Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kota Batu

Kota Batu Hadapi Ancaman Bencana di Musim Hujan, Terutama Kecamatan Ini Yang Punya Potensi Tinggi

Kota Batu yang berada di wilayah dataran tinggi, ketika musim hujan setiap tahunnya, kecamatan ini punya potensi tinggi

Penulis: Dya Ayu | Editor: Samsul Arifin
BPBD Batu
Video amatir warga saat banjir lumpur dan pasca banjir di Dusun Beru Bumiaji Batu 

TRIBUNJATIM.COM, BATU - Musim hujan yang saat ini terjadi di Indonesia, menjadi berkah sekaligus juga menjadi ancaman tersendiri bagi sejumlah wilayah.

Apalagi di Kota Batu yang berada di wilayah dataran tinggi, ketika musim hujan setiap tahunnya menjadi kerap terjadi bencana alam, mulai tanah longsor hingga banjir yang baru saja terjadi di Dusun Beru, Desa Bumiaji Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Jumat (8/12/2023) lalu.

Tak dipungkiri tanah longsor, cuaca ektrem dan banjir menjadi kejadian bencana yang sering terjadi saat musim hujan seperti saat ini. Khsuusnya di Kota Batu wilayah Kecamatan Bumiaji yang berada di dataran tinggi dibanding dua kecamatan lain.

Kejadian yang terjadi didominasi bencana tanah longsor, angin kencang/cuaca ekstrem, kebakatan hutan dan lahan (Karhutla).

“Kalau melihat dari Topografi dan Geografis Kota Batu sesuai dengan Peta Rawan Bencana, Daerah yang mempunyai potensi ancaman bencana banjir dan longsor dari sedang sampai dengan tinggi adalah Kecamatan Bumiaji yang meliputi Desa Sumberbrantas, Tulungrejo, Sumbergondo, Bulukerto, Gunungsari, Bumiaji, Giripurno dan untuk Kecamatan Batu mulai dari sedang sampai dengan rendah di Desa Sidomulyo, Kelurahan Sisir, Temas, Ngaglik, dan Songgokerto,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kota Batu Gatot Noegroho kepada Suryamalang.com, Minggu (10/11/2023).

Baca juga: Warga Bumiaji Kota Batu Minta Pemerintah Pasang Alat Deteksi Dini, Buntut Diterjang Banjir Bandang

Dari data BPBD Kota Batu, Per 8 Desember 2023 total ada sebanyak 193 kejadian yang terdiri dari 22 kejadian di bulan Januari, Februari sebanyak 25 kejadian, Maret 29 kejadian, April 15 kejadian, Mei 4 kejadian, Juni 7 kejadian, Juli 8 kejadian, Agustus 3 kejadian, September 10 kejadian  Oktober 39 kejadian, November 16 kejadian dan per 8 Desember ada sebanyak 15 kejadian.

Sebanyak 193 kejadian masing-masing terdiri dari Tanah Longsor 66, Banjir 6, Tanah Ambles 5, Kebakaran Hutan dan Lahan 34, angin kencang 47, Kebakaran bangunan/rumah 19, Atap ambruk 4, Pohon Tumbang 6, Kecelakaan lalu lintas 2,Kecelakaan kerja 1, Meninggal 1, Dinding/tembok roboh 2.

Sementara data tahun 2022 ada sebanyak 203 kejadian, terdiri dari 111 tanah longsor, 11 kebakaran bangunan, 5 bangunan roboh, 16 pohon tumbang, 1 kecelakaan, 23 cuaca ekstrem atau angin kencang, 1 puting beliung, 2 gerakan tanah, 3 tanah ambles, 27 banjir dan 3 atap atau dinding roboh.

 


“Untuk antisipasi masyarakat, sesuai dengan himbauan pemerintah bahwa sekarang sudah memasuki musim hujan maka masyarakatnya diminta untuk meningkatkan kesadaran tidak membuang sampah baik organik maupun an organik ke sungai karena bisa menghambat aliran sungai tidak bisa mengalir dengan maksimal dan tidak melakukan alih fungsi lahan pada daerah bantaran sungai. Selain itu Pemerintah Kota Batu juga sudah mengeluarkan SE Wali Kota Batu Tentang Kesiapsiagaan Mengantisipasi Musim Hujan 2023-2024,” jelasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved