Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Bojonegoro

Wabah Virus CIkungunya Hantui Warga Bojonegoro, 4 Orang Lumpuh, Mayoritas Lansia

Wabah Virus CIkungunya Hantui Warga Bojonegoro, 4 Orang Lumpuh, Mayoritas Lansia

Penulis: Yusab Alfa Ziqin | Editor: Samsul Arifin
Istimewa
Warsini terbaring di bale, Sabtu (16/12/2023). Tubuhnya lemas sebab virus chikungunya. 

TRIBUNJATIM.COM, BOJONEGORO - Empat warga Desa/Kecamatan Sukosewu Kabupaten Bojonegoro mengalami kelumpuhan.

Keempatnya teridentifikasi lumpuh akibat virus chikungunya.

Kepala Desa (kades) Sukosewu Suwarno membenarkan hal tersebut.

Virus chikungunya saat ini mewabah di desanya. Yang sudah menjadi korban, beberapa warga di RT 15-18 desa setempat.

"Beberapa warga lumpuh secara tiba-tiba," ungkapnya saat dihubungi Tribunjatim.com Sabtu (16/12/2023) sore.

Baca juga: Pilu Ayah di Bojonegoro Tahu Anak Dikeroyok dan Dibacok, Minta Polisi Tangkap Pelaku: Jera

Terkini, lanjut dia, memang ada empat warga desanya lumpuh akibat virus dibawa oleh gigitan nyamuk tersebut.

Namun, sebelumnya lebih dari empat. Saat ini, yang sebelum-sebelumnya sudah sama sembuh.

"Warga yang lumpuh (akibat virus chikungunya, red) ini, rata-rata orang tua. Usianya sudah lanjut," ungkapnya.

Untuk mengantisipasi menggalaknya wabah chikungunya di desanya, Suwarno mengatakan, terkini Pemdes Sukosewu dan warga setempat menggiatkan kerja bakti bersih-bersih lingkungan.

"Kami juga kerja sama dengan Puskesmas Sukosewu untuk mengantisipasi menyebarnya wabah chikungunya ini," tuturnya.

Kepala Puskesmas Sukosewu dr Afrida mengemukakan hal serupa. Atas kejadian lumpuhnya sejumlah warga Desa Sukosewu beberapa hari belakangan, pihaknya langsung menindaklanjuti.

Tindak lanjut itu, kata dr Afrida, pihaknya lekas melakukan pemeriksaan epidemiologi di kawasan yang ditempati sejumlah warga Desa Sukosewu yang mengalami kelumpuhan mendadak tersebut.

"Pemeriksaan epidemiologi ini guna mengidentifikasi penyebaran virus chikungunya. Radiusnya kurang lebih 300 meter," jelasnya.

Selain itu, lanjut dia, tindak lanjut lain yakni pemberian obat abate di jamban-jamban warga. Serta, ada pula giat pemberantasan sarang-sarang nyamuk nyamuk.

Lebih lanjut, dr Afrida mengemukakan, pihaknya belum memiliki data pasti sebaran virus chikungunya di wilayah kerjanya. Sebab, banyak masyarakat terjangkit enggan memeriksakan diri.

"Sementara, yang diketahui ya baru di Desa Sukosewu," pungkasnya.

Terpisah, Warsini, salah satu warga RT 18 Desa Sukosewu yang terjangkit virus chikungunya mengaku tubuhnya amat lemas. Sudah dua hari dia susah bahkan tak bisa berjalan.

"Rasanya nyeri di sekujur tubuh. Terutama pada bagian persendian," ungkap wanita berusia 60 tahun tersebut.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved