Perang Hamas Lawan Israel
Sunyinya Natal di Betlehem Kota Kelahiran Yesus, Tanpa Kemeriahan Bentuk Solidaritas Pada Gaza
Tanpa kemeriahan khas Natal seperti pohon cemara dan gemerlap lampu-lampu, Betlehem tampak sunyi.
Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Militan Hamas pun mengapresiasi sikap umat Kristen yang senantiasa peduli terhadap kemanusiaan.
Dalam pernyataannya, Hamas menyebut bahwa umat Islam dan Kristen harus bersatu dalam melindungi negara.
Sebab, serangan Israel tidak pandang bulu, menargetkan masjid, sekolah, rumah sakit, hingga gereja.
"Kami menghargai posisi umat Kristiani dari rakyat Palestina yang kami hormati yang membatasi perayaan mereka tahun ini," kata perwakilan Hamas, dikutip dari Anadolu Agency, Senin (25/12).
Dikutip dari Reuters, Sebelumnya umat Kristen Palestina mengumumkan pembatalan seluruh perayaan Natal.
Termasuk tidak menghias pohon Natal untuk pertama kalinya dalam sejarah Palestina, sejak tahun 1948.
Sebagai gantinya, gereja-gereja di Kota Betlehem membuat dekorasi bermakna solidaritas untuk Gaza.
Misalnya dengan membentuk puing-puing bangunan menyerupai pohon Natal.
Kemudian di atasnya diletakkan bayi Yesus berbalut kain putih.
Dalam perayaan Natal tahun ini, umat Kristen berdoa agar perang di Gaza segera berakhir.

Sosok Haji Her Sultan Madura yang Sumbang Rp350 Juta ke Palestina, Sumber Kekayaan Terungkap |
![]() |
---|
Israel Resah Meski Yahya Sinwar sudah Meninggal, Takut Berikan Jenazah Pimpinan Hamas ke Palestina |
![]() |
---|
Warga Palestina Kehabisan Kain Kafan Imbas Serangan Israel, Terpaksa Kuburkan Kerabat Seadanya |
![]() |
---|
AS Lepas Tangan saat Yahya Sinwar Dikabarkan Meninggal setelah Diserang Israel, Klaim Tak Ikut-ikut |
![]() |
---|
15 Tentara Israel Tewas dan Terluka Akibat Ledakan Ranjau yang Mereka Bawa di Perbatasan Lebanon |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.