Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

KISAH Sherin Ditalak karena Suami Pilih Ibu, 'Apa Dosa Melawan Mertua?', Ustaz Hanan Attaki Nangis

Curhat wanita bernama  Azaria Sherin Nur Syafa menjadi viral di media sosial. Sherin curhat soal rumah tangganya membuat Ustaz Hanan Attaki nangis.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok
KISAH Sherin Ditalak karena Suami Pilih Ibu, 'Apa Dosa Melawan Mertua?', Ustaz Hanan Attaki Nangis 

Dikatakan oleh Buya Yahya hal ini lantaran istri itu bukan sekadar jasad, di dalam hatinya ada ruh dan ada hati yang harus diperhatikan.

Biarpun seorang suami adalah imam, jangan biasa diktator.

Nabi pun meminta pendapat kepada istri beliau.

Sehingga Buya Yahya menyarankan perlunya menghadirkan makna musyawarah.

Baca juga: Ibu Mertua Drop Ogah Makan Sejak Fitri Sandayani Kabur, Paman Peringatkan Menantu: Jadi Kepikiran

"Alangkah indahnya jika ada seorang suami, biar pun urusan rumah misalnya mengenai pemilihan cat, mungkin tidak ada salahnya tanya sama istri mengenai warna cat," tutur Buya Yahya.

"Pertama memberikan penghargaan, minta pendapat," sambungnya.

Ternasuk urusantempat tinggal apakah di tenpat mertua atau di rumahnya sendiri perlu diskusi, jangan biasakan dengan paksaan.

Kemudian, para istri kewajibannya itu patuh kepada suami, jangan cerewet.

Artinya kepatuhan kepada seorang suami itu penting sekali karena dia imam.

Keberkahan di dalam kepatuhan. Biarpun suami dalam keadaan salah selagi tidak haram, salah berpendapat, asalkan tidak masuk wilayah haram dan tidak membahayakan.

Baca juga: Mertua Malu Fitri Sandayani Kabur, Dedi Mulyadi Heran Mustofa Masih Kasihan, Dia Tak Cintai Akang

"Salah idenya, sedikit salah misalnya minyak goreng salah beli merek, sudahlah kan sama-sama untuk goreng," terangnya.

"Artinya selagi tidak haram dan tidak membahayakan tahan dulu, jadi biasakan patuh terhadap suami," lanjutnya.

Termasuk urusan tempat tinggal apalagi, suami itu punya kewajiban yang sangat besar yang ada sangkut pautnya dengan orangtuanya.

"Jangan ajari suamimu durhaka, saya sebagai seorang suami punya kepatuhan kepada ibu tidak akan terputus sama ayah," ujar Buya Yahya.

"Tapi kalau sudah menjadi seorang istri, berpindah, pun demikian kepatuhan seorang istri kepada suami," imbuhnya.

"Kepada bapak ibunya jadi nomor dua, nomor satu suami," ujar Buya Yahya.

Lebih lanjut, tapi seorang suami yang baik tetap mengajari kepatuhan kepada bapak ibunya.

"Ini istimewa, begitu faedahnya, jangan mentang-mentang istri harus patuh dengan suami, jangan dekat-dekat dengan bapak ibumu, gila suami," terang Buya Yahya.

Artinya dari pertanyaan di atas, ai istri yang sholihah mungkin suamimu itu adalah harus menjaga ibunya, apalagi tadi anak tunggal.

Pahamlah dirimu wahai istri, sepahit apapun itu akan menjadi berkah.

"Suami harus patuh kepada sang ibu, kemudian mungkin kalau meninggalkan ibunya sangat berat, daripada harus meninggalkan ibunya, mending istrinya dipisah," terangnya.

"Bukan dia benci terhadapmu, artinya begini hei ibu mertuaku, saya punya ibu yang harus saya jaga, kalau pilihannya harus ke sini mungkin lebih baik saya pisah, karena saya punya kewajiban untuk ibu," tuturnya.

"Tapi jangan pisah beneran, diatur deh bagaimana caranya, apakah istri sesaat di sana, sesaat di sini, kalau tadi kurang gizi, bukan urusan itu, zaman ini ndak ada yang kurang makan," imbuhnya.

"Jadi seorang istri pahamilah, kalau seorang suami masih punya kewajiban terhadap bapak ibunya tidak akan terputus sampai kapan pun," ungkap Buya Yahya.

"Hei para suami hargai istrimu, kalau mereka ingin berbuat baik kepada bapak ibunya, berikan kesempatan seluas-luasanya, kemudian hargai perasaannya," tambahnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved