​Berkah Pemilu 2024 bagi Tukang Lipat Kertas di Malang, Bisa Dapat Rp 1,4 Juta per Hari

Dari Kota Malang, ia berencana melanjutkan pekerjaan ke Kabupaten Tulungagung dan Bojonegoro. Jika tidak ada kendala, Ima berencana melanjutkan kerja di Kota Palembang, Sumatera Selatan.

“Ke Jakarta dulu, lalu ke Palembang. Ya namanya kepingin kerja ya sesuailah upahnya,” katanya.

Ima sudah dua pekan ini meninggalkan rumah dan keluarga di Kabupaten Lumajang.

Ia memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah demi bekerja mencari penghasilan.

Menurut Ima, apa yang ia peroleh saat ini dari kerjanya sebanding dengan pengorbanan meninggalkan rumah dan keluarga.

Ketua KPU Kota Malang, Aminah Asminingtyas menjelaskan, ada 85 pekerja yang melipat surat suara di gudang KPU Kota Malang.

Mereka adalah tenaga ahli yang telah berpengalaman.

Jasa dan tenaga mereka dibutuhkan karena surat suara yang telah datang harus segera dilipat dan disiapkan.

“Sejauh ini yang belum datang adalah surat suara untuk DPD. Kemungkinan datang antara tanggal 7 sampai 10 Februari,” ungkapnya.

Menurut Aminah, para pekerja bekerja dengan baik.

Sejauh ini, tidak ditemukan kerusakan akibat dampak kerja. Kerusakan surat suara terjadi karena kendala teknis dari percetakan. Jumlahnya pun tidak banyak.

“Ada yang sobek separuh, tapi kerusakan tidak banyak. Kemarin, ketika surat suara DPR RI dan provinsi, kami mencatat ada 513 surat suara yang rusak dari 665.888 surat suara. Tidak ada 1 persennya,” kata Aminah.

Surat suara yang rusak tersebut akan dilaporkan ke KPU RI melalui sistem logistik.

Oleh KPU RI akan dikomunikasikan dengan pihak yang mencetak surat suara.

Aminah menyatakan, sejauh ini tidak ada kendala berarti yang terjadi sepanjang proses percetakan.

Pekerjaan melipat surat suara diperkirakan rampung dalam tiga hingga empat hari ke depan.

Pada kamis (4/1/2024), para pekerja melipat surat suara jenis DPRD Kota Malang dan Pemilihan Presiden.

“Jadi target terakhir untuk sampai pengemasan itu di tanggal 6 atau 7 Februari 2024, lalu siap didistribusikan. Paling rawan formulir, tapi kami cek di percetakan sudah dicetak,” terang Aminah.