Kota Batu. Simulasi ini bertujuan meningkatkan kemampuan aparatur dan masyarakat dalam menghadapi situasi darurat akibat gempa bumi.

Melalui latihan bersama ini, seluruh unsur dilatih untuk mengoptimalkan koordinasi, kecepatan, dan ketepatan dalam penanganan bencana, mulai dari evakuasi korban hingga penanganan pasca bencana.

Baca juga: Material Longsor di Kota Batu Tutup Saluran Drainase, Luapan Air Sebabkan Rumah Warga Tergenang

Simulasi bencana dilakukan di area Balai Kota Batu termasuk di Mall Pelayanan Publik (MPP). Skenarionya, tiba-tiba terjadi guncangan gempa bumi yang menyebabkan sebagian bangunan rusak dan muncul korban luka.

Kemudian petugas dan masyarakat melakukan evakuasi mandiri menuju titik kumpul aman, disusul dengan kedatangan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang mengevakuasi korban, memberikan pertolongan pertama, serta mendirikan posko kesehatan dan dapur umum bagi petugas serta warga terdampak.

“Latihan seperti ini sangat penting untuk memastikan semua pihak tahu apa yang harus dilakukan ketika bencana terjadi. Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama dalam membangun masyarakat yang tangguh bencana,” terangnya.

Sementara itu Plt Kalaksa BPBD Kota Batu, Suwoko menambahkan kegiatan simulasi ini juga sebagai sarana untuk memperkuat koordinasi lintas sektor, termasuk dengan para kepala desa dan lurah.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved