Berita Surabaya
Gemar Jalan Kaki, Nenek di Surabaya Tewas Tersambar Kereta saat Seberangi Rel, Sempat Pinjam Payung
Keluarga tak menyangka nenek MK (60) warga Gembili Raya, Jagir, Wonokromo, Surabaya bernasib nahas tewas tertabrak Kereta Api.
Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Ndaru Wijayanto
Disinggung mengenai dugaan penyebab insiden tersebut. Faisal mengaku tidak mengetahui pasti penyebabnya.
Namun ia menampik adanya dugaan unsur mengakhiri hidup secara sengaja oleh sang bibi.
Karena, sejauh informasi yang diketahuinya, kehidupan sang bibi baik-baik saja. Dan, tidak didapati adanya riwayat penyakit mental.
"(Dugaan gangguan mental) gak ada. Iya jalan biasa. Emak Mutik, gak ada sakit tuli atau buta. Sehat walafiat. Itu saya kurang tahu (penyebab pasti). Tapi kalau unsur bunuh diri gak ada. Gak ada masalah. Firasat gak ada, saya lagi enak main HP," pungkasnya.
Kemudian, keponakan korban Sugeng Rianto mengatakan, dirinya memperoleh informasi mengenai kematian sang bibi diduga karena kecelakaan tertabrak KA yang melintas di rel tersebut.
"Tahunya, saya dikasih tahu kecelakaan gitu di rel kereta api. Enggak tulis. Mungkin saat hujan hujan tadi," ujar pria berkaus hitam itu saat ditemui TribunJatim.com di lokasi.
Mengenai kebiasaan sang bibi yang gemar berjalan kaki ke berbagai tempat seorang diri. Ia tak menampiknya.
Menurutnya, aktivitas dan kebiasaan yang dilakukan sang bibi itu sebatas untuk berolahraga ringan agar kondisi tubuhnya tetap bugar di usia senja.
Termasuk mengenai dugaan potensi ganggu kejiwaan ataupun fungsi organ lain. Sugeng menegaskan, bibinya itu dalam keadaan normal dan sehat walafiat.
"Pagi jalan ke Jetis, mutar terus, lalu jam 9 berhenti. Tujuannya olahraga, iya (biar sehat). Enggak (dalam keadaan linglung), sehat, ngomong bisa, normal," ungkapnya.
Selama ini, bibinya sebatas ibu rumah tangga biasa. Namun, belakangan ini, diusia senja, bibinya sempat mengambil pekerjaan pengasuhan anak secara swadaya.
Sang bibi, lanjut Sugeng Rianto, mengasuh beberapa anak tetangga yang masih balita namun kedua orangtuanya sibuk bekerja.
"Kerjanya momong anak orang. Kalau siang anaknya dimomong, kalau ibuknya pulang, baru anaknya diambil. Iya pengasuhan swadaya. Muda dia gak kerja, iya dia ibu rumah tangga biasa," pungkasnya.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Wonocolo Polrestabes Surabaya Iptu Kusmianto mengatakan, korban diketahui berjalan menyeberangi rel KA tersebut dari sisi barat ke timur atau dari jalanan aspal Jalan A Yani, menuju ke reramban bahu jalan yang berbatasan dengan Jalan Frontage A Yani.
Diduga korban tidak memperhatikan dan menyadari keberadaan KA yang sedang melintasi dari arah utara kawasan Wonokromo menuju selatan kawasan Wonocolo, di waktu yang sama.
tersambar kereta api
nenek tewas tersambar kereta
TribunJatim.com
Tribun Jatim
Surabaya
tertabrak kereta api
5 Tempat Wisata Hits di Surabaya Wajib Dikunjungi, Atlantis Land hingga Adventure Land Romokalisari |
![]() |
---|
Sosok Suami Tumini yang 15 Tahun Tinggal Ponten Umum, Nasib Kini Harus Pindah, Bakal Dapat Bantuan |
![]() |
---|
Nasib Pengantin Nyaris Gagal Nikah Gegara Ditipu WO hingga Rugi Rp 74 Juta, Sosok Pelaku Terungkap |
![]() |
---|
Beda Cara Eri Cahyadi & Dedi Mulyadi Bina Anak Nakal, Jabar Ada Barak Militer, Surabaya Buka Asrama |
![]() |
---|
Lokasi Jan Hwa Diana Sembunyikan 108 Ijazah Eks Karyawan Terjawab, Terancam Hukuman 4 Tahun Penjara |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.