Sosok Mbah Ngatiyem, Penjual Jamu Sebatang Kara yang Meninggal dalam Sunyi, Riwayat Penyakit Jantung
Sebelumnya, Mbah beberapa kali pindah rumah kontrakan yang lokasinya masih satu RW dengan tempat ia tinggal sekarang.
Sambil memasak menggunakan kompor minyak tanah, perbincangan ringan antar Mbah dan tetangga rumah kontrakan mengalir seiring waktu berputar.
"Duduknya di depan pintunya pakai bangku jongkok. Itu punya dia banget. Dia, pasti di situ, di depan kontrakan sambil nyalain kompor. Dia kan enggak berani pakai gas kalau masak, makanya pakai kompor minyak tanah. Ah saya merinding," imbuh Yuli sambil tengkuknya karena bulu kuduk seketika berdiri.
Selama dua tahun tinggal di rumah kontrakan biru, Yuli mengaku tidak pernah melihat Mbah jatuh sakit.
Hanya saja, sesekali dia meminta bantuan tetangga untuk membeli obat ke apotek.
"Dia pernah sesekali titip obat, obat pusing di apotek. 'Yang kayak gini ya', gitu, sekali suruh saya. Tapi, dia enggak pernah minta antar ke mana, periksa, enggak, belum pernah sama sekali," ucap Yuli yang sudah 15 tahun tinggal di rumah kontrakan biru.
Kalau pun sakit, Mbah juga sesekali meminta bantuan ke tetangganya untuk sekedar "dikerokin" ketika masuk angin.
"Tapi kadang ke tetangga lain, suka minta dikerokin. Memang dia itu apa-apa sendiri," tutur Yuli.
Terkadang, Mbah dan tetangga selalu bernyanyi sambil berjoget bersama di selasar kontrakan. Hal tersebut bertujuan sekadar menghibur diri ketika rasa suntuk datang.
Baca juga: Alasan Mbah Siti Beri Sertifikat Rumah Atas Nama Anak Angkat, 40 Tahun Jadi Babu: Nyuci Masak Aku
Bantuan pemerintah
Di sisi lain, menurut catatan Dasawisma, Ngatiyem terdaftar sebagai penerima BPJS gratis dari pemerintah.
"Kartu Indonesia Sehat atau PKH Lansia sih enggak dapat dia. Tapi, BPJS gratis, setahu saya, ada," ujar Juariah.
Sayangnya, Mbah tidak dapat memanfaatkan betul fasilitas layanan kesehatannya. Sebab, prosesnya dianggap rumit dan berbelit.
Apalagi, Mbah tinggal seorang diri sehingga tak ada yang bisa membantu mengurus administrasinya.
Kepergian Mbah dalam sunyi dan tidak diketahui siapapun menyisakan rasa sedih yang begitu mendalam bagi para tetangga.
Wajah semringah Ngatiyem sebagai orang yang ramah demikian membekas di benak para tetangga.
TribunJatim.com
Mbah Ngatiyem
penjual jamu
Tribun Jatim
sebatang kara
Cilincing
TribunHis
Jakarta Utara
jatim.tribunnews.com
Mirna Terjerat Pinjol Demi DP Mobil Imbas Gengsi, Cicilan dari Rp3 Juta Jadi Rp60 Juta dalam 4 Bulan |
![]() |
---|
Cegah Kenakalan Remaja, Petugas Gabungan Gelar Patroli Malam di Wonosalam Jombang |
![]() |
---|
Kebakaran Kandang Ternak di Montong Tuban, 3 Ekor Kambing Mati Terpanggang |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Jalan Bojonegoro Cepu, Diduga Gagal Menyalip, Pemuda Tewas Ditabrak Truk |
![]() |
---|
Satpol PP Tuban Tertibkan 9 Reklame Tak Berizin, Barang Bukti Diamankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.