Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pria Wafat Sujud di Masjid

Geger Pria di Gresik Meninggal saat Sujud di Masjid Al Ittihad, Polisi Beber Kondisi Terakhir

Seorang pria di Gresik ditemukan meninggal dalam posisi sujud di Masjid Al Ittihad, Dusun Balongdinding, Kecamatan Menganti.

|
Penulis: Willy Abraham | Editor: Sudarma Adi
zoom-inlihat foto Geger Pria di Gresik Meninggal saat Sujud di Masjid Al Ittihad, Polisi Beber Kondisi Terakhir
TRIBUNJATIM.COM/WILLY ABRAHAM
Tangkap layar video - Pria meninggal dalam posisi bersujud di Masjid Al Ittihad, Dusun Balongdinding, Kecamatan Menganti, Gresik, Senin (20/11/2023) siang setelah salat dhuhur

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Willy Abraham

TRIBUNJATIM.COM, GRESIK - Seorang pria di Gresik ditemukan meninggal dalam posisi sujud di Masjid Al Ittihad, Dusun Balongdinding, Kecamatan Menganti, Gresik, Senin (20/11/2023) siang setelah salat dhuhur.

Peristiwa ini sontak mengagetkan Warga Desa Sidowungu, Kecamatan Menganti, Gresik.

Warga mendatangi korban yang sujud dalam kondisi lemas. Mengenakan kaos biru dan celana jin.

Kemudian pria tersebut dibangunkan, tak merespon langsung dibantu dalam posisi terbaring.

Lalu warga mengecek denyut di badannya, ternyata pria meninggal dalam posisi sujud. 

Baca juga: Kapolres Gresik Kunjungi Korban Kericuhan di Stadion Gelora Joko Samudro bersama Pentolan Ultras

Diketahui pria tersebut bernama Muhammad Irsyam Amiludin berusia 39 tahun warga Jalan KH Abdul Karim, Kelurahan Trate, Kecamatan Gresik.

Kejadian tersebut pun viral di media sosial info sekitar Menganti.

Atas kejadian tersebut, warga setempat kemudian menghubungi pihak kepolisian Menganti. 

Saat dikonfirmasi, Kapolsek Menganti Iptu Roni Ismullah membenarkan kejadian tersebut. 

"Anggota tadi sudah mendatangi ke lokasi dan menyatakan kematian korban adalah wajar, bukan karena kekerasan atau sebagainya,” ujar Roni saat dikonfirmasi, Senin (20/11/2023). 

Baca juga: BPJAMSOSTEK Menggelar Sosialisasi Kepada 200 Petugas Koperasi Se-Kabupaten Gresik

Usai mendatangi tempat lokasi kejadian, pihak kepolisian kemudian membawa korban ke keluarganya. 

Roni menambahkan, kematian korban dalam kondisi sujud.

“Hal ini juga bisa jadi teladan dan bahan pembelajaran bagi kita semua yang masih diberikan nikmat dan kesempatan untuk hidup di dunia,” kata Roni.

Ditendang saat Sujud

Sebelumnya juga viral video pemain Futsal Kota Malang menendang pemain lawan saat melakukan selebrasi dengan cara sujud, pada Selasa (19/9/2023)  . 

Aksi tidak sportif itu bisa dilihat melalui unggahan akun media sosial Instagram @Malangraya_info.

Dari informasi yang diterima Tribun Jatim Network, peristiwa ini terjadi di babak perempat final Cabang Olahraga (Cabor) Futsal yang mempertemukan Kota Malang vs Kabupaten Blitar di Porprov Jatim VIII 2023.

Dalam video tersebut memperlihatkan, pemain Futsal Kota Malang yang mengenakan jersey berwarna putih melakukan sepakan terhadap pemain lawan.

Saat itu, pemain tim Futsal Kabupaten Blitar bernomor punggung 5 melakukan selebrasi sujud syukur usai membobol gawang tim Futsal Kota Malang.

Setelah itu, pemain tim Futsal Kota Malang bernomor punggung 11 melakukan sepakan ke arah kepala pemain tersebut.

Alhasil, pemain tim Futsal Kabupaten Blitar langsung tersungkur dan wasit pun memberikan kartu merah kepada pemain tim Futsal Kota Malang.

Si penendang akhirnya keluar dari lapangan, dan pertandingan kembali dilanjutkan.

Video tersebut kemudian viral di sejumlah platform media sosial.

Banyak dari netizen yang menyesalkan aksi tidak terpuji dari tim Futsal Kota Malang di perhelatan Porprov Jatim VIII 2023.

Saat dikonfirmasi, Pelatih Kiper Futsal Kota Malang, Darwis mengatakan, kejadian tersebut terjadi di penghujung pertandingan.

Pada saat itu, skor berkesudahan 5-0 untuk kemenangan tim Futsal Kabupaten Blitar.

Dia juga membenarkan, adanya insiden yang membuat pemain Futsal Kota Malang harus terkena kartu merah dari wasit.

"Untuk kronologi itu saya kurang tahu juga. Soalnya posisi saya itu lihat kiper. Waktu itu lawan dapat second penalti. Jadi saya cuma fokus memberi arahan kiper," ujarnya, Rabu (20/9/2023).

"Nah tiba-tiba, saya lihat itu sudah ramai. Saya gak lihat kronologinya kayak apa, sedangkan yang saya tahu tiba-tiba dapat kartu merah itu menjelang berakhirnya pertandingan," ungkapnya.

Setelah itu, Darwis menyampaikan, pertandingan berakhir.

Kemudian masing-masing tim diarahkan oleh petugas keamanan untuk langsung keluar dari area pertandingan.

Hal ini untuk menghindari adanya keributan lanjutan setelah insiden di penghujung pertandingan.

Kedua tim juga tidak melakukan salaman sebagai bentuk rasa hormat dan rasa fair play seusai pertandingan.

"Setelah berakhir pertandingan, keamanan itu nyaranin langsung keluar. Jadi gak salaman di lapangan seperti biasanya selesai pertandingan gitu. Katanya biar tidak terjadi keributan," tandasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved