Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Kesehatan

Hati-hati Penggunaan Pelampung Leher pada Bayi, Guru Besar Unair ini Jelaskan Cara Aman Berenang

Penggunaan pelampung leher pada bayi masih kerap ditemui di sejumlah baby spa atau bahkan dilakukan secara individu oleh orang tua bayi

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Sudarma Adi
ISTIMEWA
Ilustrasi bayi berenang dengan pelampung leher 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Penggunaan pelampung leher pada bayi masih kerap ditemui di sejumlah baby spa atau bahkan dilakukan secara individu oleh orang tua bayi.

Namun, ternyata penggunaan pelampung leher dapat menyebabkan cedera leher pada bayi. Bahkan American Academy of Pediatric (AAP) telah melarang penggunaan jenis pelampung ini.

Guru Besar Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) Prof Dr dr Roedi Irawan MKes SpA(K)  mengungkapkan, ada beberapa kondisi penggunaan pelampung leher yang dapat menyebabkan cedera. 

"Pemakaian pelampung leher yang terlalu ketat akan membuat bayi menjadi kesulitan bernapas,” katanya, Selasa (9/1/2024). 

Baca juga: SOSOK dan Biodata Ria Ricis, YouTuber Tajir Ajak Bayinya Naik Jetski Tanpa Pelampung, Namanya Viral

Kemudian, penggunaan pelampung leher terlalu sering. Penggunaan ini dapat membuat otot-otot leher menjadi kaku dan tegang. 

“Kondisi ini berisiko menimbulkan cedera otot leher yang berpengaruh pada pertumbuhan tulang belakang bayi,” tuturnya. 

Selain itu, jika penggunaan pelampung leher tidak tepat atau tidak sengaja mengempis, maka akan menyebabkan bayi tenggelam. Penggunaan pelampung leher pada bayi ini harus mendapat pengawasan yang ketat.

"Penggunaan pelampung leher juga dapat mempersempit ruang gerak bayi. Bayi akan kesulitan menoleh, berekspresi, atau menyentuh bagian kepada menggunakan tangan. Ini bisa membuat bayi merasa tidak nyaman karena kesulitan melakukan gerakan,” paparnya. 

Prof Roedi menegaskan bahwa penggunaan pelampung leher pada bayi tidak dianjurkan. Tapi hal ini bukan alasan untuk tidak mengajak bayi berenang.

Ada beberapa alternatif lain selain penggunaan pelampung leher bayi. Pertama, ban lengan atau sayap air. Kedua, alat terapung seperti mainan tiup bayi. 

Baca juga: Pamit Mancing Cumi, Pria Banyuwangi Tewas Mengapung di Ban Pelampung, Polisi: Kondisi Terlilit Tali

"Berenang adalah kegiatan yang menyenangkan bagi bayi. Jika bayi belum bisa berenang, tak ada salahnya untuk mengajarkan bayi berenang sejak dini,"urainya.

Bahkan berenang pada bayi merupakan salah satu olahraga yang menyenangkan. Ia juga menyarankan untuk mengajar bayi berenang selama 10 menit saja. 

“Kemudian tingkatkan waktunya secara bertahap. Bayi di bawah 12 bulan tidak dianjurkan berada di dalam kolam renang lebih dari 30 menit per sesinya,” tutupnya.

Sumber: Tribun Jatim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved