Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Palak Uang di Tempat Wisata, Pria Palembang Ancam Tusuk Tour Guide, Wali Kota Geram: Langsung Cari

Seorang pria paksa minta uang wisatawan Jembatan Ampera dan ancam menusuk pisau tour guide. Peristiwa ini membuat wali kota geram.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Instagram @palembanginfo
Palak Uang di Tempat Wisata, Pria Palembang Ancam Tusuk Tour Guide, Wali Kota Geram: Langsung Cari 

TRIBUNJATIM.COM - Aksi pemalakan di Jembatan Ampera, Kota Palembang viral di media sosial.

Seorang pria paksa minta uang wisatawan Jembatan Ampera dan ancam menusuk pisau tour guide.

Peristiwa ini membuat wali kota geram.

Polisi juga meminta polisi segera menyerahkan diri.

Jembatan Ampera menjadi satu objek wisata di Kota Palembang.

Di sekitar jembatan ikon Kota Palembang yang membelah Sungai Musi ini terdapat sejumlah atraksi wisata.

Aksi pemalakan terhadap wisatawan pun bak mencoreng nama baik Kota Palembang.

Peristiwa itu disebut terjadi pada Sabtu (13/1/2024).

Video yang tersebar di mana seorang pria yang mengenakan topi dan berjaket memalak seorang ibu-ibu wisatawan.

Baca juga: Rekam Preman Palak Rp 150 Ribu, Karyawan Toko Es Krim Resign Baru Sebulan Kerja, Pemilik: Ketakutan

Pria yang diduga preman itu nampak memaksa meminta uang kepada ibu ibu tersebut.

Bahkan ia memepet terus wisatawan tersebut.

Ibu-ibu yang mengenakan pakaian bewarna hitam dan berhijab pink tersebut nampak akan mengeluarkan uang dari dompetnya untuk memberikannya ke pria tersebut.

Tidak hanya wisatawan yang dipalak oleh pria diduga preman tersebut.

Tour guide yang memandu wisatawan juga mendapat pengancaman dari pria tersebut.

Bahkan pria yang hanya mengenakan sandal itu juga mengancam akan menusuk tour guide.

Baca juga: Viral Video Preman Pemalas Palak Pedagang Batagor, Bukannya Sadar Malah Bela Diri: Rezekimu di Sini

"Nah barusan ini tadi ada yang mau tusuk anak pemandu tour guide sama peserta di Jembatan Ampera," tulis penyebar video, dikutip TribunJatim.com dari Sripoku.

 Ia mengaku hanya sekilas bisa memvideokan aksi pelaku saat melakukan pemalakan kepada wisatawan.

Kemudian pria itu berlari saat dilakukan pengejaran.

Terkait hal ini, Pj Walikota Ratu Dewa mengaku geram.

Ratu Dewa meminta pelaku pemalakan untuk segera dicari dan diadili sesuai dengan undang-undang berlaku. 

Pihaknya langsung bergerak cepat memerintahkan Satpol PP untuk segera koordinasi dengan pihak kepolisian.

Pj Walikota berkomitmen penuh akan terus berusaha menjaga keamanan Kota Palembang bersama dengan jajaran kepolisian dan pihak lainya.

"Langsung kita cari pelaku setelah kejadian tersebut," ujar Ratu Dewa, Sabtu (13/1/2024).

Selain itu, Ratu Dewa juga sudah meminta laporan dari petugas yang berjaga di posko.

"Kita juga sudah mendapat informasi, kalau itu wisatawan asal Lampung Timur," kata dia.

Menurut perbuatan yang meresahkan ini akan berdampak pada wisatawan berkunjung ke Palembang. 

Oleh karena itu ia meminta kepada warga untuk tidak berbuat nekat melakukan perbuatan pidana terhadap wisatawan yang datang ke Palembang. 

Baca juga: Ancam Bakar Warung, Preman Medan Minta ke Pedagang Rp280 Ribu untuk Perbaiki Mobil: Banyak Cakap Kau

Di sisi lain, Polrestabes Palembang juga memburu sosok pelaku.

Pria yang saat menjalankan aksinya itu mengenakan topi dan jaket warna biru langsung dicari keberadaannya oleh polisi.

Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah didampingi Kasubnit Ospnal Ranmor Iptu Jhoni Palapa, membenarkan adanya peristiwa tersebut.

"Kita masih dalam penyelidikan," kata dia, Sabtu (13/1/2024).

Menurut dia, anggota sudah berada di lapangan untuk melakukan pengejaran dan pendalaman.

"Kami imbau pelaku untuk menyerahkan diri, jika melawan kami tak segan memberikan tindakan tegas dan terukur," kata dia.

Baca juga: Dikelola Pemuda Pancasila, Biaya Masuk Tempat Wisata Jadi Mahal, Pengunjung Protes Bayar Rp 120 Ribu

Sebelumnya, seorang sopir bus pariwisata asal Pekanbaru bernama Ilham Reza Hidayat ditodong pelaku yang menggunakan ssenjata api di Monpera saat mengantar wisatawan berfoto di Jembatan Ampera.

Akibat kejadian tersebut, pria asal Kecamatan Kandis, Kabupaten Siak, Provinsi Riau ini harus kehilangan satu buat dompet berisikan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta dan dokumen penting lainnya.

Tak terima dengan peristiwa yang dialaminya, membuat Ilham melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), Polrestabes Palembang, Senin (27/11/2023), sekira pukul 20.00 WIB.

Dihadapan petugas Ilham menuturkan, peristiwa penodongan itu terjadi, Senin (27/11/2023), sekira pukul 17.00 WIB. berawal, saat dia membawa rombongan wisatawan dari Jakarta tujuan Pekanbaru.

Ketika melintas di Jembatan Ampera, para wisatawan meminta untuk berhenti sejenak agar mereka bisa swafoto di atas jembatan yang menjadi icon kota Palembang tersebut.

“Saat itu kami parkir di depan taman skate park. Lalu, mereka (wisatawan-red) turun dan langsung menuju ke atas Jembatan Ampera. Saya kebelet, mencari WC (kamar kecik-red), di sana,” ungkap Ilham

Lanjut Ilham, ketika sedang mengantri di WC umum, penumpang menelponnya agar segera ke mobil untuk melanjutkan perjalanan menuju Pekanbaru, Riau.

“Karena saya belum buang air, jadi saya suruh mereka duluan dengan sopir kedua. Nanti saya akan menyusul mereka menggunakan jasa ojek online,” katanya.

Selesai dari WC, sambungnya, dia pun kembali ke tempat bus parkir dan ternyata bus sudah pergi meninggalkannya. Dia pun mencoba memesan ojek online (ojol).

“Saat mau pesan ojek online, saya didekati oleh satu orang pelaku. Dia berkata, bahwa mobil bus yang saya bawa akan kembali lagi ke sini dan saya diajaknya ke belakang Monpera (TKP),” kata Ilham.

Baca juga: Nasib Anggota Pemuda Pancasila Tarik Tiket Mahal ke Pengunjung Tempat Wisata, Tak Izin, Pantai Sepi

Saat berada di Monpera, Kelurahan 19 Ilir, Kecamatan Bukit Kecil, Palembang itulah, pelaku meminta uang sebesar Rp 1,6 juta sambil mengeluarkan senjata api dari dalam tasnya.

“Senjata itu ditodongkan ke perut saya. Tidak lama, datang adik sepupu saya dan pelaku lainnya menodongkan pisau ke lehernya. Selanjutnya saya telepon sopir bus kedua, untuk menayakan parkir dan dijawabnya sudah dibayar Rp 50 ribu,”katanya.

Pelaku kata dia langsung mengambil dompet berisikan uang tunai sebesar Rp 1,5 juta dari dalam saku celananya dan melarikan diri meninggalkan dia dan adik sepupunya.

Sementara, laporan korban sudah diterima oleh petugas piket SPKT Polrestabes Palembang dengan nomor LP/B/2677/XI/2023/SPKT/POLRESTABES PALEMBANG/POLDA SUMSEL dan akan ditindaklanjuti Satreskrim Polrestabes Palembang.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved