Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Kaesang Pangarep Balas Kritik Megawati Soal Penguasa Mirip Orde Baru: Saya Enggak Tahu Maksudnya

Kaesang Pangarep balas sindiran Megawati soal penguasa saat ini yang mirip Orde Baru.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Instagram/psi - Dok PDI Perjuangan
Kaesang Pangarep tanggapi kritik Megawati soal penguasa saat ini yang mirip Orde Baru 

TRIBUNJATIM.COM - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, menyebut penguasa saat ini seperti Orde Baru (Orba), direspons berbagai kalangan. 

Termasuk Kaesang Pangarep yang ikut membalas sindiran Megawati Soekarnoputri soal penguasa Orde Baru.

Sebelumnya Megawati Soekarnoputri mengaku jengkel dengan sikap penguasa saat ini.

Menurutnya, penguasa saat ini ingin bertindak seperti di masa Orde Baru.

Baca juga: Ketum PDIP Megawati Singgung Pemerintah Bertindak Bak Zaman Orde Baru: Ibu Udah Gemas Benar

Hal ini disampaikan Megawati Soekarnoputri saat menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Relawan Ganjar-Mahfud yang dihadiri pimpinan organ relawan pendukung se-Pulau Jawa di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Senin (27/11/2023).

"Mestinya Ibu enggak boleh ngomong gitu, tapi Ibu jengkel. Karena republik ini penuh pengorbanan tahu tidak," ucap Megawati.

"Kenapa sekarang kalian yang pada penguasa itu mau bertindak seperti waktu zaman Orde Baru?" imbuh Megawati.

Pernyataan Megawati ini disambut dengan sorak-sorai dari ribuan relawan pendukung Ganjar-Mahfud yang mengikuti pidato.

Banyak pula dari mereka yang berdiri dari kursi lalu meneriakkan kata 'lawan' dengan berulang-ulang.

Sorak-sorai para relawan itu pun direspons Ganjar dengan meneriakkan seruan untuk memenangkan dirinya dan Mahfud MD dalam satu putaran.

"Benar tidak, benar tidak? Merdeka, merdeka, merdeka! Menang kita Ganjar-Mahfud satu putaran!" teriak Megawati.

Megawati pun mengatakan, ia seorang manusia yang juga punya rasa jengkel apabila tidak dihormati.

Padahal, ia merupakan seorang mantan presiden.

"Ya bayangkan, kok saya tidak seperti dihormati ya. Lho, kenapa? Lho saya jelek-jelek pernah Presiden lho, dan masih diakui dengan nama Presiden ke-5 Republik Indonesia lho," bebernya.

Lebih lanjut Megawati mengajak rakyat Indonesia untuk tidak takut melawan kecurangan yang mungkin terjadi pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Kita kan rakyat Indonesia, polisi juga rakyat Indonesia, yang namanya tentara rakyat Indonesia, aparat juga rakyat Indonesia. Benar apa benar? Insyaf makanya, jangan takut," ujar Megawati.

Menaggapi hal ini, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep turut buka suara.

Balasan Kaesang Pangarep ini disampaikan saat awak media bertanya tentang pernyataan Megawati yang bikin heboh belakangan ini.

Awalnya Kaesang Pangarep sempat bertanya, siapa penguasa yang dimaksud Megawati.

Awak media pun lantas menjawab bahwa saat ini pemerintah dipimpin oleh Presiden Jokowi.

Baca juga: Respon Gibran Soal Isu Ditolak Megawati Salaman saat di KPU, Anak Jokowi Bantah: Beliau Sangat Baik

Lalu Kaesang Pangarep menyinggung, apakah pernah ada warga yang menghina Jokowi, lalu ditangkap.

"Ya kita... Yang penguasa itu siapa dulu? Definisi penguasa itu siapa? Siapa? Nah (Jokowi). Dengan? Dengan Pak Ma'ruf. Di mana...," ujar Kaesang saat menghadiri Forum Komunitas Pengemudi Nusantara di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).

"Teman-teman semua saya katakan, di medsos, ngomong sesuatu menghina Pak Presiden ditangkap enggak?" sambungnya.

Secara tiba-tiba, seorang pengemudi truk kemudian menjawab 'ada'.

Kaesang Pangarep lantas mengakui bahwa memang betul ada yang pernah ditangkap.

Hanya saja, menurut dia, orang tersebut ditangkap karena sudah berlebihan dalam menghina Presiden.

"Oke ditangkap ketika menghina terlalu jauh. Tapi apakah sebuah forum diskusi atau apa yang apa namanya, sampai ada orang yang menangkap atau melakukan seperti itu ada? Enggak ada toh?" timpal Kaesang Pangarep.

Kaesang Pangarep pun mengaku tidak tahu apa yang terjadi di era Orde Baru.

Sebab Kaesang Pangarep mengatakan, dirinya masih kecil pada saat itu, sehingga tidak merasakannya.

"Saya enggak tahu maksudnya definisi seperti Orde Baru seperti apa dulu?"

"Karena saya sendiri kan saya tidak mengalami. Karena waktu itu saya masih umurnya kecil, jadi saya enggak mengalami," katanya.

"Balik lagi, saya tidak hidup di zaman itu. Jadi saya harus tanya ke teman-teman yang di mana definisinya sebelum tanya saya tuh seperti apa," imbuh Kaesang Pangarep.

Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, di acara Kopdarnas PSI di Djakarta Theater, Jakarta, pada Senin (25/9/2023) malam. - Arah dukungan PSI di Pilpres 2024 ditentukan oleh anak Presiden Joko Widodo
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, di acara Kopdarnas PSI di Djakarta Theater, Jakarta, pada Senin (25/9/2023) malam. (YouTube/KOMPASTV)

Sementara itu Jokowi sendiri enggan menanggapi pernyataan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang menyebut gaya pemerintahan saat ini seperti Orde Baru.

Jokowi ditanya soal pernyataan Megawati tersebut usai menanam pohon di hutan kota kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (29/11/2023).

Awalnya, wartawan bertanya kepada Jokowi seperti apa tanggapannya soal pernyataan Megawati.

Menanggapi kritik dari ketua partainya tersebut, Jokowi hanya bisa tersenyum.

Saat pertanyaan selesai disampaikan, Kepala Negara menyatakan tak ingin menanggapi hal itu.

"Saya tidak ingin memberi tanggapan," kata Jokowi usai acara Gerakan Tanam Pohon Bersama di Kawasan Industri Pulo Gadung, Jakarta Timur, Rabu, (29/11/2023).

Ketika menyampaikan jawabannya, Presiden masih tersenyum.

Kemudian Presiden menelungkupkan tangan ke depan untuk berpamitan kepada wartawan dan menyudahi sesi tanya jawab.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved