Pernikahan Dini Masih Tinggi di Mojokerto, Kemenag: Didominasi Perempuan Lulusan SD dan SMP

Kecamatan Trowulan menduduki peringkat kedua pernikahan dini
sebanyak 31 perempuan dan empat laki-laki.

Diposisi ketiga ada Kecamatan Kutorejo dengan jumlah pernikahan dini sebanyak 27 perempuan dan empat laki-laki.

Pernikahan dini di Kecamatan Dlanggu 5 laki-laki dan 18 perempuan.

Adapun pernikahan dini terendah berada di Kecamatan Puri hanya tiga perempuan dan empat laki-laki.

Kemenag Kabupaten Mojokerto, kata Mukti Ali, berupaya untuk menekan angka pernikahan dini melalui kolaborasi dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) serta Dinas Kesehatan.

Baca juga: Motor Ditumpangi Satu Keluarga Rem Blong di Pacet Mojokerto, 4 Korban Terpental Tabrak Dinding Sekam

Kolaborasi itu untuk edukasi dan sosialisasi ke sekolah-sekolah melalui bimbingan usia sekolah.

"Kami turun ke sekolah-sekolah sosialisasi bersama Dinkes dan DPRKP2. Psikologi remaja, agama, pendewasaan usia nikah dan lainnya. Kita berharap dengan sosialisasi itu bisa menekan pernikahan dini anak usia sekolah," ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Perlindungan Anak (Kabid PA), DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto, Ani widyastuti menambahkan pihaknya berharap edukasi masyarakat jangan sampai melakukan pernikahan dini.

Akibat pernikahan anak di antaranya banyaknya perceraian dan risiko stunting.

"Harapan kami ya edukasi dan kesadaran masyarakat kita imbau untuk mencegah pernikahan dini. Faktor budaya juga ada pengaruh kalau menikah di usia muda, takut istilahnya tidak laku. Masyarakat juga harus sadar anaknya nikah terlalu muda itu ada risikonya," pungkasnya.