Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Pertama di Indonesia, Surabaya dan Unicef Kerjasama Menuju Kota Layak Anak Standar Internasional

Pemkot Surabaya bersama UNICEF Indonesia, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menandatangani Rencana Kerja Tahunan (RKT).

TRIBUNJATIM.COM/BOBBY KOLOWAY
Pemkot Surabaya bersama UNICEF Indonesia, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menandatangani Rencana Kerja Tahunan (RKT) Program Child Friendly Cities Initiative (CFCI) 2023. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Bobby Koloway

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Pemkot Surabaya bersama UNICEF Indonesia, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menandatangani Rencana Kerja Tahunan (RKT) Program Child Friendly Cities Initiative (CFCI) 2023.

Ini menjadi komitmen Pemkot untuk memberikan komitmen terhadap pemenuhan hak anak di Surabaya.

Saat ini, Surabaya memiliki penduduk usia 0-18 tahun sebanyak 829.348 orang. Melalui visi “gotong royong menuju kota dunia yang maju, humanis dan berkelanjutan”, kerjasama ini menuangkannya ke dalam  misi perwujudan kesejahteraan anak, pembentukan anak dengan SDM unggul, peningkatan infrastruktur untuk anak, pembangunan layanan publik ramah anak, dan perlindungan hukum bagi anak.

Untuk diketahui, CFCI adalah inisiatif global yang dipimpin oleh UNICEF. Program ini mendukung pemerintah daerah dalam merealisasikan hak-hak anak di tingkat lokal dengan menggunakan Konvensi Hak Anak sebagai dasarnya.

Program CFCI ini bertujuan untuk mendukung upaya Pemkot Surabaya dalam mewujudkan visi Kota Surabaya sebagai Kota Layak Anak. Yakni, kota yang memenuhi hak-hak anak dan melindungi anak dari segala bentuk kekerasan, diskriminasi, dan eksploitasi.

Baca juga: Kejar Pendapatan Daerah, Pemkot Surabaya Surati 712 Ribu Wajib Pajak yang Belum Patuhi Pembayaran

"Kami berterima kasih kepada UNICEF Indonesia dan Bappenas yang telah memberikan dukungan dan bantuan kepada Pemkot Surabaya dalam mewujudkan visi kami sebagai Kota Layak Anak," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi usai penandatanganan kerjasama.

"Kami berharap Program CFCI ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi anak-anak di Kota Surabaya. Khususnya, dalam hal kesehatan, pendidikan, dan perlindungan," katanya.

Program CFCI ini akan fokus pada lima area prioritas. Di antaranya, peningkatan kualitas layanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan anak, penguatan partisipasi anak dalam perencanaan, penganggaran, dan pengawasan pembangunan.

Juga, peningkatan kapasitas dan koordinasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha dalam membangun kota layak anak. Termasuk, peningkatan kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap hak-hak anak; dan peningkatan ketersediaan dan pemanfaatan data terkait situasi anak.

Di sisi lain, Kepala Kebijakan Sosial UNICEF Indonesia Yoshimi Nishino mengapresiasi Pemkot Surabaya sebagai kota pertama yang bergabung dengan CFCI di Indonesia. Menurut UNICEF, Surabaya selama ini telah menunjukkan komitmen dalam perencanaan yang inklusif, alokasi anggaran untuk anak-anak.

Baca juga: Suporter Berebut Shuttle Bus Saat Pulang Laga Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Tambah 30 Armada

Juga didukung dengan hasil yang mengesankan dalam perbaikan kesehatan anak. Dengan menjadi kota pertama di Indonesia yang bergabung dalam CFCI, Surabaya dapat menjadi contoh dan inspirasi untuk kota dan kabupaten lain di Indonesia dalam membangun kota yang layak dan ramah untuk anak-anak.

Melalui inisiatif ini, Surabaya memiliki kesempatan untuk lebih mengenalkan kepada dunia internasional, menarik investasi dan kemitraan untuk pembangunan berkelanjutan. Sehingga, sekaligus menandai dimulainya perjalanan menuju masa depan yang lebih cerah bagi anak-anak Surabaya.

Perwakilan Direktorat Keluarga, Perempuan, Anak, Pemuda, & Olahraga (KPAPO) Bappenas, Ir. Yosi Diani Tresna, MPM, optimis kolaborasi ini bisa  memastikan setiap anak dapat tinggal di lingkungan perkotaan yang aman, sehat, dan berkelanjutan. Serta, memiliki akses ke perlindungan sosial yang inklusif sehingga mereka dapat tumbuh, belajar, dan berkontribusi terhadap komunitas.

Beliau juga menyampaikan dipilihnya Kota Surabaya menjadi kota pertama di Indonesia yang menjadi pilot program CFCI karena memiliki potensi besar untuk menjadi Kota Layak Anak berstandar internasional. Sehingga, Surabaya bisa menjadi Kota Layak Anak berstandar internasional dengan tetap menghormati kearifan lokal dan nasional.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved