Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Pemilu 2024

Antusiasme Emak-emak Jadi Perakit Kotak Suara Pemilu di KPU Madiun, Diupah Rp 700 Ribuan: Lumayan

Sebanyak 20 orang direkrut KPU Kabupaten Madiun sebagai perakit kotak surat Pemilu 2024, di Gedung Korpri Kamis (4/1/2024).

Penulis: Febrianto Ramadani | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/FEBRIANTO RAMADANI
Sejumlah emak emak dari Desa Purworejo, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, direkrut KPU Kabupaten Madiun sebagai perakit kotak surat Pemilu 2024, di Gedung Korpri Kamis (4/1/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani

TRIBUNJATIM.COM, MADIUN - Sebanyak 20 orang direkrut KPU Kabupaten Madiun sebagai perakit kotak surat suara Pemilu 2024, di Gedung Korpri Kamis (4/1/2024).

Menariknya, tenaga borongan tersebut didominasi emak-emak. Selain merakit, mereka juga memasang label stiker serta ikut merapikan kotak surat suara yang sudah dirakit.

Sedangkan dari pekerja pria, selain ikut merakit, memasang stiker, dan menata kotak, mereka ditugaskan untuk membongkar tumpukan plastik.

Tumpukan plastik berisi kotak surat suara yang belum jadi itu dibuka, menggunakan kater. Setelah itu diserahkan kepada pekerja lainnya guna dirakit sedemikian rupa. 

Sekretaris KPU Kabupaten Madiun Agung Dwi Murdiyanto mengungkapkan, rata rata domisili pekerja berasal dari Desa Purworejo, Kecamatan Geger.

Baca juga: Awal Tahun 2024, Harga Cabai di Kabupaten Madiun Terus Naik, Ini Penyebabnya

Lokasi tersebut berdekatan dengan Kantor KPU Kabupaten Madiun.

“Ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat setempat,” ujar Agung.

Dirinya menambahkan, gaji yang diberikan sebesar Rp 1.400 per kotak. Upah tersebut diserahkan ketika semua kotak surat suara, selesai dirakit.

Sementara itu, perakit kotak surat suara Darinem (44) mengaku senang dan antusias, mendapat pekerjaan borongan ini. Darinem sendiri juga berprofesi sebagai pembersih sarang burung walet.

“Baru pertama kali merakit kotak surat suara. Diajak sama teman, upahnya lumayan buat nambah pemasukan,” ucapnya.

Baca juga: Penyebab Ambrolnya Atap Sleko Food Court, DPUPR Kota Madiun Beberkan Rencana Perbaikan

Senada dengan Darinem, Sukarsih (43), mengaku bukan pertama kali terlibat dalam merakit kotak surat suara. Sukarsih selama ini hanya sebagai ibu rumah tangga.

“Pemilu sebelumnya juga ikut merakit kotak surat suara. Selain mengisi waktu luang, juga buat tambahan biaya. Daripada tidak ada kegiatan,” tandasnya.

Jika dikalkulasikan, dengan upah Rp1.400 per kotak, sementara jumlah total kotak surat suara KPU Kabupaten Madiun sebanyak 11.265 kotak, maka uang yang dikeluarkan berada di kisaran Rp 15.771.000. 

Jumlah tersebut kemudian,  dibagi 20 tenaga perakit, maka rata rata per orang dapat upah sekitar Rp 788.550.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved