Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Bantah Hina Murid SD Bawa Bekal Ulat Sagu, Guru di Bojonegoro Ungkap Fakta di Baliknya: Unik

Aksi guru yang mengomentari lauk muridnya di sekolah tersebut viral di media sosial, terungkap fakta di baliknya.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/undercover.id
Guru di Bojonegoro bantah hina muridnya yang bawa bekal ulat sagu 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang guru di Bojonegoro, Jawa Timur, mengomentari muridnya yang bawa bekal nasi lauk ulat sagu ke sekolah.

Tak pelak aksi guru yang mengomentari lauk muridnya di sekolah tersebut viral di media sosial.

Video guru komentari bekal ulat sagu murid itu viral setelah diunggah beberapa akun IG.

Bantah mengolok bekal murid tersebut, sang guru kini ungkap fakta di baliknya.

Baca juga: Hina Murid Cuma Anak Petani, Guru SMA Kini Minta Maaf Setelah Diprotes Siswa Lain, Didepak Kelas

Video ini viral setelah diunggah akun IG @undercover.id pada Rabu (11/10/2023) kemarin.

Terlihat dalam rekaman video, suasana ruang kelas dengan sejumlah muridnya.

Kamera lantas mengarah ke seorang siswa SD yang diminta menunjukkan bekal makanannya ke sekolah.

"Ulat ini ulat, kebangetan sudah 2023, lauknya masih ulat," kata guru tersebut dalam bahasa Jawa.

Murid lain tampak ikut tertawa mendengar ucapan sang guru.

Sang guru lantas bertanya apakah muridnya tersebut tidak gatal-gatal.

Si murid pun menjawab jika tubuhnya tetap baik-baik saja meski mengkonsumsi ulat sagu.

Bahkan dari pengakuannya, pada malam sebelum sekolah ia juga mengaku makan lauk yang sama.

"Adeh...," timpal sang guru yang keheranan.

Diketahui video ini diambil di sebuah sekolah dasar (SD) di Kecamatan Margomulyo, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Hingga Jumat (13/10/2023), video murid sekolah bawa bekal ulat sagu ke sekolah tersebut sudah ditonton lebih dari 37 ribu kali.

Ratusan netizen ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.

Termasuk menginformasikan bahwa ulat sagu memiliki kandungan gizi dan protein yang tinggi.

Ada juga netizen yang meminta agar murid yang membawa bekal ulat sagu ke sekolah tidak diolok-olok.

Baca juga: Pengakuan Siswa Lain soal Hukuman Guru Akbar karena Tak Salat, Nasib Tetap Bayar Rp 50 Juta? ‘Buntu’

Menyadari videonya viral, perekam sekaligus guru SD berinisial J memberikan klarifikasinya.

Dia membantah dirinya bermaksud untuk menghina atau merendahkan muridnya.

J hanya terkejut anak didiknya membawa bekal lauk tak biasa ke sekolahnya.

Secara spontan, pria berumur 36 tahun ini mengeluarkan handphone miliknya.

Ia merekam lalu membagikan melalui aplikasi berbagai pesan WhatsApp.

"Pada dasarnya saya tidak ada niat sama sekali untuk menjelekkan atau mem-bully siswa saya itu," ucap J meluruskan infomasi yang beredar.

"Saat itu ada yang membawa bekal berisi nasi dan lauknya ulat itu, saya melihat itu unik, lalu saya rekam gitu aja, dan saya pakai status di Whatsapp," imbuh J.

Dalam pengakuannya, bukan dirinya yang pertama kali mem-viral-kan video anak SD bawa bekal ulat sagu ke sekolah.

Ia menyebut, setelah update di WhatsApp, statusnya dilihat oleh mantan siswanya.

Bocah tersebut kemudian meminta video dan mengunggahnya di media sosial TikTok.

J tidak pernah menyangka, videonya akan membuat gaduh hingga memunculkan perdebatan.

Bahkan J sampai dimintai keterangan oleh Dinas Pendidikan Bojonegoro.

Bocah yang menyebarkan video ke TikTok juga telah meminta maaf kepada J.

"Saya maafkan karena anaknya itu juga siswa saya di sekolah," tutur J.

Bagi J sendiri, ia menjadikan pro kontra bekal ulat sagu sebagai pelajaran ke depan.

Dirinya tetap mendapatkan dukungan dari orang tua murid terkait kejadian ini.

"Alhamdulillah, banyak wali siswa yang memberikan semangat pada saya, dan kejadian ini juga bagian dari ketentuan Allah yang harus saya terima," lanjut J.

Baca juga: Akhir Nasib Guru Akbar setelah Hukum Siswa Ogah Salat, Tak Ditahan, Kepsek: Semata-mata Tugas Mulia

J lantas menyinggung perihal hubungannya dengan murid-muridnya, termasuk murid kelas 3 dalam video.

Ia mengakui, video merupakan bentuk keakraban antara dirinya dengan para anak didik.

J dan murid-muridnya kerap bercanda di berbagai kesempatan.

"Sampai sekarang anaknya juga masih suka bercandaan dengan saya, dan memang saya, sejak kelas 3, yang mendampinginya," ujarnya.

Selain itu, lanjut J, dirinya turut memperhatikan asupan gizi muridnya.

Ia kerap membantu memberikan lauk tambahan saat bekal dari rumah dinilai kurang.

"Kalau ada yang kurang memenuhi unsur gizi, kadang saya memberikan telur rebus untuk siswa, karena ada siswa itu bawa bekalnya kadang cuma masakan mi instan," tandas J.

Guru diserang netizen usai video perlihatkan muridnya yang bawa bekal ulat sagu ke sekolah
Guru diserang netizen usai video perlihatkan muridnya yang bawa bekal ulat sagu ke sekolah (Instaram/terangmedia)

Sebelumnya seorang guru SMA diprotes siswa di kelas garara hina muridnya cuma anak seorang petani, 

Diketahui aksi guru SMA yang menghina muridnya karena pekerjaan orang tua cuma petani ini viral di media sosial.

Dalam video, teman-teman siswa yang dihina sang guru SMA tak terima dan langsung memberikan pembelaan.

Seketika mereka langsung memprotes ucapan sang guru SMA hingga kelas tersebut menjadi geger.

Melansir Tribun Sumsel, peristiwa ini ternyata terjadi di SMAN 3 Takalar, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Dalam video yang beredar, oknum guru SMA tersebut melakukan aksi perundungan.

Pasalnya ia menyebut siswanya dengan sebutan hanya anak petani dan bukan anak panglima.

Akibatnya para siswa lain kemudian protes dan memberikan perlawanan karena tak terima guru merendahkan temannya.

Selain itu seorang murid dalam kelas tersebut merekam momen yang menghebohkan tersebut.

Siswi yang mengambil video tersebut terdengar memberikan dukungan kepada teman sekelasnya.

Ia mengecam tindakan guru yang mem-bully temannya hanya karena orang tua siswa tersebut bekerja sebagai petani.

"Astagfirullah, petani pekerjaan tonji pak. Yang penting tawwa halal ji," kata siswi perekam video.

"Kenapa ki salahkan anak petani? Tidak terima ka pak, kah temanku," sambungnya.

Tidak lama kemudian, suasana di dalam kelas menjadi kacau.

Tampak beberapa teman sekelas dari siswa yang dihina tersebut maju ke depan kelas.

Mereka mendekati guru yang telah menggunakan kata-kata merendahkan terhadap profesi orang tua teman mereka yang bekerja sebagai petani.

Para siswa tersebut jelas menunjukkan ketidaksetujuan terhadap tindakan guru yang mem-bully teman mereka dengan cara merendahkan pekerjaan orang tua mereka yang bekerja sebagai petani.

Mereka mengeluarkan protes keras dan mengungkapkan ketidaksenangan mereka dengan kata-kata sang guru tersebut.

"Pak, janganki bawa-bawa petani, mentang-mentangki guru di situ," ucap siswi perekam video lagi.

Guru yang emosi membalas pertanyaan dengan nada tinggi hingga mengundang emosi siswa dan siswi lainnya.

Murid korban bullying yang tadinya berusaha menenangkan gurunya justru ke marah balik ke sang guru.

Sebagian besar siswa juga memilih keluar ruang kelas, meskipun akhirnya kembali masuk ke dalam kelas saat suasana sudah mulai mereda.

Baca juga: Rela Minta Maaf Duluan, Ortu Siswa di Madiun Kaki Melempuh Dihukum Guru Tegas, Kepsek Sudah Ingatkan

Video tersebut kemudian viral dan dibagikan di salah satu akun yang membagikan video itu adalah akun Instagram @terangmedia.

Dalam keterangan unggahan, disebutkan bahwa kejadian ini terjadi di salah satu SMA di Takalar, Sulawesi Selatan.

"Beredar video di beberapa group whatsapp di Kabupaten Takalar memperlihatkan seorang guru membully salah satu siswanya dikarenakan hanya seorang anak petani," isi narasi dalam keterangan unggahan tersebut.

RR (17) salah satu siswa SMAN 3 Takalar yang jadi korban perundungan guru tersebut pun buka suara.

RR menceritakan awal mula ia di-bully salah satu oknum guru

Perundungan ini terjadi pada Kamis (5/10/2023) saat presentasi kelompok.

Awalnya, kata dia, teman RR yang memakai kacamata menyampaikan presentasi di kelas. 

Lalu, setiap menjawab, jawaban teman RR tidak diterima oleh oknum guru tersebut.

"Di situmi temanku yang pakai kacamata dihina terus, kau itu pakai kacamata tidak tahu menjawab apaji matu-matungnnu (apa gunamu)."

"Mungkin kau pakai kacamata karena banyak buku mubaca mungkin pintar meko," katanya, Jumat (6/10/2023)

Siswa di SMAN 3 Takalar,Sulawesi Selatan menunjukkan aksi protesnya setelah teman sekelasnya di bully guru yang sebut hanya anak petani
Siswa di SMAN 3 Takalar, Sulawesi Selatan, menunjukkan aksi protesnya setelah teman sekelasnya dihina guru karena anak petani (Instagram/terangmedia)

Melihat hal itu, RR langsung protes melihat temannya dibully guru itu.

"Jadi saya protes (ke guru) jangan tommeki begitu cara ta pak. Karena termasuk dihina itu. Tidak lama begitu saya dipanggil naik," ucap RR.

Lalu oknum guru tersebut meminta RR menjawab pertanyaan tersebut.

Namun RR mengaku tidak mengetahui jawaban pertanyaan yang disampaikan.

Sebab kata RR, kelompok yang presentasi saja tidak tahu menjawab, apalagi dirinya. 

"Kau coba jawabki itu, di atas pertanyaan, jadi saya jawab saya tidak tahu karena ini tugas kelompok, lebih-lebih orang di depan saja tidak tahu jawab, apalagi saya," kata RR.

"Saya ditanya di mana tinggal, saya jawab di Manyammpa, apa pekerjaan orang tuamu, saya jawab petani."

"(Guru) itu bilang, "Kukira panglima bapakna, kenapa nah berani protes sama saya'," katanya. 

"Di situlah teman ku menangasi dan protes, kenapa begitu sekali pak kenapa bawa pekerjaan, ka biar petani yang penting halal."

"Dan di situlah mulai ribut," paparnya.

Pasca kejadian tersebut, guru dan siswa tersebut didamaikan oleh Kepala Sekolah setempat.

"Ini sudah didamaikan, dan satu kelas sudah maafkan dan janganmi ditindaklanjuti karena sudah mi cerita sama Kepala Sekolah," kata RR.

Baca juga: Kaki Siswa SMP Madiun Melepuh Imbas Dihukum Guru Berlari, Ortu Tak Terima, Hati Tak Bisa Dibohongi

Terbaru dikabarkan bahwa sang guru sudah minta maaf dan menyesali perbuatannya.

Ya, kini para siswa dikabarkan telah memaafkan perbuatan guru tersebut.

Oknum guru SMA tersebut juga telah mengakui dan menyesali perbuatan tersebut.

Namun ada satu syarat agar permintaan maaf sang guru diterima para murid.

Syarat tersebut yakni guru tersebut tidak lagi mengajar di kelas tersebut.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan belum memberikan konfirmasi melalui pesan singkat yang dikirimkan Tribun Timur, Kamis (5/10/2023) malam.

Kepala UPTD SMAN 3 Takalar yang diduga jadi lokasi perundungan tersebut juga saat dikonfirmasi soal kebenaran video tersebut belum memberikan klarifikasi, meski pesan WhatsApp terkirim.

Namun Kepala Komite SMAN 3 Takalar, Dr Nawir Rahman berhasil dikonfirmasi pada Kamis (5/10/23) malam.

Ia membenarkan bahwa memang kejadian berada di SMAN 3 Takalar Kelas 12.

Nawir mengatakan, pihaknya tadi langsung diminta konfirmasi ke guru bersangktuan dan siswa-siswi yang ada di ruangan tersebut.

"Guru tersebut mengaku menyesal atas kejadian itu, tapi siswa-siswi juga menyampaikan kekesalannya terhadap guru tersebut."

"Dan dia bisa menerima permohonan maafnya dengan catatan tidak lagi mengajar di kelas itu lagi," ujar Nawir.

Viral oknum guru di SMAN 3 Takalar, Sulawesi Selatan, hina siswanya dengan sebutan hanya anak petani
Viral oknum guru di SMAN 3 Takalar, Sulawesi Selatan, hina siswanya dengan sebutan hanya anak petani (Instagram/terangmedia)

Ia juga menambahkan bahwa pengawas dan cabang dinas sempat hadir ke SMAN 3 Takalar.

Bahkan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel sudah menelepon untuk meminta laporan lengkap mulai dari kronologi kejadian dan penyebabnya.

Selaku Ketua Komite, Nawir menyampaikan penyesalan yang mendalam serta prihatin terhadap kondisi yang terjadi.

Ia pun berharap, kejadian tersebut bisa diusut apa menjadi akar masalah.

Apalagi sekolah tersebut menjadi sekolah penggerak, sehingga harusnya menjadi contoh dan teladan bagi sekolah lain.

"Tentu selaku ketua komite prihatin terhadap kejadian tersebut, bilamana semua akar masalah terungkap secara terang benderang," tutup Nawir.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved