Berita Surabaya
Gemar Jalan Kaki, Nenek di Surabaya Tewas Tersambar Kereta saat Seberangi Rel, Sempat Pinjam Payung
Keluarga tak menyangka nenek MK (60) warga Gembili Raya, Jagir, Wonokromo, Surabaya bernasib nahas tewas tertabrak Kereta Api.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi
TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA- Keluarga tak menyangka nenek MK (60) warga Gembili Raya, Jagir, Wonokromo, Surabaya bernasib nahas tewas tertabrak Kereta Api.
Nenek tujuh cucu itu tertabrak (KA) Logawa No 213 jurusan Surabaya-Jember, di perlintasan rel kawasan Jalan Raya A Yani, Wonocolo, Surabaya, sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (11/12/2023).
Keponakan korban Faisal Huda mengatakan, korban memang pernah tinggal di kawasan jalan sesuai dengan identitas KTP yang telah disebutkan.
Rumah Faisal dan orangtuanya berada di kawasan yang sama dengan korban. Dulu, korban sempat tinggal di permukiman tersebut.
Namun, beberapa tahun belakangan, korban akhirnya tinggal dengan salah satu anaknya di Jalan Bendul Merisi Selatan.
Baca juga: Detik-detik Dua Pelajar MAN 2 Blitar Tewas Tertabrak Kereta, Hendak Pulang Usai Nongkrong di Warkop
Pada siang hari tadi, lanjut Faisal Huda, dirinya empat bertemu dengan korban berjalan melintasi depan rumahnya.
Ternyata, korban sempat meminjam payung warna merah milik keluarganya, kemudian melenggang pergi.
Faisal sempat menanyai sang bibi secara singkat mengenai tujuan kepergiannya. Ia tak memperoleh jawaban yang pasti.
"Dia mau kemana juga gak tahu. Dia pamitan di depan rumah 'nang endi mak', dia jawab 'iya sek nang kene' gitu tadi," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com di lokasi kejadian.
Baca juga: Pemotor di Tulungagung Lolos dari Maut, Nyaris Tertabrak Kereta Api, Motor Ringsek Tak Berbentuk
Namun, ia tak mempermasalahkan atau menganggap hal tersebut sebagai suatu keanehan.
Pria berkaus putih itu menyadari betul bahwa sang bibi memiliki kebiasaan suka berjalan-jalan melintasi berbagai kawasan perkampungan Kota Surabaya.
Entah apa alasannya, sang bibi memang gemar berjalan kaki ke sana ke mari. Namun, ia meyakini, kondisi bibinya dalam keadaan sehat.
Tidak diketahui adanya riwayat pikun, tuli atau kecacatan lainnya. Bahkan masih bisa berkomunikasi secara normal.
"Dia enggak kerja. Soalnya, dia suka jalan kaki sendirian. Pikun juga enggak, tuli juga enggak, masih sehat walafiat. Iya ada apa apa dia selalu jalan sendiri. Tujuannya saya enggak tahu. Ya setiap hari jalan gitu aja," terangnya.
tersambar kereta api
nenek tewas tersambar kereta
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Surabaya
tertabrak kereta api
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.