Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Batu

Bikin Resah Wisatawan, Pengamen Jalanan di Kota Batu Nekat Ngamen di dalam Bus Pariwisata 

Di tengah gencarnya Pemkot Batu menciptakan situasi Kota Batu agar 'ramah' bagi para wisatawan yang datang ke Batu, kini teror pengamen jalanan nekat.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/DYA AYU
Deretan bus pariwisata di Kota Batu 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Dya Ayu

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Di tengah gencarnya Pemkot Batu menciptakan situasi Kota Batu agar 'ramah' bagi para wisatawan yang datang ke Batu, kini teror pengamen jalanan nekat justru muncul.

Menurut Ketua DPC Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Batu, Asep Abiyanto dari laporan pemandu wisata maupun tour leader sebanyak beberapa kali, pengamen jalanan nekat masuk untuk mengais rejeki di dalam bus pariwisata.

Para pengamen jalanan ini terbilang nekat, karena mereka sudah dilarang masuk oleh pihak lour leader namun tetap memaksa masuk. Sehingga selain mengganggu kenyamanan juga meningkatkan kerawanan pada keamanan wisatawan yang ingin menikmati liburan ke Kota wisata Batu.

Terkait hal ini, Asep berharap permasalahan ini segera ditindaklanjuti agar tidak mencoreng pariwisata Kota Batu, sekalipun memang tidak ada aturan tertulis soal larangan ngamen di Bus Pariwisata, namun kenyamanan dan keamanan wisatawan merupakan hal utama. Apalagi Pemkot Batu saat ini tengah fokus untuk mewujudkan target 10 juta kunjungan wisatawan ke Batu di tahun 2023. 

Baca juga: Cuaca Jatim Besok Minggu 12 November 2023: Batu, Gresik, Lamongan, Bangkalan Diprediksi Hujan Ringan

"Beberapa kali laporan dari guide, sering mereka mengalah dengan memberikan kompensasi uang atau rokok pada pengamen jalanan ini supaya mereka tidak naik ke bus, tetapi mereka tetap ngotot. Setelah kami ancam untuk telpon polisi baru nyali mereka ciut. Saya memang belum pernah melihat aturan tertulis tentang pengamen dilarang ngamen diatas bus pariwisata, tapi tindakan tersebut tentu saja menganggu kenyamanan rombongan wisata yang sedang menikmati tripnya," kata Asep Abiyanto, Senin (13/11/2023).

Lebih lanjut Asep mengatakan, selain mengganggu kenyamanan wisatawan yang sedang berlibur, orang yang masuk ke Bus Pariwisata dikhawatirkan memiliki niat jahat yang menyamar sebagai pengamen. Apabila itu sampai terjadi pihak biro perjalanan wisata dan tour leader tentu akan mendapat komplain dari tamu wisata.

"Bahkan untuk menjaga barang-barang para tamu, jika ada yang ingin berjualan seperti asongan, kami minta untuk tidak naik ke atas bus dan menunggu tamu turun dari bus," jelasnya.

Asep menambahkan, menurut laporan dari guide yang bertugas di lapangan, para pengamen jalanan nekat beraksi ketika bus sedang menunggu rombongan wisata yang sedang jalan-jalan. Selain itu mereka  juga memanfaatkan kesempatan naik ke bus saat sedang macet atau menunggu traffic light menyala hijau di persimpangan.

Baca juga: Kota Batu Sabet Penghargaan Daerah Dengan Angka Kemiskinan Terendah di Jatim dalam Awarding Surya

"Mereka berpindah-pindah, karena mereka biasanya bersama partner lain yang standby membawa motor," ujarnya. 

DPC HPI Kota Batu juga segera menyurati Polres Batu dan Komisi B yang membidangi Pariwisata agar bisa dicari jalan keluar terkait permasalahan seputar kenyamanan wisatawan di Batu. Apalagi saat ini sudah memasuki akhir tahun dan high season

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved