Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Akhir Nasib Guru Akbar setelah Hukum Siswa Ogah Salat, Tak Ditahan, Kepsek: Semata-mata Tugas Mulia

Terkuak sudah nasib terkini Pak Guru Akbar Sarosa setelah dilaporkan orangtua siswa hingga dituntut Rp 50 juta karena hukum murid tak salat.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok - YouTube TVOne News
Akhir Nasib Guru Akbar setelah Hukum Siswa Ogah Salat, Tak Ditahan, Kepsek: Semata-mata Tugas Mulia 

Kendati begitu, akibat kejadian ini AKBP Yasmara Harahap menghimbau untu para murid menghormati guru.

Sementara ia juga berharap kepada para guru dalam proses pendisplinan harus sesuai dengan undang-undang yang berlaku.

"Kami ingin menyampaikan bahwa profesi guru ini profesi yang mulia dan wajib kita hormati bersama, bagi masyarat atau anak murid wajib menghormati guru, untuk para guru memiliki hak yang diatur oleh undang-undang untuk mendisplinkan anak didiknya, tapi kami berharap dalam proses pendisplinan tersebut harus sesuai dengan peraturan perundang-undang yang berlaku," bebernya.

Akbar Sarosa guru Pendidikan Agama Islam yang dituntut Rp 50 juta karena tegur murid tidak salat.
Akbar Sarosa guru Pendidikan Agama Islam yang dituntut Rp 50 juta karena tegur murid tidak salat. (Istimewa/TribunJatim.com)

Di sisi lain, Kepsel SMKN 1 Taliwang, Muhammad Nasir akhirnya buka suara ungkap kronologi kejadian tersebut.

Dijelaskan Muhammad Nasir, Akbar Sarosa tidak ada maksud untuk mencelakai siswa tersebut.

Hal itu dilakukan Akbar lantaran hanya ingin mendisiplikan siswa untuk melaksanakan salat.

"Tidak ada sekecil apa pun maksud untuk mencidrai atau kekerasan yang dilakukan tapi fakta yang kita terapkan disitu, pihak sekolah memandang bahwa ini dalam rangka mendisiplikan karena pentingnya karakter dalam kehidupan, karena tanpa karakter itu tidak ada artinya yang kita tanam bersama," ujar Kepsek SMKN1 Taliwang dalam tayangan yang sama.

"Saya sudah panggil pak Akbar ini semata-mata dalam rangka mendisiplinkan dan menjalani tugas yang mulia ini," sambungnya.

Baca juga: Guru di Kabupaten Malang Dibekali Cara Cegah Bullying di Sekolah, Diminta Lebih Sabar Hadapi Siswa

Menurut Nasir, semua siswa di SMK tersebut diperlakukan sama untuk mendisiplinkan siswa.

Pasalnya, kegiatan salat itu program utama yang harus dilakukan jika waktu salat datang.

"Anak-anak di SMK ini semua diperlakukan sama, hanya pada saat siang itu apa yang dilakukan oleh salah satu guru kami ini dalam rangka meningkatkan ketakwaan kepada Allah untuk menyuruh salat karena itu program utama, ketika masuk waktu salat seluruh aktivitas di sekolah dihentikan dan salat berjamaah," jelasnya.

Lebih lanjut, Nasir mengatakan saat itu Akbar hanya situasional memukul tas siswa agar semua bergegas melaksanakan salat.

"Saat itu hanya situasional, pak Ambar mengambil potongan bambu hanya untuk menakuti saja supaya dia bergegas ke tempat salat, guru-guru kami baik-baik semua, hanya saat itu situasional, kejadiannya seolah-olah siswa itu nantang melihat tatapannya, jadi secara psikologis bagaiamana supaya anak ini bisa cepat sehingga terjadi pukul menggunakan tangan dalamnya,"

Baca juga: Alasan Orangtua Murid Ogah Maafkan Pak Akbar, Hasil Visum Kuak Memar di Leher, Sang Guru: Saya Colek

Sementara terkait keseharian siswa tersebut di lingkungan sekolah, Nasir mengatakan bahwa siswa ini baru dan tidak ada catatan hitam terkait kenakalan siswa tersebut.

"Selama ini yang kita tahu anak ini kan siswa baru, tidak ada catatan-catatan hitam dari anak-anak itu tidak ada, karena ini baru ajaran baru jadi hal-hal catatan kenakalan sebagainya saya pikir tidak ada, karena siswa baru," terangnya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved