Tiga Orang Tewas Akibat Miras, Polisi Tetapkan Dua Penjual Jadi Tersangka, Isi Botol Diperiksa
Tiga orang tewas usai menenggak minuman keras (miras) di Kota Banjar, Jawa Barat. Akibat kasus itu, polisi kini tetapkan dua orang tersangka
TRIBUNJATIM.COM - Tiga orang tewas usai menenggak minuman keras (miras) di Kota Banjar, Jawa Barat.
Akibat kasus itu, polisi tetapkan dua orang tersangka, Sabtu (4/11/2023).
Keduanya adalah penjual miras warga Lakbok, Kabupaten Ciamis.
Polisi juga menyelidiki isi kandungan dari miras tersebut.
"Inisial tersangka H dan A. Mereka penjual (miras)," jelas Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Banjar Iptu Usep Sudirman di kantornya, Rabu (15/11/2023).
Baca juga: Jengkel Lihat Wajah Teman Usai Pesta Miras, Pria ini Pukuli Korban Hingga Luka: Teringat Sakit Hati
Usep mengatakan, tersangka merupakan orang yang membawakan miras kepada korban.
Beberapa korban yang minum miras di pesta hajatan sudah mengenal tersangka.
"Korban bukan membeli ke Ciamis (penjual), tapi penjual yang datang ke Banjar. Dianterin," jelas Usep.
Jenis miras yang diminum korban, lanjut dia, di botolnya tertera merek Ginseng Kujang Mas.
Namun demikian, untuk isinya masih dalam pemeriksaan Puslabfor Mabes Polri.
"Apakah itu murni atau ada kandungan lain di dalam minuman tersebut, masih diperiksa Puslabfor," jelas Usep.
Penyidik telah menyita 22 botol miras kosong dari TKP.
Selain itu, ada juga yang ditemukan dari rumah salah satu tersangka.
"Kalau dilihat dari TKP dan diambil dari rumah salah satu tersangka, itu satu merek. Merek Ginseng Kujang Mas," kata Usep.
Pihaknya kini masih menunggu hasil dari Puslabfor. Hasil pemeriksaan Puslabfor diperkirakan keluar dua pekan lagi.
"Kandungan zat di dalamnya apa saja kita belum ketahui. Kita menunggu dari Puslabfor," tegasnya.

Tahap selanjutnya, penyidik sedang melakukan pemberkasan untuk tahap satu untuk dikirim ke Jaksa Penuntut Umum.
Kedua tersangka dijerat dengan Pasal 204 KUHP dan Undang-undang tentang Pangan dan Undang-Undang Kesehatan.
Kasus lain mengenai miras pembawa maut juga terjadi di Subang.
Dalam kasus ini, 14 warga Subang tewas usai pesta miras.
Simak berita selengkapnya berikut ini.
Sampai mengakibatkan 14 warga di Subang tewas imbas miras oplosan, sosok pelaku diduga pensiunan polisi kini diperiksa polisi.
Sosok penjual miras oplosan maut di Subang diduga merupakan seorang pensiunan polisi.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan penjual miras, yakni NN (59) dan istrinya RR (48), warga Desa Sarireja, Kecamatan Jalancagak, Subang.
Terkait kabar bahwa NN adalah pensiunan polisi, Ibrahim mengaku harus memeriksa kembali data orang tersebut untuk memastikannya.
Namun, pensiunan polisi atau bukan, ujarnya, tetap akan mereka tindak jika terbukti melanggar hukum.
Diberitakan sebelumnya, korban minuman keras oplosan di Kabupaten Subang, terus bertambah.
Hingga Selasa (31/10/2023), korban tewas sudah menjadi 14 orang, bertambah dua orang dari sehari sebelumnya.Hingga kemarin, empat orang juga masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Ciereng Subang. Keempatnya dalam kondisi kritis.
Sumber lain Tribun Jabar menyebut, korban tewas lebih dari 14. Ada tujuh orang lainnya yang juga dikabarkan tewas.
Namun, Kasatreskrim Polres Subang, Iptu Herman Saputra, memastikan korban miras oplosan di Sagalaherang yang tercatat di RSUD Subang hanya 17 orang.
"Sebanyak 13 orang di antaranya meninggal dunia dan empat orang masih menjalani perawatan," ujar Iptu Herman, kemarin, dikutip Tribun Jatim dari TribunJabar
Baca juga: Terpengaruh Miras, Pria Situbondo ini Hilang Akal Bacok Pengendara Motor, 2 Korban Luka di Lengan
Humas RSUD Subang, dr Wawan Gunawan, mengatakan selain 13 orang yang meninggal itu, sebenarnya ada satu lagi korban yang meninggal saat dalam perjalanan ke RSUD Subang
"Death on arrival. Datang Ke RS dalam keadaan meninggal, tidak sempat dirawat di RSUD Subang. Jadi totalnya 14 orang meninggal, dan yang masih menjalani perawatan empat orang dalam keadaan kritis," katanya
Ditemui di Mako Brimob Polda Jabar di Jatinangor, kemarin, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Ibrahim Tompo mengatakan Polda Jabar serius dalam menghadapi kasus minuman keras yang menewaskan belasan warga Kecamatan Sagalaherang, Kabupaten Subang ini.
Polisi, ujar Ibrahim, telah mengamankan penjual miras, yakni NN (59) dan istrinya RR (48), warga Desa Sarireja, Kecamatan Jalancagak, Subang. Keduanya ditangkap di Kabupaten Bandung Barat.

Terkait kabar bahwa NN adalah pensiunan polisi, Ibrahim mengaku harus memeriksa kembali data orang tersebut untuk memastikannya. Namun, pensiunan polisi atau bukan, ujarnya, tetap akan mereka tindak jika terbukti melanggar hukum.
"Itu tidak jadi problem. Apapun statusnya asal (terbukti) tindak pidana, akan diproses," ujarnya.
Ibrahim mengatakan, tengah lakukan pendalaman material bahan minuman yang mengakibatkan belasan orang meninggal dunia tersebut.
"Apakah terkategori mengandung zat berbahaya bagi tubuh, sedang dilaksanakan," katanya.
Baca juga: Terpengaruh Miras, Pria Situbondo ini Hilang Akal Bacok Pengendara Motor, 2 Korban Luka di Lengan
Dikutip Tribun Jatim dari TribunJabar, pelaku penjual miras oplosan itu telah ditangkap dan dijebloskan ke dalam sel penjara.
Kombes Pol Ibrahim Tompo, Kabid Humas Polda Jawa Barat mengatakan polisi telah mengamankan penjual minuman keras yang barang dagangannya itu ditenggak warga.
"Di mana membeli miras? Sudah diamankan orang itu di Polda," kata Tompo di Markas Brigade Mobil (Brimob) Polda Jabar, di Desa Sayang, Jatinangor, Sumedang, Selasa (31/10/2023).
Baca juga: Heboh Soal Miras Sachet, Wali Kota Eri Cahyadi Sebut Tidak Ada di Surabaya, Tetap Waspada
Terbaru, salah satu saksi yang juga mencicipi rasa miras oplosan yang dibeli itu mengaku merasakan rasa yang aneh.
Albab, salah seorang korban miras oplosan, mengaku saat itu, Sabtu (28/10/2023) malam, dirinya bersama belasan rekan-rekannya kumpul bersama dan minum minuman keras oplosan.
"Total minuman yang dibeli ada 16 liter atau botol dan minuman tersebut dibeli di warung biasa yang kemarin dihancurkan warga," ujar Albab (30) saat ditemui di Puskesmas Jalancagak, Selasa (31/10/2023) malam.
Menurutnya, minum-minuman miras oplosan sudah biasa dilakukan dirinya bersama teman-temannya saat berkumpul.
"Kalau kita lagi ngumpul-ngumpul baik di acara ulang tahun komunitas Kita maupun acara hajatan rekan kita, memang selalu mengkonsumsi miras. Karena maklum juga saya dan rekan-rekan ini tak suka ngopi lebih suka minum miras oplosan," katanya
"Miras oplosan tersebut dibeli dengan harga mulai Rp 22.000- 28.000, ada yang perliter ada juga perbotol," imbuhnya
Saat itu, kata Albab, dirinya bersama rekan-rekannya membeli miras oplosan sebanyak 16 botol dan dikonsumsi secara bersama-sama.
"Namun ada yang berbeda rasanya dibandingkan dengan biasanya, kemarin saat kita minum miras oplosan tersebut rasanya sangat hambar atau gak ada rasanya,"ucapnya
Disinggung apakah miras oplosan tersebut di oplos ulang olehnya atau rekan-rekannya, Albab sama sekali tak mengetahuinya.
"Kalau dioplos ulang saya tidak tahu, saya hanya mengkonsumsi aja apa yang disajikan oleh rekan-rekan," katanya
Namun setelah beberapa jam, Albab mengaku kaget rekan-rekannya banyak yang masuk rumah sakit bahkan meninggal dunia.
"Kaget juga, saat di lokasi tak apa-apa, tapi tiba dirumah, rekan-rekan ada yang jatuh pingsan hingga dibawa kerumah sakit dan meninggal dunia," terangnya
Lanjut Albab, dirinya mengaku menyesal pesta miras kemarin telah banyak merenggut korban.
"Semua korban yang meninggal semuanya rekan dan saya turut prihatin juga. Semoga ini jadi pelajaran untuk kita semua agar tak mengkonsumsi miras oplosan lagi," ungkap Albab, yang sekujur tubuhnya dipenuhi Tato tersebut.
Albab juga mengaku kapok, dan janji gak akan mengkonsumsi miras oplosan lagi dikemudian hari.
"Saya kapok dan tak akan mengkonsumsi miras lagi. Ini juga datang ke Puskesmas karena panik, ada sesuatu yang mulai dirasa di perut, mata dan lambung serta kepala pusing. Makanya langsung diperiksa ke Puskesmas takut tambah parah dan menjadi korban meninggal seperti rekan-rekan yang lain," katanya.
"Untung saja, setelah diperiksa, kata dokter masih aman dan sehat cuma butuh di infus saja. Setelah di infus saya diperbolehkan pulang," ujarnya
Hingga berita ini di tulis, korban miras oplosan di Subang jumlahnya masih tetap seperti kemarin yakni 14 orang meninggal, 4 orang kritis di RSUD Subang, dan 5 orang masih menjalani perawatan di Puskesmas Jalancagak
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Indosat Ooredoo Hutchison Luncurkan PaPeDa, Inisiatif Baru SheHacks untuk Pemberdayaan Perempuan |
![]() |
---|
Ada Serpihan Kaca Dalam Menu MBG, Pihak SPPG Bongkar Kronologi hingga Ungkap Permintaan Maaf |
![]() |
---|
Deni Wicaksono Minta Dinas ESDM Jatim Evaluasi Total Tambang Galian C di Magetan Imbas Longsor |
![]() |
---|
Sosok Agus Suparmanto, Eks Mendag Era Jokowi yang Kini Jadi Ketum PPP Secara Aklamasi |
![]() |
---|
5 Rumah di Perumahan Kota Malang Disatroni Maling Bersajam dalam Waktu Sehari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.