Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Surabaya

Geger Kakek di Surabaya Tewas Tergeletak di Atap Rumah, Saksi Beber Kejadian: Pegang Otomatis Pompa

Akhirnya terungkap kronologi kakek berinisial GS (73), dimana kakek tewas tergeletak di atap rumah Jalan Raya Kutisari Indah Barat 7 Kutisari Surabaya

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM
Saat proses evakuasi korban kakek berinisial GS (73) yang tewas tergeletak di atap rumahnya Jalan Raya Kutisari Indah Barat 7, Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, pada Jumat (1/12/2023) pagi. 

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Akhirnya terungkap kronologi kakek berinisial GS (73), dimana kakek tewas tergeletak di atap rumah Jalan Raya Kutisari Indah Barat 7, Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya, pada Jumat (1/12/2023) pagi. 

Menurut saksi satpam perumahan Didik, dirinya juga turut membantu petugas mengevakuasi tubuh korban dari atas atap rumah hingga ke bawah untuk dievakuasi ke RSUD dr Soetomo Surabaya

Berdasarkan pengamatannya, kondisi tangan kiri korban tampak sedang memegang komponen alat otomatis pompa air yang pipanya terhubung dengan gentong tando yang letaknya berada di atap rumah. 

"Dia benerin (alat) otomatis tandon. Gak tahunya, (alat) otomatisnya ada setrumnya. Kepegang, gak sengaja, sampai kelet alatnya baut (otomatis pompa)," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di pos tempatnya berjaga. 

Ia menduga kuat bahwa kakek perbaiki mesin pompa air yang rusak seorang diri tanpa bantuan orang lain, sekitar pukul 07.00 WIB. 

Kemudian, di tengah proses memperbaiki pompa air tersebut, kakek tersengat aliran listrik, sehingga tak sadarkan diri di atap rumah, dan akhirnya meninggal dunia. 

Baca juga: Pulang Ngaji, Pelajar di Mojokerto Tewas Tersetrum Listrik saat Cari Ikan, Polisi Kuak Kronologi

"Bahkan obengnya masih di kantong. Dia bawa obeng, bawa tespen, sama cairan pembersih kerak semprotan," terangnya. 

Didik menerangkan, saksi yang mengetahui pertama kali kondisi korban tertelungkup tak sadarkan diri itu, lantas melaporkan hal tersebut ke pos penjagaan depan akses perumahan. 

Kemudian, dirinya meminta bantuan pihak kepolisian dan petugas terkait untuk mengevakuasi dan memberikan bantuan penanganan medis terhadap korban. 

"Nah sebelah rumahnya ada pekerja (bangunan) orang luar. Kan mereka sama-sama di atas. Katanya, pekerja itu sudah memperingatkan; sudah sepuh jangan naik," jelasnya. 

Setahunya, sosok korban dikenal sebagai penguasa toko kelontong. Meskipun usianya terbilang 'sepuh', korban masih memiliki tubuh yang prima. 

Baca juga: Lagi Perbaiki Rumah di Balkon, Pria Madura Terjatuh Akibat Tersetrum Listrik, Lihat Kondisinya di RS

"Kita gak tahu pekerjaannya. Tapi beliau punya toko, jualan bensin, minuman ringan gitu. Rumahnya ada 2 kalau gak salah. Beliau itu kurus tapi masih gesit kalau beraktivitas, lewat sini, ya nyapa," pungkasnya. 

Sementara itu, Kabid Pemadaman Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Surabaya Wasis Sutikno mengatakan, pihaknya mengirimkan anggota Tim Rescue untuk mengevakuasi korban dari atap untuk diturunkan ke bawah agar memperoleh penanganan medis PMI Surabaya

Proses evakuasi tersebut akhirnya dinyatakan rampung sekitar 10.47 WIB. Evakuasi penurunan korban dilakukan menggunakan Tandu Basket. 

"Korban berhasil diturunkan oleh Rekan Tim Rescue langsung diserahkan ke Rekan PMI," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved